Minggu, 29 April 2018

Warta Jemaat 29 April 2019


MENGANDALKAN DIRI SENDIRI: Menuai Kehancuran


Baca : 2 Tawarikh 16:1-14

"Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu."  2 Tawarikh 16:7

Alkitab mencatat bahwa ketika Asa hidup percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati, dan hidup mengandalkan dia, maka Tuhan mengaruniakan keamanan dan ketenteraman atas negerinya,  "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa."  (2 Tawarikh 15:19).  Apa yang terjadi kemudian?  Setelah hidupnya berhasil raja Asa mulai berubah sikap, hatinya tidak lagi berpaut kepada Tuhan.  Ia mulai bersandar kepada pengertiannya sendiri dan tidak lagi melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan.

     Ketika sedang mengalami masalah berat yaitu menghadapi Baesa  (raja Israel), Asa tidak lagi mencari pertolongan kepada Tuhan seperti yang dahulu dilakukan.  Ia mulai menggunakan akal pikirannya sendiri, lalu mencari pertolongan kepada dunia dan berharap kepada manusia yaitu yaitu meminta pertolongan kepada raja Aram.  Demi beroleh bantuan ia rela mempersembahkan harta benda yang ada di dalam Bait Tuhan.  "...Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan: 'Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.'"  (2 Tawarikh 16:2-3).

     Akibat perbuatan bodoh ini raja Asa harus menanggung akibatnya:  "...terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu. Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."  (2 Tawarikh 16:7, 9).  Sejak saat itu ketenteraman dan keamanan semakin menjauh dari negeri Yehuda!  Dan  "Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah."  (2 Tawarikh 16:12).  Sesungguhnya hal itu adalah kesempatan bagi Asa untuk bertobat, namun dalam kondisi yang demikian ia tetap saja tidak mau bertobat, malahan ia tetap mencari pertolongan kepada tabib-tabib, bukan mencari Tuhan.

Jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri jika tidak ingin hancur!

Anda Kristen?

Anda Kristen? Anda bergereja? Anda mencintai Tuhan? Tahukah anda seharusnya kalau kita menjawab semua pertanyaan di atas dengan kata “iya”, seharusnya kita menjadi Kristen yang radikal. Namun kenyataannya kita tidak seperti itu bukan? kehidupan kita biasa-biasa saja dengan suatu kekristenan, bahkan kita cenderung lebih tertarik membahas hal tentang politik, berita, gosip, dan semua tentang dunia ini daripada hal tentang Tuhan.

Mungkinkah kita dapat dikatakan orang Kristen, jikalau kita lebih menyukai pembahasan soal dunia dari pada Tuhan? Manakah yang kita lebih cintai; Rumah kita atau Tuhan? Mobil kita atau Tuhan? Pekerjaan kita atau Tuhan? Sekolah kita atau Tuhan?

Semua kita jikalau diperhadapkan dengan pertanyaan yang seperti ini, pasti akan berkata, “oh tentunya saya lebih mencintai Tuhan.” Jikalau kita malam hari ini kehilangan mobil, rumah, pekerjaan, dan sekolah kita apakah yang akan kita lakukan? Pastinya kita akan benar-benar merasa sedih dan terpuruk seperti ada bagian yang terhilang, namun apa yang kita lakukan ketika malam ini kita tidak mencari Tuhan? biasa-biasa saja bukan? tidak ada suatu bagian dalam diri kita yang merasa hilang?

Lalu apakah kita masih dapat di katakan seseorang yang percaya atau pengikut Tuhan sejati, dengan kehidupan kita yang benar-benar rusak di mata Tuhan? Tahukah kita apa yang di maksud dengan Kristen? Mungkin kita mengerti Kristen ialah pengikut Kristus, namun benarkah kita benar-benar menjalankan apa yang di maksud dengan Kristen, atau pengikut Tuhan?

Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 2:6 barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Apa yang kita pikirkan dengan ayat ini? Wajib hidup sama seperti Kristus dalam hal apa? Jawabannya ialah dalam semua aspek. Hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan Yesus adalah harga mati seorang pengikut-Nya Atau bahasa lainnya radikal.

Jika kita tidak berusaha hidup sungguh-sungguh di hadapan Dia, Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 2:18-19; “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”

Alkitab mengatakan mengenai kita yang tidak mau hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, tidak lain dan tidak bukan kita adalah antirkristus, yaitu orang yang mengaku percaya namun tidak benar-benar percaya, bahkan menyangkal Tuhan itu sendiri, dan tahukah anda, antikristus ini ada di tengah-tengah kita di dalam persekutuan gereja kita. Bisa jadi teman-teman kita atau bahkan diri kita sendiri.

Antikristus adalah orang-orang yang masih mencintai dunia ini dan dirinya sendiri. Antikristus adalah orang yang tidak pernah berpikir tentang kebangunan rohani di gerejanya dan kebangunan rohani di dirinya sendiri, pusat hidupnya hanyalah kesuksesan dunia ini. Antikristus adalah orang yang tidak pernah berdoa dan bergumul untuk orang lain yang masih tersesat.

Antikristus adalah orang yang tidak pernah benar-benar serius dengan persekutuan rohaninya, mereka cenderung lebih suka bersahabat dengan orang-orang dunia yang dia anggap lebih asyik dan gaul. Antikristus adalah orang yang sangat toleransi dengan hal duniawi. Antikristus adalah orang yang tidak pernah berpikir tentang kehendak Tuhan. Antikristus adalah orang-orang yang masih belum memprioritaskan Tuhan di atas segalanya. Itulah definisi antikristus sesungguhnya.

Analoginya seperti ini, jikalau kita adalah seorang anak raja yang dilahirkan di kalangan suasana raja, logikanya hal-hal yang membuat kita senang ialah hal-hal kerajaan. Contoh bagaimana membuat kerajaan menjadi lebih baik, bagaimana membuat kerajaan menjadi nyaman dan kondusif dan segala hal yang berhubungan dengan kerajaan. Yang tidak berhubungan dengan raja dan kerajaan pasti tidak akan kita utamakan bahkan tidak akan kita pedulikan, jikalau kita pedulikan kemungkinan kita bukan anak raja tetapi tetangga anak raja.

Begitu juga dengan kita sebagai anak Tuhan Yesus raja segala orang benar, seharusnya kita mempedulikan hal tentang Tuhan Yesus dong! Bagaimana membuat Tuhan Yesus senang, Bagaimana caranya memuliakan nama Yesus. Seharusnya kita tidak mempedulikan hal-hal yang tidak berhubungan dengan Tuhan, Logis kan? Jikalau kita masih mempedulikan hal yang di luar Tuhan, logikanya kita bukanlah anak Tuhan, berarti kalau kita bukan anak Tuhan, kita adalah musuh Tuhan, berarti kita adalah antikristus.

Mari kita bandingkan hidup kita dengan orang-orang kristen di negara China. Di sana mengaku Kristen resikonya adalah di bunuh, namun di Indonesia mengaku kristen tidak ada resiko seperti itu. Apakah dengan resiko seperti itu kita menjadi kasihan terhadap orang kristen di China? Menurut orang non kristen di China dan menurut iblis, orang Kristen di sana sangat berbahaya, maksudnya mereka biasanya sangat radikal dan dapat mempengaruhi sesamanya, sementara orang kristen di Indonesia hampir tidak mempunyai dampak yang berarti terhadap sesamanya.

Kasihan bukan orang kristen di negara kita? Ternyata kehidupan kristen kita hanya luarnya saja, kita tidak serius mau dipakai oleh Tuhan dan kita tidak ingin menyerahkan hidup kita seutuhnya.


Andai saja orang-orang percaya di Indonesia dapat lebih sungguh-sungguh lagi, pasti iblis tidak akan tertawa, tetapi akan gemetar dengan kekristenan kita, bukankah begitu kawan?
Sumber:
hendrykornelius08.blogspot.com
SIAP DIBERKATI ?
Nas Bacaan : Yeremia 29 : 11 - 14a

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” Pengkhotbah 3 : 11

Sahabat muda, kalian pernah nonton atau tahu film “The Odd Life Of Timothy Green”. Naaaa… di film itu di kisahkan satu keluarga yang merindukan kehadiran sosok seorang anak. Suatu hari keluarga tersebut diberi berkat yaitu seorang anak yang bernama Timothy. Apa yang terjadi setelah keluarga ini di berikan seorang anak? Yang terjadi malahan keluarga ini belum siap untuk menjadi orang tua yang baik. Mereka selalu menuntut Timothy untuk menjadi anak yang sempurna dan membanggakan buat mereka.

Sahabat muda, anak yang hadir dalam keluarga di kisah film “The Odd Life Of Timithy Green” adalah sebuah berkat yang luar biasa bagi mereka. Bayangin aja… sudah lama mereka pengen punya anak trus tiba-tiba dikasih oleh Tuhan. Pasti mereka senang bangettt!!!! Apalagi anak tersebut ganteng dan baik. Tapi apa yang terjadi?... Keluarga ini belum siap untuk menerima berkat dari Tuhan tersebut.

Sahabat muda, hal serupa juga sebetulnya dapat terjadi dalam kehidupan kita. Kita punya berbagai harapan. Tetapi kemudian apa yang kita temui ternyata tidak seperti yang kita mau. Bukannya Tuhan belum atau mungkin nggak ngasih apa yang kita mau/inginkan. Cuma kadang kita sendiri yang sebenarnya belum siap menerima berkat tersebut. Tuhan bisa saja ngasih apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita inginkan belum tentu juga terbaik buat kita saat ini. Misalnya aja,… kita pengen punya pacar. Trus, apa kita sudah siap kalau dikasih pacar? Faktanya, ada lho yang setelah udah dapat pacar malah nyesel karena ngerasa gak bisa sebebas waktu masih jomblo.

Sahabat muda, so, jangan ngambek kalau ada kemauan, keinginan, atau harapan kita yang belum kesampaian. Tugas kita adalah nyiapin diri dan tetap percaya sama Tuhan. Ia akan membuat segala sesuatunya menjadi indah saat kita sudah siap menerimanya.

“Selalu bersyukurlah karena Rasa Syukur adalah pembuka kunci berkat”
Tuhan memberkati kita semua. Amen.
Sumber : cbn.com

You are here





IMAN SEORANG WANITA: Ia Pulih dan Sembuh
Baca:  Markus 5:25-34

"Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk."  Markus 5:26

Ada seorang wanita yang mengalami penderitaan begitu berat dalam hidupnya.  Selama dua belas tahun, bukan seminggu, sebulan atau setahun (waktu yang sangat lama), ia menderita pendarahan.  Darah yang seharusnya berada di dalam tubuh keluar terus sehingga keadaannya sudah sangat buruk.  Berbagai usaha telah ia lakukan demi mendapatkan kesembuhan tapi selalu saja gagal.  Bahkan sudah banyak tabib yang ia datangi tapi hasilnya tetap nihil, justru ia makin menderita karena sakit tidak kunjung sembuh dan semua harta yang ada padanya sudah ludes untuk biaya pengobatan.  Secara manusia wanita ini sudah tidak tahan dan putus pengharapan.  Harapan untuk hidup rasa-rasanya sudah sangat tipis.  Tak bisa dibayangkan betapa menderitanya wanita itu.  Jika orang lain yang mengalaminya belum tentu dapat bertahan, bisa saja mereka akan mengakhiri hidupnya alias bunuh diri.  Tetapi wanita ini tidak menyerah pada keadaan.

     Selalu ada jalan jika kita mau berusaha.  Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, tetapi yang menjadikan seseorang tampil sebagai pemenang adalah bagaimana cara ia mengatasi masalahnya.  Perempuan itu mendengar kabar tentang Yesus, lalu timbullah iman di dalam hatinya.  Ada tertulis bahwa  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Melalui kesaksian banyak orang timbullah iman dalam diri wanita ini dan ia pun mulai melangkah dalam ketekunan.  Harapannya kembali timbul, dan karena pengharapannya itu ia mampu menerobos ribuan orang yang sedang mengerumuni Yesus.  Wanita ini tidak mempedulikan kodisi fisiknya yang lemah tetapi ia tetap bertekun dan berusaha menjamah jubah Yesus.  Mata wanita itu hanya tertuju kepada Yesus.

   Untuk berjumpa dengan Yesus ada banyak sekali penghalang karena Yesus selalu dikelilingi oleh banyak orang.  Ia juga tidak peduli dengan cemoohan dan hinaan orang-orang di sekitarnya.  Karena fokusnya adalah bertemu Yesus ia beroleh kekuatan.  Wanita itu percaya dengan iman bahwa Yesus sanggup melakukan perkara besar.  Iman adalah hal yang paling penting, karena tanpa iman tidak seorang pun dapat berkenan kepada Tuhan.


Masalah seberat apa pun, jika kita bersama Yesus kita pasti akan keluar sebagai pemenang.
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

LIDYA yang berulang tahun pada tanggal 29 APRIL
BPK/IBU MELPINA MANALU yang berulang tahun pada tanggal 29 APRIL
IBU MERRY MEGA SARI yang berulang tahun pada tanggal 04 MEI
† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Minggu, 22 April 2018

Warta Jemaat 22 April 2018

Ringkasan Khotbah 15 APRIL 2018

TEMA Berkat yang kita terima
AYAT POKOK : Yohanes 1 : 29
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.


Yohanes 1 : 29 ➠Lihatlah Anak Domba Allah 

Yohanes pembaptis hanya memiliki satu tujuan, yaitu memberikan Kesaksian tentang Kristus selalu fokus hidupnya adalah memperkenalkan orang-orang berdosa kepada sang juru selamat. Ini juga yang menjadi tujuan kita untuk melakukan hal yang sama.

Ada tiga berkat yang akan kita terima apa saja mari kita lihat :
1. Berkat perdamaian
Roma 5 : 6-11 ➠ Diperdamaikan dengan Allah ; berkat perdamaian ini diterima karena sudah ada pengampunan, dosa membuat putus hubungan kita dengan Allah usaha membuat permusuhan kita dengan Allah Tetapi melalui Paskah/ kematia Yesus dosa-dosa kita diampuni dan permusuhan itu dibereskan sehingga terjadi perdamaian antara kita dengan Allah Kolose 2 : 13-14 
2. Perubahan 
Roma 6 : 6 ; apa perubahannya? Manusia lama kita diganti dengan manusia lama, mengapa manusia lama kita turut disalibkan?
- supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya
- supaya kita tidak menghambakan diri lagi pada dosa.II korintus 5 : 17 ➠Dalam Kristus adalah ciptaan baru.
Perubahan ini berdampak 2 hal :
- kita memiliki gaya hidup yang baru
- kita memiliki cara pandang/ pikiran yang baru
3. Penghargaan
Galatia 4 : 4-7 ➠Karena kamu adalah anak Allah.
Penghargaan apa yang kita terima? Yaitu menjadi anak Allah. Apakah hak seorang anak Allah?
- menerima Roh Kudus dalam hatinya Galatia 4 : 6
- menjadi ahli waris Allah Galatia 4 : 7. Sebab itu kalau kita sudah menjadi anak pastilah kita berhak untuk menerima janji-janji Allah Roma 8 : 17.

TUHAN MENGASIHI KITA SEDEMIKIAN


Baca : Yehezkiel 34:1-31

"Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, serta yang gemuk dan yang kuat akan Kulindungi; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya."  Yehezkiel 34:16

Firman ini adalah janji Tuhan kepada umat Israel yang adalah umat kesayangan-Nya.  Tuhan menggambarkan diri-Nya sebagai Gembala dan umat Israel sebagai kawanan domba.  Ini juga merupakan nubuatan dari nabi Yehezkiel tentang Kristus yang adalah Gembala yang baik, jauh sebelum Ia dilahirkan.

     Dinyatakan bahwa apabila Gembala yang baik itu datang, Ia akan memelihara kawanan domba-Nya dengan lemah lembut dan penuh kasih,  "Dengan sesungguhnya Aku sendiri akan memperhatikan domba-domba-Ku dan akan mencarinya. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanan dombanya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserahkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Di padang rumput yang baik akan Kugembalakan mereka dan di atas gunung-gunung Israel yang tinggi di situlah tempat penggembalaannya; di sana di tempat penggembalaan yang baik mereka akan berbaring dan rumput yang subur menjadi makanannya di atas gunung-gunung Israel."  (ayat 11, 12, 14).  Kawanan domba tercerai-berai oleh karena kesalahan mereka sendiri, akibat dari pemberontakan dan ketidaktaatannya.  Tetapi Tuhan berkata,  "Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang,"  (ayat nas).

     Kristus berkata,  "Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi domba-dombanya;"  (Yohanes 10:11).  Hal itu dibuktikan melalui pengorbanan-Nya di kayu salib.  Gembala yang baik selalu mencari domba yang hilang dan tersesat:  "Jika seorang mempunyai seratus ekor domba, dan seekor di antaranya sesat, tidakkah ia akan meninggalkan yang sembilan puluh sembilan ekor di pegunungan dan pergi mencari yang sesat itu? Dan Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jika ia berhasil menemukannya, lebih besar kegembiraannya atas yang seekor itu dari pada atas yang kesembilan puluh sembilan ekor yang tidak sesat. Demikian juga Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorangpun dari anak-anak ini hilang."  (Matius 18:12-14).

Tiada kasih yang terbesar selain kasih Kristus yang adalah Gembala yang baik!Kristus, karena Dia Tuhan yang tak tertandingi!

Jawaban Doa


Yak 5:16 doa orang yang benar, bila dengan yakin di doakan, sangat besar kuasanya.

Saudaraku, saya seorang ibu yang sangat suka mendoakan anak-anak saya supaya" bertobat, hidup benar di hadapan Tuhan, mencintai firman Tuhan dan melakukannya"

Karena saya tahu keterbatasan saya seorang ibu yang terbatas tidak dapat menjaga anak-anak saya selama 24 jam atau sepanjang hidup anak.
Itulah gunanya doa.

Kemudian sebagai orang tua, ternyata saya juga menjadi alat Tuhan menjadi tangan Tuhan merancangkan kehidupan atau masa depan anak.

Inilah pengalaman saya, yang akan saya tuliskan dan juga saksikan.

Sepanjang saya melayani "ada orang tua mempunyai anak yang sudah berumur 30 tahun - sudah menikah - dan sudah punya anak 5 orang - tapi tidak bekerja, tidak punya pekerjaan, tidak punya masa depan dan masih di beri makan orang tua, orang tua masih terus bekerja" kondisi sudah tua - harusnya sudah pensiun"

Saya berpikir - hal itu tidak boleh terjadi kepada saya dan anak saya.

Kenapa hal yang di atas terjadi "nah sebagai orang tua saya bekerja dan punya penghasil yang baik" hal ini semua karena kebaikan Tuhan.

Tapi bagaimana caranya supaya anak saya juga bisa mengalami yang saya alami.

Saya ajak anak diskusi, kami orang tua akan membantu anak punya penghasilan.

Apakah dia mau sekolah ke arah yang ada keahlian sehingga bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan.

Atau anak mau berdagang.

Saya sebagai orang tua harus berdoa dan berusaha sampai anak kita bisa mencapai cita-citanya.

1. Doa orang benar - artinya tidak cukup hanya doa - ternyata kita juga harus hidup benar sebagai teladan buat anak kita.

2. Yang ke-2 - yakin .... bicara iman, ini cukup membuat deg ..deg..kan tidak kalah sama orang yang jatuh cinta berharap mendapatkan cinta dan di cintai.
Ketika saya sudah diskusi dengan anak supaya mau sekolah dan kerja di australia "saya yakin sekali akan mendapatkan visa student - tapi sampai visa itu selesai - berdoa dengan berbagai pertanyaan " Tuhan apakah dosa-dosa menghalangi doa ini, bagaimana keadaan anakku - jika doaku gagal - berarti cita-cita anakku gagal - apakah dia akan frustasi"

Tapi saya cuma tahu satu hal ternyata doa yang kita sampai kan kepada Tuhan - dan jawaban doa itu adalah Belas kasih Tuhan - ternyata doa kita, iman kita tidak cukup banyak.

3. Bagaimana doa itu akhir nya bisa menjadi berkuasa ..... percayalah Tuhan itu sangat mengasihi kita.

Karena harus nya kita malu atau sulit untuk berbuat dosa dan jahat.

Tuhan Yesus mengasihimu
SANG IDOLA
“Sang Idola”
“Jangan ada padamu Allah lain dihadapan-Ku” (Kejadian 20 : 3)


Sahabat muda, pada umumnya hampir setiap orang mempunyai tokoh pujaan/idola, terlebih bagi kaum pemuda remaja yang sedang tumbuh mencari jati diri. Dia ingin menjadi seperti tokoh pujaannya, semua yang ada pada sang idola ditirunya mulai dari pakaian, dandanan, gaya, tatanan rambut dan lain-lain. Bahkan ada yang tidak segan-segan mengeluarkan banyak uang demi sang idola dan puja-puji untuknya tak pernah surut berhenti. Tetapi yang menjadi masalah adalah tidak sedikit dari tokoh-tokoh yang diidolakan! Oleh karena memburu kesenangan duniawi mereka tergelincir jatuh. Mereka telah mempraktekkan tindakan yang tidak senonoh, menyimpang dari kebenaran dan sesat. Diantara mereaka adalah artis, pejabat tinggi, ada juga aparat pemerintah, tokoh pendidikan dari perguruan tinggi terkemuka, bahkan ada pula tokoh-tokoh agama tertentu yang seharusnya menjadi panutan dan patut diidolakan namun perilakunya sunggu memalukan dan sangat mengecewakan!.

Sahabat muda, seringkali tanpa disadari seseorang telah berlebihan dalam mengidolakan tokoh manusia yang dikaguminya, sampai mengilahkannya dan melampaui Tuhan yang seharusnya disembah. Sang tokoh dipuja sedemikian rupa, sampai-sampai mengingkari dirinya sendiri dengan menginginkan menjadi tokoh yang diidolakan. Memiliki tokoh idola tidaklah salah, selama pemikiran dan sikap hidup sang idola memang menginspirasi, menyemangati dan meberikan teladan yang baik, serta tidak bertentangan dengan kehendak Allah. Seharusnyalah yang kita nomorsatukan dalam hidup ini adalah Allah, bukan yang lain. Dengan jelas Tuhan mengatakan bahwa tidak boleh ada Allah lain dihadapan-Nya, karena itu sembah sujud dan puji-pujian semestinya hanya untuk DIA.

Tuhan Memberkati. Amen!.

You are here





Taatilah Tuhanmu 
1 Petrus 1:1-2 

Dalam budaya Jawa dikenal kata "ruwatan", yaitu sebuah tradisi yang dilakukan sebagai sarana pembebasan dan penyucian manusia atas dosa atau kesalahannya yang berdampak kesialan atau penyakit dalam diri seseorang. Tradisi ini bisa dikenakan terhadap manusia dan juga kepada benda. Meskipun kita berada pada zaman pascamodern, tradisi ini masih dipraktikkan oleh masyarakat di berbagai daerah.

Surat Petrus disebut sebagai surat am, artinya surat terbuka yang ditujukan kepada jemaat di Asia kecil, yang sedang mencari jati diri di tengah kehidupan baru. Penulis mengingatkan bahwa mereka kini sudah disebut sebagai jemaat yang kudus. Arti kudus tidak dimaksudkan sebagai orang yang tidak bercela dan tidak berdosa. Kata "kudus" di sini berarti bahwa segala pelanggaran dan dosa yang telah diperbuat telah diampuni dalam Tuhan Yesus. Karena itu percikan darah-Nya adalah tanda pengampunan, penahiran atas segala dosa yang dilakukan manusia. Jemaat juga diingatkan bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah untuk mendapatkan anugerah pembebasan. Sebagai orang-orang yang telah dikuduskan, hendaknya mereka hidup demi Kristus dengan cara hidup dalam ketaatan.

Seorang murid yang berhasil adalah murid yang taat kepada gurunya. Olahragawan yang berhasil adalah seorang yang bersedia taat kepada instrukturnya. Ketaatan yang dilakukan orang kristen bukan dengan pamrih tertentu, tetapi lebih sebagai ucapan syukur dan penyerahan diri kepada Yesus yang telah membebaskan kita dari belenggu dosa.

Hidup taat kepada Yesus merupakan hal yang harus diperjuangkan. Sebab pada umumnya manusia lebih tunduk kepada keinginannya sendiri, atau pun taat kepada penguasa yang terkadang berbeda dari Kristus. Taat kepada Yesus membutuhkan perjuangan dengan segenap hati, jiwa, akal dan budi kita serta dukungan semua pihak.

Marilah kita taat kepada Yesus sebagai ucapan syukur atas kebaikan dan pengorbanan-Nya bagi kita.
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

BPK HERMAN yang berulang tahun pada tanggal 25 APRIL
BPK/IBU LIU PIT LUN yang berulang tahun pada tanggal 28 APRIL

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Minggu, 15 April 2018

Warta Jemaat 15 April 2018

Ringkasan Khotbah 08 APRIL 2018

TEMA Mati dan dihakimi
AYAT POKOK : Ibrani 9:27 ;Wahyu 20:15
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.


* Ibrani 9 : 27 ➠ Sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja sesudah itu di hakimi.
* Wahyu 20 : 15 ➠ Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kita kehidupan itu, iya dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Yang sudah percaya Yesus bertobat dan dibaptis namanya tercatat dalam buku kehidupan Matius 5 : 13 ➠ Kamu adalah garam dunia. Kita harus menjaga garam agar tetap asin jangan tawar.
Alkitab mencatat seseorang pelayan Tuhan : Kolose 4 : 14 ➠ Salam kepadaMu dari tabib lukas yang kekasih dan dari Dimas ; Filipi 1 : 23-24 ➠ Aku di desa dari dua pihak Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus ;II Timotius 4 : 10 ➠ Karena Dimas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku.Sayang sekali Dimas yang namanya disejajarkan dengan Lukas karena Dimas telah mencintai dunia ini. Akhir zaman banyak orang akan murtad garam menjadi tawar.

Bagaimana agar garam tetap asin/ nama kita tetap ada dalam kitab kehidupan?
1. Tidak memenuhi hidup dengan kepentingan dunia
Lukas 21: 34 ➠ Jagalah dirimu supaya hatimu jangan sesat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan duniawi (berbagi kesenangan dan kenikmatan dunia). Lukas 9 : 25 ➠ Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri.
2. Tidak memenuhi pikiran dengan perkara dunia
Kolose 3 : 1-2 ➠ Pikirkanlah perkara yang diatas.Memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan adalah kunci untuk menolak dan mematahkan pikiran-pikiran duniawi Roma 12 : 2 ➠ Janganlah kamu serupa dengan dunia ini.
3. Tidak mengasihi dunia
Lukas 19 : 16-22 ➠ Orang muda yang kaya ; I Yohanes 2 :15-17 ➠ Jikalau orang mengasihi dunia maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu ; Yohanes 4 : 4 ➠ persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.

Saudara yang kekasih di dalam Tuhan mari kita merenungkan Firman Tuhan dalam hidup kita pikirkan perkara perkara yang diatas yaitu kasih Allah yang telah menyelamatkan kita : Jangan mementingkan diri sendiri, berpikir positif, mengasihi Tuhan Allah dan sesama. Kiranya anugerah Tuhan bersama kita. Amin

KUASA TUHAN TIADA TANDINGANNYA


Baca : Wahyu 3:7-13

"Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."  Wahyu 3:7b

Pulau Patmos adalah sebuah pulau bergunung api di Laut Aegea, yang merupakan bagian dari kumpulan pulau-pulau Dodecanese di Yunani.  Di pulau ini rasul Yohanes mendapatkan pewahyuan dari Tuhan untuk disampaikan kepada jemaat di 7 gereja di Asia Kecil:  Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia.  Pewahyuan ini juga berlaku bagi semua orang percaya yang hidup di zaman sekarang.

     Sebagai orang percaya kita patut bersyukur dan berbangga hati karena memiliki Kristus yang hebat dan luar biasa.  Ia bukan hanya Tuhan Yang Kudus, Yang Benar dan Yang Berkuasa, tapi juga pemegang segala kunci maut dan kerajaan maut seperti tertulis:  "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut."  (Wahyu 1:17-18).  Ratusan tahun sebelum Kristus dilahirkan nabi Yesaya telah menubuatkan:  "Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."  (Yesaya 22:22).  Sampai hari ini pun apa yang telah Kristus buka tak seorang pun dapat menutupnya;  dan pintu itu adalah Kristus sendiri!  "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput."  (Yohanes 10:9).

     Pintu itu terbuka bagi semua orang:  pintu keselamatan, pintu kesembuhan, pintu berkat dan sebagainya.  Apakah kita mau melangkah untuk memasuki  'pintu'  tersebut?  Tuhan mengajarkan kita untuk bertindak dan membuat pilihan!  Ia tidak pernah memaksa kita.  Begitu juga untuk memperoleh  'air kehidupan', Kristus juga tidak memaksa orang untuk datang kepada-Nya, namun kita sendirilah yang harus bertindak dan membuat keputusan:  "...Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!"  (Wahyu 22:17b).

Selagi masih ada kesempatan segeralah bertindak untuk datang kepada Kristus, karena Dia Tuhan yang tak tertandingi!

Harga Kekristenan yang Sesungguhnya


Perhatikan Artikel ini tidak akan menyimpang dari keselamatan oleh Anugerah/Kasih karunia di dalam Yesus Kristus. Ingat keselamatan hanyalah kasih karunia oleh iman, dan itu bukan hasil perbuatan kita sama sekali.

Namun apakah itu akan membuat kekristenan menjadi terlihat murahan? Jawabannya tidak sama sekali.

Saya tidak sedang berbicara mengenai perbuatan baik atau hal apa pun di dalam diri kita yang dapat membawa kita pada keselamatan, tetapi yang saya maksud adalah perbuatan baik yang terwujud di dalam kasih kita kepada Yesus, yang di landasi oleh iman.

Mengapa saya menulis seperti ini? Oleh karena penyimpangan-penyimpangan di mimbar gereja sering terjadi, yang saya maksud penyimpangan adalah mengenal Allah tidak secara utuh.

Pada zaman ini Tuhan di dalam mimbar gereja hanyalah di kenal sebagai Tuhan yang murah hati, baik, penuh belas kasihan. Namun selidik punya selidik, di dalam perjanjian lama Allah adalah Allah yang tegas, adil, dan murka, seperti yang di sampaikan oleh Pak Erastus sabdono.

Lalu pertanyaannya apakah Allah berubah watak? Jawabannya tidak pernah sama sekali saudara. Yang sedang berubah bukanlah Allah, tetapi pikiran manusialah yang berubah.

Marilah anda perhatikan dengan seksama, apakah yang akan dikatakan oleh pembicara-pembicara mimbar yang tidak bertanggung jawab, mereka hanya akan menerapkan Allah yang lemah lembut dan penuh kasih, namun maukah anda memberi tahu kepada seseorang kalau ada saat nanti mata Allah penuh api kemarahan, dan ada saatnya sudah tidak ada lagi kemurahan Allah, yang ada hanyalah murka Allah?

Seperti yang diungkapkan Pak Erastus sabdono: Banyak sekali dari anda yang merasa sudah mengetahui kebenaran, padahal kebenaran yang tidak utuh bukanlah suatu kebenaran. Sama halnya ketika kita mengenal Allah yang tidak utuh, berarti yang dimaksud memang kita belum mengenal Allah sama sekali.

Mengenal Allah sampai tuntas adalah suatu kemustahilan. Yang saya maksud adalah mengenal sifat-sifat Allah. Karena Allah tidak dapat di pahami secara tuntas, tetapi Allah dapat di pelajari secara seksama.

Sekarang perhatikan ini, apakah yang membuat kekristenan begitu murahan saat ini?

Ketika saya mengikuti seminar musik. Seorang pembicara berkata: “Jika anda punya tujuan untuk menjadi orang kaya, silakan keluar sekarang selagi masih ada kesempatan. Karena menjadi guru tidak akan membuat anda menjadi kaya.” Sepintas terdengar seperti basa-basi seminari saja.

Namun sekarang ini saya baru menyadari dan benar-benar mengerti apa maksud dari seminar itu, ternyata memang seorang guru itu adalah sebuah passion. Guru memang adalah suatu pekerjaan, namun itu bukan cuma sekadar pekerjaan. Jika guru di bayar, ya itu hanyalah sebuah bonus tambahan, namun seorang guru yang baik berbicara dengan hati nurani untuk mengajar tanpa kenal pamrih. (tentunya ini situasional, dan jika guru dibayar memang sudah menjadi haknya)

Nah, yang saya dapatkan adalah ternyata orang yang memberi seminar tersebut sudah mengungkapkan harga menjadi guru yang sesungguhnya, yang di mana itu tidak di ungkapkan secara gamblang, baik di mimbar-mimbar gereja, maupun orang percaya kebanyakan.

Coba kita bayangkan, andaikan ketika kita masuk gereja, kita mendapati seseorang berkhotbah seperti ini:
“Bagi anda yang anggota baru jika anda ingin menjadi pengikut Tuhan anda tidak boleh lagi punya kesenangan dunia ini, anda harus menomorsatukan Tuhan di atas segalanya, anda harus baca Alkitab setiap hari atau renungan-renungan Kristen, makanan pokok anda adalah doa dan melakukan kehendak Allah, jika liburan baiknya anda manfaatkan buat berdoa bagi gereja Tuhan dan jiwa-jiwa yang terhilang, buang semua berhala anda entah itu gadget anda, tabungan anda, segala yang menjadi berhala anda, buang semuanya itu, utamakanlah Tuhan daripada segalanya. Jika anda masih mengingini dunia ini dan masih mempunyai banyak cita-cita, segera tinggalkan gereja ini, karena itu sangat percuma anda tidak akan menjadi pengikut Tuhan yang benar, anda akan menjadi orang kristen gadungan.”

Tentu dalam konteks ini kita harus memahami secara comprehensive, anda tidak bisa berkata "kalau begitu keselamatan ada di dalam diri kita sendiri dong bukan Anugerah Tuhan" Namun anda juga tidak boleh berkata "Keselamatan ya memang Anugerah Tuhan beserta kerja sama manusia"

Anda harus mempelajari lebih dalam sendiri apa itu keselamatan yang utuh, bukan kata pendeta anda, bukan kata orang-orang yang sekolah Alkitab (Namun ga jelas sekolahannya, dan orang itu juga tidak mau belajar), tetapi carilah apa kata Allah.

Apa sih yang dikatakan Allah mengenai apa itu keselamatan? (Dalam hal ini tentu anda tidak hanya berdoa dan bertanya pada Allah, karena kalau begitu anda memberhalakan suatu doa, tetapi anda harus belajar dan membaca buku-buku tentang keselamatan, dan tentunya sharing dengan mereka yang sudah lebih berpengalaman) Mengenal Allah yang benar adalah keseimbangan pengetahuan tentang Allah, dan keseimbangan bagaimana caranya berserah pada Tuhan, atau yang di maksud berdoa. Dan saat ini yang terjadi adalah mereka si otak cemerlang, atau maksud saya para teolog-teolog yang malas berdoa, karena otak melulu, dan mereka si pemalas belajar, lantaran selalu berdalih berserah pada Roh kudus, dan merasa sangat mengandalkanNya. (Tentunya masih ada orang-orang yang dapat seimbang antara pengajaran dan Roh, namun tidak banyak)

Dewasa ini sangat sering terjadi pikiran yang sempit dan egosektoral di pihak tertentu, seharusnya jika kita ingin menjadi umat Allah yang sejati, sudah selayaknya ada suatu keseimbangan antara pikiran dengan Roh.

Ada hal yang lebih parah dari itu semua, yaitu mereka semua yang sangat malas belajar tentang Allah, malas berdoa pada Allah, dan tidak pernah menghasilkan buah-buah Roh dalam hidupnya, tetapi mengklaim dirinya selamat.

Dietrich bonhoefer adalah orang yang percaya bahwa keselamatan oleh iman, namun dia tidak percaya iman seseorang tidak mengubahkan apa-apa, sehingga dia menulis seperti ini, untuk mengkritik habis-habisan mereka yang mengklaim diri sudah selamat: Anugerah yang murahan adalah pengampunan tanpa pertobatan, baptisan tanpa disiplin gereja, perjamuan kudus tanpa pengakuan percaya, penyucian tanpa pengakuan dosa. Anugerah yang murahan adalah anugerah tanpa pemuridan, anugerah tanpa salib, anugerah tanpa Yesus Kristus yang hidup dan menjelma menjadi manusia.

Jadi pertanyaannya sudahkah anda menemukan harga kekristenan yang sesungguhnya?

Sumber:
hendrykornelius08.blogspot.com
DI MANA BUMI DI PIJAK DI SITU LANGIT DIJUNJUNG
"DI MANA BUMI DI PIJAK DI SITU LANGIT DIJUNJUNG"
(1 Petrus 2 : 11-17)
Oleh : Pdt. Sergius P. Tigor, S.Th.

Saat mana saya baru berkenalan dengan seseorang, ada yang bertanya “anda orang mana”, saya langsung menjawab “saya orang sini saja”. “Bukan! Maksud saya anda asalnya dari mana?” Saya terdiam sejenak, lalu saya katakan saya lahir di kota P, kakek saya berasal dari desa T, ayah saya dibesarkan di desa J, ibu saya berasal dari desa H, dan saya di besarkan di desa B, lalu saya berasal dari mana ya..? Yang pasti saya orang Dayak Ngaju.

Darah kita mungkin berbeda, mungkin tidak ada hubungan kekerabatan, tetapi sekarang di mana bumi kita pijak disitu kita menjalani kehidupan ini. Mungkin kita tidak berasal dari daerah ini, tetapi kita hidup di sini. Dan kita harus hidup sebagaimana mestinya dimana kita ada.

Yang pertama, perlu kita sadari bahwa kita adalah mahluk yang dinamakan “manusia”. Kita bukanlah “manusia super, bukan pula malaikat. Tentu kita bukan binatang, tetapi manusia seutuhnya yang hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Kita ada karena mereka, dan mereka ada karena kita. Kita membutuhkan orang lain dan orang lain juga membutuhkan kita. Kita hidup di tengah-tengah manusia yang majemuk dan memiliki berbagai karakter dan gaya hidup, tradisi dan adat budaya serta kepercayaan masing-masing.

Kedua, kita dipanggil untuk hidup dimanapun kita berada untuk menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, membangun tatanan sosial masyarakat, mendukung pembangunan pemerintah, membela ketidakadilan dan penindasan atau penjajahan. Kita diutus kedalam dunia ini untuk mewujudkan “damai Sejahtera” bagi orang lain bagi masyarakat dan orang banyak di mana kita ada. Kita harus mengahargai orang lain, mengahargai adat, tradisi, budaya dan tata cara yang berlaku sah di mana kita ada.

Ketiga, kita bukanlah orang-orang perusak, perusuh, bukan oknum yang membodohi, melainkan mencerdaskan. Kita bukanlah orang-yang menjajah tetapi membawa kemakmuran bagi orang lain. Kita adalah pembawa terang bukan kegelapan. Kita bukan pemicu ancaman tetapi pioneer ketentraman. Kita bukanlah orang yang disumpahi tetapi yang selalu didoakan dengan doa syukur dan doa berkat.

Saudara, apapun kata orang itu tidaklah penting, namun apa yang telah kita lakukan bagi orang lain. “Dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung. Kita menghormati Pemerintah yang memimpin kita dengan baik, kita menghormati segala aturan maupun adat istiadat. Kita menghormati hak hidup orang banyak dan Hak azasi manusia. Kita menghargai pendapat dan saran serta kritik orang lain yang membangun kebersamaan. Namun kita juga siap menentang ketidakadilan dan kesenjangan sosial serta menyuarakan kebenaran. Dan kita harus menunjukkan hidup yang bermartabat dan penuh kasih terhadap sesama manusia dan alam semesta, maka kita telah menjadi utusan yang memberitakan perbuatan Allah yang besar. Orang lain akan menilai kita dari apa yang kita lakukan, bukan hanya apa yang kita katakan. AMIN.

You are here





HIDUP YANG BERDAMPAK BAGI SEKITAR
Matius 5:13-16

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."  Matius 5:16

Setiap orang memiliki potensi mempengaruhi orang lain di sekitarnya.  Pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif.  Orang yang membawa pengaruh positif kita sebut motivator atau inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain.  Sementara orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut provokator:  ia memrovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif.

Begitu pula dalam kehidupan kekristenan.  Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia.  Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif.  Dengan kata lain kita harus bisa mempengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan menjadi berkat bagi mereka.  Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar dan lingkungan, kita harus memiliki karakter yang baik.  Apa itu karakter?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang.  Karakter menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya, apa yang Tuhan katakan tentang kita.  Tentang Daud Tuhan berkata,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  Kisah 3:22.  Orang Kristen yang berkarakter berarti orang yang tetap menjaga kualitas hidupnya dengan baik sekalipun tidak ada orang yang melihatnya, karena ia tahu Tuhan melihat setiap perbuatannya.

Inilah yang sedang Tuhan cari:  orang Kristen yang memiliki karakter baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan perbuatan, karena keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.  *"...kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia."*  2 Korintus 3:3.

Jadilah orang Kristen yang memiliki karakter baik;  itulah yang berdampak! Amin......

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

BPK ANDRIAN NICOLAS yang berulang tahun pada tanggal 19 APRIL
ANDRE WIJAYA yang berulang tahun pada tanggal 21 APRIL

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Minggu, 08 April 2018

Warta Jemat 8 April 2018

Ringkasan Khotbah 01 APRIL 2018

TEMA JANGAN TAKUT
AYAT POKOK : Yohanes 20 : 19
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.


Yohanes 20 : 19 ➠ pada malam itu mereka berkumpul di suatu tempat dengan pintu terkunci Karena Mereka takut.

Banyak orang tidak pernah mengalami terobosan dalam hidupnya hanya karena takut. Takut adalah sebuah perasaan yang belum tentu benar, ketakutan membuat seseorang menjadi terpenjara bahkan membunuh semua potensi yang ada.
Kenapa mereka takut?
- Tidak percaya diri
- Dendam

Bagaimana mengalahkan ketakutan:
1. Renungan Firman Tuhan
Yosua 1 : 8 ➠ jangan lupa memperkatakan Kitab Taurat Renungkanlah siang dan malam
2. Tinggal di dalam Yesus 
Yohanes 10 : 29-30 ➠ Aku dan Bapa adalah satu; Yohanes 15 : 5 ➠ Aku adalah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
3. Sadari Roh yang di dalam kita lebih besar.
1 Yohanes 4 : 4 ➠ sebab Roh yang ada di dalam kamu lebih besar daripada roh yang ada di dalam dunia.
4. Sadari ketakutan bukan dari Tuhan.
2 Timotius 1 : 7 ➠ sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan ; Yesaya 41 : 10 ➠ jangan takut sebab Aku menyertai engkau.

Saudara kalau kita menyadari bahwa Allah bersama kita ,kita tidak perlu takut Percayalah penyertaan Allah selalu ada dalam hidup kita.Amin

KEBIASAAN MENGERJAKAN PERKARA ROHANI


Baca : 1 Korintus 15:1-11

"TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu."  Mazmur 5:4


Kata  'kebiasaan'  memiliki arti:  sesuatu yang biasa dikerjakan dan sebagainya;  pola untuk melakukan tanggapan terhadap situasi tertentu yang dipelajari oleh seorang dan yang dilakukannya secara berulang untuk hal yang sama.  Secara umum, kebiasaan seorang terbagi menjadi dua yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk.  Kebiasaan apa yang sering Saudara lakukan?  Kebiasaan baik atau kebiasaan burukkah?  Perhatikanlah apa yang menjadi kebiasaan kita, sebab kebiasaan kita akan membentuk karakter yang sulit untuk diubah.  "Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang.  Karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan sebuah kebiasaan."  (Aristoteles).

     Daud memiliki kebiasaan bermain kecapi dan memuji-muji Tuhan.  Ia adalah sosok yang memberikan teladan dalam hal keintiman dengan Tuhan.  Tiada hari terlewatkan tanpa ia membangun persekutuan yang karib dengan Tuhan.  "...pada waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu."  (ayat nas),  "...pada malam hari aku menyanyikan nyanyian, suatu doa kepada Allah kehidupanku."  (Mazmur 42:9), dan  "Tujuh kali dalam sehari aku memuji-muji Engkau, karena hukum-hukum-Mu yang adil."  (Mazmur 119:164).  Contoh lain adalah Daniel, orang yang menjadikan doa sebagai gaya hidup sehari-hari.  "Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem; tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya."  (Daniel 6:11).  Kalimat  'seperti yang biasa'  merujuk pada tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang atau suatu kegiatan yang selalu dilakukan dan sudah menjadi karakter yang membentuk jati dirinya.

     Harus diakui bahwa hari-hari yang kita jalani ini dipenuhi dengan agenda kerja dan aktivitas duniawi lainnya, seolah-olah tidak ada lagi waktu yang tersisa.  Kalau kita bisa menyalurkan hobi dan kesenangan secara intensif, masakan kita tak bisa menyediakan waktu secara khusus untuk Tuhan setiap harinya?  Mengerjakan perkara-perkara rohani seharusnya menjadi  'kebiasaan'  atau gaya hidup orang percaya.

Ingat!  Di luar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu biasakan diri untuk bersekutu dengan-Nya hari lepas hari.

Menjadi Terang dan Membawa Terang


Bangkitlah, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan kemuliaan TUHAN terbit atasmu. (Yesaya 60:1)

Ada sebuah cerita tentang seorang raja di suatu kerajaan yang begitu besar. Raja ini sudah tua dan dia sadar akan fisiknya yang mulai lemah, oleh sebab itu raja mengadakan sayembara bagi anak-anaknya untuk menggantikan posisi dia sebagai raja. Raja ini memiliki tiga orang anak laki-laki yang pintar, gagah dan pemberani. Raja mengadakan sayembara, dengan tantangan ada suatu ruangan kosong, dan ruangan kosong itu harus di isi penuh oleh suatu benda atau barang.

Lalu raja memberikan uang modal kepada anak-anaknya sebesar 1.000.000 dan yang memiliki uang sisa paling banyak akan terpilih menjadi raja yang baru. Anak pertama membeli dan mengisi ruangan itu sampai penuh dengan kerupuk seharga 500.000 dan uang sisanya 500.000. Lalu anak kedua mengisi ruangan sampai penuh dengan kapas seharga 300.000 dan uang sisanya 700.000. Lalu anak ketiga pun membeli sesuatu untuk mengisi ruangan itu sampai penuh dengan suatu pelita yang bercahaya. Harga pelita itu adalah 1.000 dan uang sisanya adalah 999.000. Lalu raja melihat cara berfikir anak ketiga yang begitu luas dan begitu sederhana. Raja pun memutuskan anak ketiga menjadi raja.

Kita mau belajar dari cerita di atas tentang menjadi terang dan membawa terang. Terang adalah sesuatu yang dapat dilihat yang dihasilkan oleh cahaya. Selain ada terang Allah pun menciptakan kegelapan. Tetapi Allah melihat terang itu baik lalu dipisahkannya dari yang namanya kegelapan (Kejadian 1:4). Kita belajar bahwa terang mampu mengisi setiap kehidupan yang penuh dengan kegelapan.

Di dalam kehidupan kita, Tuhan Yesus mengajarkan agar kita hidup dalam terang artinya adalah hidup dalam Yesus Kristus, dimana Yesus yang menjadi cahaya dalam terang itu. Salah satu sikap hidup dalam terang adalah hidup dalam kasih. Kasih adalah suatu sikap yang sangat mendasar dalam kehidupan setiap manusia.
Kasih itu bukan hanya sekedar menolong ataupun berbagi. Tetapi kasih adalah bagaimana sikap iman kita. Kalau kita hanya menolong tetapi dengan paksaan itu bukan kasih. Kalau kita memberi tetapi tidak iklas itu pun bukan kasih. Karena kasih mengajarkan untuk mengasihi dengan hati iman yang sungguh-sungguh untuk mengasihi. Hidup dalam kasih pun berarti hidup untuk rendah hati. Rendah hati berarti selalu bersyukur untuk apa yang diterima. Tidak mengeluh akan kesulitan-kesulitan hidup. Karena orang yang memiliki sikap menjadi terang yakin bahwa cahaya Tuhan mengisi hidupnya.
Ketika kita sudah hidup dalam terang kita harus membawa terang itu kepada setiap orang. Jangan kita biarkan terang itu hanya menyinari satu tempat saja, tetapi biarlah terang ini mampu menyinari semua tempat yang gelap. Artinya kita harus menjadi berkat bagi semua orang. Sikap terang yang telah kita pahami yaitu tentang kasih dan sikap selalu bersyukur. Dari sikap ini kita akan menghasilkan buah yang luar biasa. Buah itulah yang harus kita bagikan dengan sukacita. Sehingga setiap orang boleh hidup dalam terang yang berasal dari cahaya Tuhan Yesus yang membuat kehidupan penuh dengan sukacita di dalam Tuhan.

Mari kita hidup menjadi terang dan membawa terang dalam dunia ini. Karena Tuhan ingin anak-anakNya tidak hidup lagi dalam kegelapan. Melainkan hidup dalam terang Kristus Yesus. Sehingga kehidupan ini penuh dengan kedamaian dan memberikan hasil untuk kemuliaan Tuhan. Tuhan Yesus Memberkati. Amin


Cari Pacar Itu Gampang
Nas bacaan alkitab Yakobus 1 : 12 - 18
“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.” Yakobus 1 : 12

Sobat Muda, banyak orang dan terutama kamu-kamu yang jomblo akan protes dengan tema renungan ini.  Mudah apanya? Susah kali, nggak gampang bro. Justru kita merasa yang paling susah dapat pacar dibanding teman-teman kita yang lain. Kita bisa lihat di fesbuk, selalu ada saja teman kita tiba-tiba berubah statusnya dari single jadi in a relationship. Bahkan ada teman kita mungkin suka gonta ganti pacar lebih cepat dari dia ganti hape. Mungkin dalam hati kita protes, apa yang salah dengan diriku? Kenapa aku susah banget dapat pacar? Kenapa aku ga seperti orang-orang yang mudah dapat pacar?
Sobat Muda, mari kita renungkan. Apakah mudah mencari pacar? Kalo kita orangnya suka marah, kasar, ga suka bergau dengan orang lain, sombong, dll, itu jelas alasannya kenapa pacar ga juga hadir dalam kehidupan kita. Tapi, bagaimana kalo kita anak Tuhan yang baik, rendah hati, ramah, bahkan tampang pun tak kalah dibanding teman-temanmu yang sudah punya pacar. Justru baik kalo kita merasa mencari pacar/pasangan hidup itu nggak gampang. Why? Karena memang ga semua cowo/cewe layak menjadi pendamping hidupmu.
Sobat Muda, status jomblo dianggap sebagai hal yang malu-maluin. Tapi manakah yang lebih malu-maluin, jomblo sekian tahun kemudian dapat yang terbaik ataukah ga pernah jomblo tapi ga pernah dapat yang benar juga! Ayat renungan kita hari ini dalam Yakobus 1 : 12 “Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” jadi penyemangat buat kita. Yup, masa-masa jomblo bisa jadi ujian buat anak-anak muda. Di masa inilah, kita diuji apakah kita bisa bertahan dengan ujian ini atau justru kita tak tahan uji. Tapi ingat Tuhan sudah atur semuanya buat kita, teruslah berusaha. Tuhan Memberkati Firman-Nya. Amen.

You are here




SAATNYA PEREMPUAN BERPERAN 
Baca: Hakim-hakim 5

... Debora, bangkit sebagai ibu di Israel ... Diberkatilah Yael, isteri Heber, orang Keni itu, melebihi perempuan-perempuan lain ... (Hakim-hakim 5:7, 24)
 
Bacaan Alkitab Setahun:
1 Raja-Raja 1-2:25

Tiga pria berjalan sampai di tepi sungai deras. Bagaimana mereka menyeberang? Pria pertama berdoa, “Tuhan, beri aku kekuatan untuk menyeberang.” Maka, Tuhan memberinya tangan dan kaki yang kuat; ia bisa menyeberang dalam waktu dua jam. Pria kedua berdoa, “Tuhan, beri aku kekuatan dan kemampuan untuk menyeberang.” Maka, Tuhan memberinya perahu; ia bisa menyeberang dalam waktu satu jam. Pria ketiga pun berdoa, “Tuhan, beri aku kekuatan, kemampuan, dan kecerdasan untuk menyeberangi sungai ini.” Sungguh mengejutkan, Tuhan mengubahnya menjadi perempuan! Dengan tenang si perempuan mengambil peta, lalu menyeberang lewat jembatan!
Humor di atas bukan untuk merendahkan kaum pria, tetapi untuk meneguhkan perempuan bahwa Tuhan juga memberi hikmat bagi mereka. Bahwa perempuan bukan golongan nomor dua, melainkan kaum yang dicipta Allah secara istimewa. Tuhan memberi perempuan kekuatan unik, lewat kepekaan dan kerajinannya. Tuhan memberi perempuan kelebihan spesial, lewat sikap keibuan dan keteguhannya. Semuanya Tuhan karuniakan, agar perempuan siap menjalani peran yang Tuhan sediakan baginya.
Debora dan Yael adalah para perempuan yang menjalankan peran dengan baik saat Tuhan melibatkan mereka dalam rencana-Nya. Debora dengan sikap keibuannya, menjadi pengayom bagi Israel. Yael, dengan kesempatan yang datang padanya, menggunakan hikmat Tuhan untuk menaklukkan Sisera. Keduanya perempuan, keduanya menggunakan hikmat, keduanya menjadi pelaku rencana Allah.—AW
PEREMPUAN, TIDAK ADA ALASAN UNTUK TIDAK BERPERAN!
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

IBU RAPIKA PURBA yang berulang tahun pada tanggal 10 APRIL
BPK EDY CUN yang berulang tahun pada tanggal 10 APRIL
SDRA MICHAEL PAKPAHAN yang berulang tahun pada tanggal 10 APRIL
SAMUEL yang berulang tahun pada tanggal 11 APRIL
SDRI KARTIKA yang berulang tahun pada tanggal 12 APRIL
BPK WIWI yang berulang tahun pada tanggal 13 APRIL
BPK D. MARBUN yang berulang tahun pada tanggal 14 APRIL


† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts