Jumat, 30 Maret 2018

Warta Jemaat 01 April 2018

Ringkasan Khotbah 25 MARET 2018

TEMA : KUAT DALAM TUHAN
AYAT POKOK : Efesus 6 : 10
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.


Efesus 6 : 10  Akhirnya hendaklah kamu/kalian kuat dengan kekuatan  yang dapat  dari kuasa Tuhan.

Karena kamu bersatu dengan Dia,kenapa kita harus kuat didalam Tuhan? karena ada beberapa hal yang akan kita pelajari :
1.Kuat Dalam Pekerjaan Tuhan
Matius 28 ➠ Amanat Agung ;Nehemia 6 : 1➠ telah selesai membangun
2. Kuat Dalam Peperangan Rohani
I Timotius 6 : 12 ➠ Bertandinglah dalam pertandingan iman
3. Kuat Dalam Pencobaan
Yakobos 1 : 12 ➠ Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan.

Kalau kita kuat dalam 3hal ini maka hasilnya :
1. Menjadi Teladan
I Timotius 4 : 12 ➠ Jadilah teladan bagi orang-orang percaya
2. Keselamatan diri sendiri dan orang lain
I Timotius 4 : 16 ➠ awasilah dirimu sendiri bertekunlah dalam semua itu karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu sendiri dan orang lain.


Sebab itu kuatlah kamu didalam Tuhan dan Ia akan menyelamatkan dan memberkati kita semua.


KEBANGKITAN KRISTUS: Esensi Iman Kristen


Baca : 1 Korintus 15:1-11

"bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;"  1 Korintus 15:4


TKekristenan sejati mengajarkan bahwa Kristus benar-benar mati secara fisik di kayu salib untuk membayar penghukuman atas dosa.  Artinya Kristus benar-benar mencurahkan darah-Nya secara nyata untuk menyucikan dosa-dosa.  Jadi kematian Kristus adalah kenyataan, bukan dogeng atau legenda!  Akan tetapi kematian Kristus di kayu salib tidak akan menghasilkan apa pun, tidak akan berdampak apa-apa, jika Ia sendiri tidak bangkit.

     Kebangkitan-Nya di hari ke-3 adalah bukti bahwa Ia telah mengalahkan kuasa dosa, Iblis dan juga maut.  "...maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: 'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?' Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."  (1 Korintus 15:54-57).  Iman Kristen adalah iman yang berdiri atas kebangkitan Kristus!  Inilah yang membedakan kekristenan dengan kepercayaan atau agama apa pun yang ada di dunia ini.  Rasul Paulus berkata,  "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu."  (1 Korintus 15:14).  Andaikata Kristus tidak bangkit dari kematian maka kita tetap hidup dalam dosa,  "Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus."  (1 Korintus 15:18).  Tetapi yang benar adalah bahwa  "...Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia."  (1 Korintus 15:20-21).

     Kuasa kebangkitan Kristus inilah yang memberikan kekuatan dan keberanian dalam diri Yohanes dan juga Petrus untuk bersaksi di hadapan Mahkamah Agama bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia  (baca  Kisah 4:11-12).  Dan karena Kristus telah bangkit kita orang percaya memiliki jaminan keselamatan dan pengharapan masa depan yang baik dari Tuhan.


Kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat!

Hal Menarik Dalam Paskah


Sering kita membaca di surat kabar kisah tentang pengorbanan besar yang dilakukan oleh seseorang yang didasari oleh hubungan keluarga atau oleh kebutuhan ekonomi -- misalnya mendonorkan salah satu organ tubuh mereka. Kita sering tersentuh oleh kisah pengorbanan itu. Demikian pula kisah kehidupan tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia. Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan diri mereka termasyhur dan memberi inspirasi. Namun demikian, tidak pernah ada tokoh yang mati demi orang lain yang jahat.

Sekarang, saatnya kita memasuki peringatan paskah. Apa yang menarik dari peringatan ini? Yesus mengajarkan kebaikan, menyembuhkan orang sakit, memberi makan ribuan orang; tapi pada akhirnya, Ia ditangkap seperti penjahat, disiksa, dan dihukum mati. Apakah kebaikan-kebaikan-Nya pantas dihargai dengan sebuah kematian? Inilah yang menarik, bahwa banyaknya jumlah orang yang telah ditolong-Nya tidak bisa dijadikan ukuran untuk lepas dari ketidakadilan. Tidakkah Yesus sanggup melepaskan diri dari kayu salib seperti yang dicemoohkan banyak orang? Dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya, beberapa kali Yesus secara ajaib melewati orang-orang jahat yang hendak membunuh-Nya. Akan tetapi, pada akhirnya kebencian manusia yang tak kunjung padam membuat Yesus rela dikorbankan di kayu salib.

Berapa banyak hubungan keluarga menjadi berantakan, persahabatan menjadi permusuhan, dan banyak korban berjatuhan dikarenakan kebencian? Andaikan saja kita mau membuang kebencian itu dan menggantikannya dengan cinta kasih, maka akan ada banyak kesalahan yang bisa ditutup dan hubungan menjadi harmonis. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kisah-kisah pengorbanan orang lain dan para tokoh? Maukah kita berkorban sekalipun orang itu telah berbuat jahat kepada kita?

Diambil dari:
Judul buletin :KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Edisi Maret-April 2009
Halaman :1


KEEP IT SIMPLE
Nas bacaan alkitab Mazmur 37 : 1-11
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”  Mazmur 37 : 5



Sobat Muda, ada sebuah kisah seorang reporter mewawancarai seorang pebasket tentang kiatnya jadi jago mencetak angka. “Apa sih rahasia kamu bisa begitu tenang dalam masukan bola ke ring, terutama dalam keadaan sangat sulit?” Si pebasket jawab, “well, aku hanya berusaha menyederhanakan situasinya. Aku Cuma perlu melempar satu lemparan. Saat menembak, aku fokus ke satu lemparan itu saja. Aku gak mikirin tuntutan pelatih atau dari rekan satu tim. Sederhanakan situasinya, itu kuncinya!”
Sobat Muda, sederhanakan. Keep it simple itu pula yang perlu kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah satu tokoh bangsa ini, yaitu almarhum Gus Dur sering banget bilang, “Gitu Aja Kok Repot” Ya, lewat ucapan bernada humor itu, beliau juga hendak ngajarin masyarakat Indonesia tentang sebuah kesederhanaan pola piker. Ini tentang gimana kita bisa jadiin masalah besar menjadi kecil dan bukan sebaliknya.
Sobat Muda, ngadepin teman yang bawaannya jutek, egois, pemarah, dan udah gak mempan lagi diomongin, gak usah pusing cari cara, cukup tunjukin sikap kita yang tetap ramah, sabar, en penuh sukacita en cepat atau lambat dia pasti ketularan juga. Ato waktu kita khawatir sama masa depan, gak tau kudu berbuat apa, dll, coba liat dulu masalahmu satu persatu. Selesaikan satu persatu. Jangan ragu juga buat minta nasihat sama orang-orang lain yang lebih dewasa rohani, karena sering kali dari mereka kita bisa lihat sudut pandang yang laen. Kaya aku dulu, lewat ketua komsellah aku berani nulis. Karena dia ngeliat telentaku, yang aku sendiri gak bisa lihat itu.
Sobat Muda, ada banyak persoalan yang buat kita gede banget, sebenarnya itu cuma masalah sepele aja. Tinggal gimana kita menyikapi n menyiasatinya. So, kalo kita nemuin masalah jangan cepat-cepat menilai kalok itu gak ada jalan keluarnya or gak bisa diselesaiin. Tenangkan diri, lalu mulai deh berpikir simple coz kadang hidup gak segawat yang kita kira. Amen.
Di ambil dari Renungan Spirit Next Juni 2011 *Imelda  

You are here

Menjadi Isteri Yang Taat Seperti Jemaat Kepada Kristus

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Efesus 5:22-24
Saat kita menerima Yesus sebagai juruselamat kita, saat itulah kita menjadi bagian dari tubuh Kristus. Kristus sendiri adalah kepala dari jemaat yaitu semua umat percaya. Jemaat harus tunduk kepada Kristus, karena Kristus menjadi kepala jemaat yang memegang tanggung jawab kepemimpinan tertinggi. Walaupun saat ini tubuh Kristus masih terpecah-pecah dengan banyaknya denominasi dan perbedaan-perbedaan doktrin, tetapi suatu saat tubuh Kristus ini akan menjadi satu, sehingga Kristus akan datang menjemput calon mempelainya yaitu jemaat Tuhan.
Penundukan diri terhadap Tuhan sangat penting bagi jemaat, karena ketika kita tidak taat atau melawan kehendak Tuhan, maka kita sedang berada di jalan kegelapan. Tuhan juga tidak ingin jemaatNya bersikap mendua hati, karena Allah kita adalah Allah yang cemburu (Keluaran 20:5).
*courtesy of PelitaHidup.com
Gambaran antara Kristus dan jemaat inilah yang harus diterapkan pada hubungan suami dan isteri. Sikap isteri terhadap suami harus mencerminkan sikap yang diinginkan Tuhan dari jemaatnya yaitu penundukan diri.
Renungan ini merupakan renungan pilihan dari ‘Pelita Hidup Membership’. jika Anda rindu menerima renungan seperti ini setiap hari, silahkan klik disini untuk lihat info detailnya.
Penundukan diri dari seorang isteri kepada suaminya bukan berarti isteri berada pada level yang lebih rendah dari suami, tetapi lebih kepada menghormati suami sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam keluarga. Isteri tetap dipandang sejajar dengan suami karena ketika mereka dikuduskan dalam pernikahan, mereka menjadi satu dan bukan lagi dua. Ini berarti bahwa setinggi apapun kedudukan suami, demikian jugalah tingginya kedudukan isteri di hadapan Tuhan. Kita akan melihat lebih detail lagi mengenai hal ini pada renungan berikutnya.

Seorang isteri harus mengerti bahwa suami adalah imam yang ditunjuk oleh Tuhan untuk memimpin keluarganya. Otoritas dari Tuhan turun langsung kepada suami dan kemudian isteri dan anak-anaknya. Hal ini tidak boleh dibalik, sebagaimana kita membalik posisi jemaat dan Kristus. Seburuk apapun kelakuan dan kebiasaan suami, dia tetap merupakan pemimpin keluarga yang telah ditunjuk oleh Tuhan, yang tetap harus dihormati dan dihargai sesuai dengan perintah Tuhan.
Tidak sedikit juga suami yang kurang memegang peranan sebagai kepala keluarga, tetapi sebaliknya isterinya-lah yang lebih dominan dalam rumah tangga. Dalam hal ini, sepandai apapun seorang isteri, posisinya tetap adalah sebagai seorang isteri, bukan pemimpin keluarga, sehingga tidak boleh mengambil alih otoritas yang telah Tuhan berikan kepada suami. Tidak ada satu hukumpun di Alkitab yang menentang hal ini.
*courtesy of PelitaHidup.com
Pada kenyataannya juga masih cukup banyak suami yang selalu melakukan kesalahan, selalu bersikap buruk, meremehkan bahkan melakukan kekerasan terhadap isterinya. Dalam keadaan seperti ini, isteri harus tetap bersikap hormat kepada suaminya dan tetap mengasihi suami. Naikkan doa bagi suami, agar Tuhan menjamah hatinya dan melunakkan hatinya sehingga dia bisa berubah.
Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

Jemaat yang tunduk kepada Kristus akan sangat diberkati oleh Dia. Perlindungan, penghiburan, sukacita, kekuatan, kemenangan, kelepasan, kesembuhan dan masih banyak lagi yang merupakan berkat yang Tuhan sediakan bagi jemaat yang setia kepadaNya.

Ketika seorang isteri mengerti posisinya terhadap suami sesuai dengan Firman Tuhan, maka berkat dari Tuhan akan mengalir seperti minyak yang dari kepala Harun mengalir turun ke jubahnya (Mazmur 133:2). Masalah apapun boleh terjadi dalam rumah tangga, tetapi isteri harus tetap mengerti posisinya sesuai dengan Fiirman Tuhan.
Lakukanlah sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, maka segala berkat sorgawi akan tercurah bagi pernikahan kita, rumah tangga kita, keluarga kita, bahkan seisi rumah diberkati, pekerjaan diberkati, keuangan diberkati dan masih banyak hal lainnya akan mengikuti kita.
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.” 1 Petrus 3:1

Doa:

Tuhan, mampukan para isteri untuk dapat tunduk terhadap suaminya, sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus. Curahkan berkatMu bagi setiap rumah tangga dan beri keharmonisan di antara mereka. Biarlah kasihMu yang mengikat mereka menjadi satu di dalam Engkau ya Yesus.

Langkah iman:

  • Mulailah hormati suami sebagai kepala yang diberikan otoritas kepemimpinan oleh Tuhan.
  • Tinggalkan kebiasaan untuk cenderung mendominasi suami.
  • Kasihi suami sebagaimana dia adanya, baik dalam kekurangan maupun kebaikannya.

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

PUTRA SIHOTANG yang berulang tahun pada tanggal 2 APRIL
PASKAH NAINGGOLAN yang berulang tahun pada tanggal 6 APRIL
BPK/IBU JURIETA/AJUN yang berulang tahun pada tanggal 6 APRIL

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Jumat, 23 Maret 2018

Warta Jemaat 25 Maret 2018

Ringkasan Khotbah 18 MARET 2018

TEMA : Janji Tuhan Bagi Orang Yang
Hidup Didalam Tuhan
AYAT POKOK : Kolose 2 : 6
PEMBICARA : Pdt. Herry P. Manalu
(Tebing Tinggi,Sumut)


Kolose 2 : 6 ➠ hendaklah hidupmu tetap didalam Dia.

Surat Kolose ditulis oleh Rasul Paulus didalam penjara dengan pesan bahwa semua orang yang sudah menerima Yesus agar hidupnya tetap tinggal didalam Tuhan.
Hidup menyatu dengan Tuhan
Menyatu → melekat pada Tuhan Yohanes 15 : 1-8 ➠ Akulah pokok anggur ;Yohanes 15 : 5 ➠ diluar Tuhan kita tidak bisa berbuat apa-apa.
Hidup berjalan menurut kehendak Tuhan

Apa janji Tuhan bila kita hidup didalam-Nya : I Timotius 1 : 1-2 Kasih karunia rahmat damai sejahtera dari Allah menyertai kita.
● Rahmat (kemurahan) belas kasihan dari Allah Bahasa Yunani Elios (kemurahan) ;Rahmat berarti janji pertolongan Tuhan dalam situasi yang sulit Lukas 7 : 1-17,Daniel 3 : 16-26
Damai sejahtera 
Bahasa Yunani Eirene → berarti ketenangan hati.

Disini bukan ketenangan yang dari dunia tapi ketenangan yang Tuhan berikan,bukan ketenangan pada saat hidup kita sehat,aman dan saat diberkati tapi pada masa dimana ada kesulitan disitu Tuhan akan memberi ketenangan.Jadi damai sejahtera/ketenangan adalah kesanggupan yang Tuhan berikan agar kita mampu mengucap syukur dalam segala hal.Jadi saudara janji Tuhan pada kita yang tetap hidup dalam Dia akan diberikan rahmat dan belas kasihan,pertolongan,damai sejahtera,ketenangan hati.

† Tuhan Yesus Memberkati †

SAAT KEMULIAAN TUHAN DINYATAKAN


Baca : Yesaya 35:1-10

"Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorak dan berbunga;"  Yesaya 35:1

Tak bisa dipungkiri bahwa kehidupan orang percaya tidak terlepas dari pergumulan hidup.  Acapkali hari-hari yang kita jalani berjalan tidak seperti yang kita harapkan:  krisis keuangan, usaha atau bisnis seret, anggota keluarga sakit, dan masih banyak lagi.  Seberat apa pun itu, kita diajarkan untuk tetap kuat dan selalu berpegang teguh pada janji firman Tuhan.  "Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu;"  (Mazmur 34:20).  Selalu ada pertolongan di dalam Tuhan!

     Kalau pun kita harus melewati padang gurun, padang kering, padang belantara  (gambaran masalah, penderitaan, kesesakan atau situasi sulit),  biarlah mata kita tetap tertuju kepada Tuhan.  Percayalah bahwa tidak ada yang mustahil bagi Dia!  Pada saatnya Tuhan akan menyatakan kebesaran kuasa dan kemuliaan-Nya!  "Kemuliaan Libanon akan diberikan kepadanya, semarak Karmel dan Saron; mereka itu akan melihat kemuliaan TUHAN, semarak Allah kita."  (Yesaya 35:2b).  Kata kemuliaan  (bahasa Ibrani Kabod)  memiliki arti mulia, makmur, berlimpah;  (bahasa Yunani doxa)  berarti semarak, kecemerlangan, kemashyuran, terkenal.  Kalau Tuhan datang melawat kita sesuatu yang dahsyat pasti terjadi, kehidupan kita akan dipulihkan dan diubahkan.  Tertulis:  "...mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka...orang lumpuh akan melompat seperti rusa...mulut orang bisu akan bersorak-sorai; ...mata air memancar di padang gurun,...tanah kersang menjadi sumber-sumber air; di tempat serigala berbaring akan tumbuh tebu dan pandan."  (Yesaya 35:5-7).  Luar biasa!

     Pergumulan berat apa yang sedang Saudara alami saat ini?  Berhentilah untuk mengeluh dan bersungut-sungut.  Jangan pula menjadi tawar hati,  "Kuatkanlah hati, janganlah takut!"  (Yesaya 35:4).  Jangan berhenti berharap kepada Tuhan:  "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!"  (Mazmur 27:14).


"Dengan nasihat-Mu Engkau menuntun aku, dan kemudian Engkau mengangkat aku ke dalam kemuliaan."  Mazmur 73:24

KEBAHAGIAAN


Oleh: ev.sudiana
Mengapa Kita Tidak Begitu Bahagia?
Roma 14:17

Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus.
Ketika merayakan ulang tahunnya yang ke-75, majalah Forbes mengundang para ilmuwan dari berbagai bidang dan dari berbagai penjuru dunia untuk menjawab satu pertanyaan utama:
"Mengapa kita begitu tidak bahagia?"

Menarik sekali karena para ilmuwan ini semuanya setuju pada satu alasan utama:
● Kita menjadi orang-orang yang bermasalah karena kita tidak punya pegangan dalam bidang moral dan spiritual.
Dalam bukunya "Can Man Live Without God?" apologet Ravi Zacharia mengatakan bahwa isu tentang rasa sakit dan penderitaan menjadi sangat populer dan menjadi hal besar karena orang-orang telah kehilangan pegangan moral dan spiritual.
Rasa sakit kita diperkuat oleh harapan naif bahwa semuanya itu akan bisa dihilangkan atau dibereskan oleh kemajuan ilmu pengetahuan.
Ahli matematika Blaise Pascal mengatakan di dalam hidup manusia ada satu lubang yang hanya bisa diisi oleh UKURAN ALLAH SAJA.
Tidak ada hal lain yang bisa mengisinya, termasuk ilmu pengetahuan, materi yang berlimpah, kesempatan karir, atau keluarga yang luar biasa.
Manusia memang diciptakan untuk sebuah hubungan dengan Allah. Ketika relasi dengan Allah menjadi yang terutama dalam hidup kita, maka segala penderitaan akan menjadi tertanggungkan karena ada makna dan harapan di baliknya.
RAIHLAH KEBAHAGIAAN.......
Berfokuslah pada Allah, maka Anda akan mengalami KEBAHAGIAAN - SUKACITA yang sejati dan seperti janjiNya, "...semuanya itu - YANG ANDA BUTUHKAN akan ditambahkan kepadamu." MAT 6:33
LORD JESUS VERY LOVE U ALL

Sumber: renungan doa pagi

SINGLE HAPPY EXCELLENT
Bacaan :  Pengkhotbah 3 : 1- 8, 11
 “Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”
Pengkhotbah 3 : 11


Sahabat Muda, siapa yang disini single? Kenpa orang kalau ditanya udah punya pacar belum, pasti mikir dulu bagi mereka yang jomblo, tapi bagi mereka yang sudah punya pacar ditanya seperti itu langsung menjawab tidak banyak mikir lagi.
Sahabat Muda, kita mau renungkan apa maksud dari tema kita “Single Happy Excellent (SHE)”. Kenapa orang malu menyatakan statusnya jomblo? Kenapa ya!!!! Kata orang jomblo itu Free, setuju tidak? Mari kita lihat “Jomblo itu free yaitu Freehatin gitu lho”. Ada juga aggapan : “jomblo itu nasib, single itu prinsip”, ada yang tau bedanya apa? tapi ini mungkin anggapan orang yang tidak mau dipandang sebelah mata.
Sahabat Muda, Sering kali musuhnya jomblo itu apa? musuhnya jomblo itu adalah malam minggu, kalau sudah malam minggu bawaannya bete, tidak semangat. Inilah kenyaataan, anggapan-anggapan masyarakat terhadap orang jomblo. Tetapi tidak semuanya negatif, ada juga yang positif.
Sahabat Muda, dalam pengkhotbah 3 : 1 mengatakan bahwa “Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apa pun di bawah laingit ada waktunya” jadi setiap hal dalam hidup kita ini ada masanya. Semua dalam hidup ada waktunya. Itulah yang harus kita jalani untuk proses penjalanan hidup kita.
Sahabat Muda, dalam pengkhotbah 3 : 11 dikatakan bahwa”Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir”. Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya. Seperti apa sih indahnya? Indah juga ketika kita harus berjuang, ketika kita harus berharap, ketika kita harus menghadapi kesulitan, ketika kita harus mengalami kegagalan. Kalau orang-orang yang tidak mengenal Tuhan menghadapi semua ini mungkin mereka semangatnya kendor, lama-lama semakin kendor. Tapi karena Tuhan, karena kita berhikmat maka kita tidak mengalami putus asa atau kendor.
Sahabat Muda, kita orang kristen butuh hikmat. Hikmat dalam Tuhan itu membuat kita Excellent. Firman Tuhan saat ini mengingatkan kita supa kita menggunakan kesempatan yang Tuhan berikan kepada kita untuk saling menyemangati sesama kita.
 Sahabat Muda, itulah waktu Tuhan yang mengajarkan kita untuk tidak mengandalkan segala sesuatu dalam pikiran kita, tetapi mengandalkan Tuhan dan berharap hanya pada Tuhan. Sama seperti dalam Yeremia 29 : 11 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan” ingat firman Tuhan ini, sebab segala sesuatu yang terjadi dalam hidup kita ini adalah rancangan Tuhan. Bahwa segala sesuatu itu adalah baik, baik untuk kehidupan kita .Tuhan sudah janji selalu menyertai hidup kita, baik itu belum tentuk enak terus. Itu baik untuk proses dalam hidup kita, itulah cara Tuhan untuk membentuk kita.
Sahabat Muda, ada harapan yang Yesus selalu berikan kepada kita. Marilah kita berjuang terus mengukir masa depan, renungan hari ini “Single Happy Excellent (SHE)” mengajarkan kepada kita. Kalau kita single melakukan hal sesuatu yang baik, kita harus nikmatin supaya kita happy, apapun berkat Tuhan dalam hidup kita harus kita terima. Kita harus menjadi single yang excellent. Kita harus berhikmat, menghilangkan sesuatu yang negatif dengan kata-kata yang positif. Mari kita menjadi orang-orang yang single happy excellent. Amen.

You are here

Wanita Pilihan Tuhan

Dan dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih; sebab menantumu yang mengasihi engkau telah melahirkannya, perempuan yang lebih berharga bagimu dari tujuh anak laki-laki.” Rut 4:15
Seiring dengan perkembangan emansipasi wanita, tuntutan persamaan hak antara pria dan wanita semakin nyata. Cukup banyak wanita yang sekarang menduduki posisi-posisi strategis baik dalam pemerintahan maupun di dunia bisnis. Hal yang jarang sekali terjadi pada jaman dahulu. Tuhan memang tidak membeda-bedakan antara pria dan wanita. Ada beberapa tokoh wanita dalam Alkitab yang memang dipakai luar biasa oleh Tuhan. Saat ini bagi seorang wanita, untuk menjadi seorang pemimpin bukanlah suatu hal yang sulit dilakukan. Tetapi untuk menjadi seorang wanita pilihan di hadapan Tuhan juga bukanlah sesuatu hal yang mudah.
Mari kita coba belajar dari kehidupan Rut, perempuan dari Moab yang menjadi menantu Naomi. Ketika keadaan berubah seketika, suami Naomi meninggal, demikian juga anak-anaknya, Rut menunjukkan bagaimana seorang wanita mengambil keputusan yang tepat, sehingga pada akhirnya Rut menjadi seorang wanita pilihan Tuhan.
Berikut dua hal utama dari pribadi Rut:
1. Kesetiaan
Tetapi kata Rut: “Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!” “ Rut 1:16-17
Ketika suami Naomi maupun anak-anaknya, suami dari Rut juga, meninggal, Naomi menyuruh Rut untuk pulang ke rumahnya. Tetapi Rut mengambil keputusan tetap setia mengikuti Naomi kemanapun dia pergi. Bahkan Rut akan setia hingga maut memisahkan.
Kesetiaan dalam hubungan keluarga menjadi suatu hal yang sulit dijalankan, ketika suatu masalah datang. Ketika keadaan berubah menjadi sesuatu yang tidak bisa kita harapkan. Ataupun jika diperhadapkan kepada suatu pilihan seperti yang dialami oleh Rut. Banyak hubungan rumah tangga, hubungan suami-istri maupun hubungan antara mertua dan menantu yang tidak dapat diselamatkan oleh karena tidak adanya kesetiaan di dalamnya.
Rut dapat menunjukkan bahwa dia dapat tetap setia, bahkan siap menanggung segala resikonya apapun yang terjadi. Dia mengerti bahwa ketika dia berkomitmen membina hubungan keluarga, dia harus tetap setia sampai maut memisahkannya. Masalah boleh datang, tetapi biarlah sebagai seorang wanita yang mengenal Tuhan kita tetap memelihara kesetiaan dalam hubungan rumah tangga ataupun keluarga kita.
2. Ketaatan
Lalu kata Rut kepadanya: “Segala yang engkau katakan itu akan kulakukan.”” Rut 3:5
Rut menghormati dan menaati segala yang dikatakan oleh Naomi kepadanya. Dia juga melakukannya dengan segenap hati tanpa keraguan sedikitpun.
Dalam kitab Rut kita dapat melihat bahwa Rut merupakan seorang wanita yang giat bekerja. Hasil pekerjaannya maupun kebaikannya bahkan diketahui oleh banyak orang.
Ketaatan yang dilakukan Rut membuahkan hasil. Pada akhirnya Tuhan memberkati Rut dengan caraNya sendiri.
Ketaatan pasti mendatangkan berkat. Ketaatan di dalam hubungan rumah tangga maupun keluarga juga akan membawa perubahan yang baik.
Kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh seorang wantia janganlah menjadi penghalang untuk menjalankan ketaatan. Ketaatan istri terhadap suami merupakan cerminan bahwa wanita tersebut taat kepada Allah. Ketaatan bukanlah sesuatu hal yang dapat ditawar-tawar. Firman Tuhan jelas mengatakan bahwa suami adalah kepala dalam sebuah keluarga. Dengan menjalankan ketaatan dalam hubungan keluarga, kita akan melihat jalan keluar yang Tuhan berikan dalam setiap masalah-masalah kita. Tuhan tidak pernah berhutang bagi setiap orang yang taat kepadaNya.
Pada akhir kitab Rut diceritakan bahwa pada akhirnya Rut dinikahi oleh Boas. Dan mereka melahirkan seorang anak yang diberi nama Obed. Obed adalah orang tua dari Isai, ayahnya Daud (raja Israel). Tuhan tidak melihat latar belakang Rut sebagai perempuan Moab, tetapi Tuhan melihat kesetiaan dan ketaatannya.
Ketaatan dan kesetiaan merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan bagi seorang wanita yang menjadi pilihan Tuhan.
Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji.” Ams 31:30

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

● JOY NAINGGOLAN yang berulang tahun pada tanggal 26 MARET
● JOSE ARRON DEANDRE yang berulang tahun pada tanggal 26 MARET
● BPK HERIYANTO SIMATUPANG yang berulang tahun pada tanggal 28 MARET
● IBU ROTUA P.BR.MARBUN yang berulang tahun pada tanggal 28 MARET

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Minggu, 18 Maret 2018

Warta Jemaat 18 MAret 2018

Ringkasan Khotbah 04 MARET 2018

AYAT POKOK : Amsal 29:18


PEMBICARA : Pdt. Jerry Mandagi 
( Batu Betupang )


Bila tak ada wahyu orang berjalan masing-masing menurut keinginannya.Keberhasilan hidup adalah depan dari Allah" Saya Yakin hidup didesain Allah untuk berhasil "Terjemahan lain: " Bila orang tidak melihat yang diberikan Allah,maka mereka hidupnya akan tersandung - sandung. Tapi jika mereka menghidupi yang dinyatakan Allah, maka hidup mereka akan diberkati dan berkelimpahan.

Keberhasilan hidup diberikan dari melihat Apa yang Tuhan kerjakan lewat mimpi/visi pada diri kita.Ex: Yusuf bisa berhasil dan lewati proses karena dia Yakin akan mimpi Allah untuk mendesain dia menikmati Keberhasilan Ulangan 28:13 ➠ You always be on top......Tuhan akan membawa kita sampai kepada puncak kesuksesan Matius 6:33

Utamakan Tuhan dan Dia akan beserta memberkati kehadiran kita.....Jangan Takut.....!!! TUHAN SUDAH MENDESAIN KITA BERHASIL......Halleluya...... PUJI Tuhan.

JANGAN BERMEGAH KARENA DUNIA


Baca : Yeremia 9:23-24

"Janganlah orang bijaksana bermegah karena kebijaksanaannya, janganlah orang kuat bermegah karena kekuatannya, janganlah orang kaya bermegah karena kekayaannya,"  Yeremia 9:23

Ada kalimat bijak yang menyatakan bahwa dunia ini berputar seperti roda pedati, adakalanya di atas, terkadang juga berada di bawah.  Itulah perjalanan hidup manusia!  Hidup manusia itu sepenuhnya di dalam kuasa dan kedaulatan Tuhan.  "...direndahkan-Nya yang satu dan ditinggikan-Nya yang lain."  (Mazmur 75:8).

     Jika pada hari ini kita sedang berada  'di atas', keadaan kita mungkin lebih baik, lebih sehat, lebih berkecukupan, lebih populer, atau lebih beruntung bila dibandingkan dengan orang lain di sekitar, tak sepatutnya kita jemawa atau berlaku congkak, apalagi sampai merendahkan orang lain.  Ingatlah selalu bahwa semua yang ada di dunia ini tidaklah kekal alias sementara.  Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok!  Firman Tuhan mengingatkan:  "Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu."  (Amsal 27:1).  Orang lain yang hari ini kita pandang lebih  'rendah'  dan kurang beruntung bisa saja di kemudian hari menjadi orang yang lebih berhasil, lebih kaya, lebih mujur, atau bahkan lebih terkenal.  Tidak ada perkara yang mustahil!  Bukankah masalah, sakit-penyakit, krisis, bahaya, musibah atau bencana bisa datang kapan saja dan tanpa pernah diduga sebelumnya?  Fakta membuktikan ada orang yang dulunya kaya raya kita harus menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi;  yang dulunya punya rumah besar, karena musibah atau bencana, rumahnya menjadi rata dengan tanah dalam sekejap;  yang dulunya terkenal, dielu-elukan dan disanjung-sanjung, dalam seketika bisa menjadi orang yang dihujat dan tak dianggap oleh khalayak.

     Dalam segala keadaan hendaklah kita selalu ingat kepada Tuhan, Sang Pemberi dan jangan pernah takabur, karena proses ujian dalam hidup seseorang bisa saja melalui kesuksesan atau kekayaan, dan juga kegagalan atau kekurangan.  Bermegahlah karena Tuhan, bukan karena apa yang ada di dunia ini!



"Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"  Ayub 1:21

Siapkah Anda Disembuhkan Dan Dipulihkan


Dalam lukas 5:12-14 berisi tentang bagaimana Yesus menyembuhkan seorang yang sakit kusta.

Ayat 12: "Pada suatu kali Yesus berada dalam sebuah kota. Di situ ada seorang yang penuh kusta. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia dan memohon: "Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku."

Ayat ini mengatakan di situ ada seorang yang penuh kusta, kusta berbicara tentang dosa, kutuk dan sakit penyakit. Apa pun keadaan kita, seberapa parah keadaan ekonomi kita, seberapa parah penyakit kita, seberapa suram rasanya masa depan kita, sebesar apa pun dosa kita dan separah apa pun kejatuhan kehidupan kita dalam dosa, Tuhan tidak mempedulikan semua itu. Tuhan tidak pernah jijik terhadap keadaan kita. Tangan-Nya selalu terulur bagi kita untuk memberi kesembuhan dan pemulihan. 

Ketika kita mau mengaku dosa dan menyerahkan dosa kita sama Yesus, maka yesus mengatasi semua persoalan kehidupan kita dan menjawab pergumulan kita. Beranikah kita merendahkan hati kita? Melepaskan ke egoisan kita? Melepaskan gengsi kita? melepaskan keangkuhan kita? Maukah kita datang dengan tersungkur (menjatuhkan diri sampai muka kita menyentuh tanah), menyungkurkan hati kita, merendahkan hati kita sampai kepada titik di mana kita benar-benar percaya total kepada Yesus yang berkuasa untuk melepaskan semua masalah yang memenjarakan kehidupan kita, untuk dijamah dan dipulihkan dalam nama Yesus. Ayat 13 "Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: "Aku mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya." Ayat ini mengajarkan bahwa Yesus selalu mau dan siap untuk mengampuni kita, untuk menyembuhkan kita, untuk memulihkan kita dari keterpurukan menjadi pemenang yang berkelimpahan. Usaha yang tadinya bangkrut akan berubah jadi berhasil, Penyakit yang telah menahun dalam tubuh kita Tuhan akan sembuhkan, Penyakit yang dokter angkat tangan Tuhan akan turun tangan untuk menyembuhkan. 

Hubungan keluarga yang berantakan Tuhan akan pulihkan, anak yang terhilang Tuhan akan kembalikan dalam kehidupan kita, pengangguran akan mendapat pekerjaan. Apa pun masalah kita Tuhan mau dan sanggup memulihkan keadaan kita. Kusta-kusta dalam kehidupan kita Tuhan akan mengatasinya, karena bagi Dia semuanya adalah sangat mungkin, tidak ada kemustahilan dalam Yesus. Bahkan Kelumpuhan-kelumpuhan yang kita alami dalam berbagai segi kehidupan, Tuhan Yesus akan segera membuat kita bangkit beroleh kemenangan dan kebangkitan. Ayat 14 "Yesus melarang orang itu memberitahukannya kepada siapa pun juga dan berkata: "Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam dan persembahkanlah untuk pentahiranmu persembahan seperti yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka." Sepertinya ayat ini kontradiksi, di awal berkata melarang untuk memberitahukan kepada siapa pun, tetapi berikutnya menyuruh untuk pergi memperlihatkan pada imam." 

Sebenarnya Yesus mau agar kita ada tindakan, ada perbuatan yang mencerminkan rasa syukur kita setelah kita di pulihkan, di sembuhkan dan di menangkan. Tuhan lebih suka ada tindakan daripada hanya mengucap syukur melalui mulut tetapi tidak ada tindakan dari rasa syukur kita itu. Setelah kita dipulihkan, disembuhkan, dan dimenangkan hendaknya kita mengucap syukur dengan bersaksi kepada saudara-saudara kita tentang kelepasan yang kita alami, dengan lebih banyak melakukan pujian, penyembahan, berdoa dan membaca firman-Nya serta membangun hubungan yang lebih intim lagi dengan Yesus Kristus sumber kehidupan yang mengalir dalam kehidupan kita.

Sumber: Lukas 5:12-14
Situs Anda: lukas_edi@yahoo.com


ORANG MUDA BERHIKMAT
Bacaan :  Amsal 9 : 1- 18
 “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal Yang Mahakudus adalah pengertian
Amsal 9 : 10

Sahabat Muda, saya punya kisah, suatu hari ada dua orang suami-istri pergi kesebuah kota, pertama-tama mereka berdua naik keledai lalu ada yang lihat dan bilang “Bakal mati deh itu keledai”, lalu si istri bilang kepada suaminya “bapak aja deh yang naik keledai”, lalu ada orang yang lihat dan bilang “waduhh itu mah laki-laki nggak sayang istri, masa si istri disuruh jalan” si suami bilang jadi gak enak jadi suami, lalu si suami bilang “ibu aja deh yang naik keledai”, lalu orang yang sama bilang “Jiahhh…liat tu ada suami takut sama istri, istri naik keledai si suami jalan”, lalu mereka berdua bilang serba salah jadi orang, maka mereka berdua jalan. Lalu orang yang sama berkomentar lagi “bego banget, punya keledai nggak dinaikin, padahal keledai itu fungsinya untuk menahan beban berat, kenapa keledai itu gak dipungsikan”akhirnya mereka berdua bejalan.
Sahabat Mudawhatever we do, people will always find something to say. Apapun yang kita lalukan orang bisa komentar apapun. Baik positif maupun negatif, karena apa? Karena mereka tidak peduli kok. Itu komentar nyakitin apa gak!, itu komentar untuk membangun atau merobohkan!, itu komentar berguna atau tidak bagi orang dikomentari. Apapun yang kita lakukan selalu dikomentari orang, tapi kita mau belajar disini bukan berarti kita tidak usah peduli terhadap komentar orang. Orang mau komentar apa, bodoh amat cuek aja kali, bukan begitu tapi bagaimana cara kita untuk bisa berhikmat. Melihat komentar mana yang benar, yang membangun, yang baik buat kita, mana yang tidak baik dan tidak sesuai.
Sahabat Muda, setiap kita diajak untuk berhikmah, melihat mana komentar yang benar, mana komentar yang gak benar dan mana yang harus kita ikuti. Sering kali didalam hidup kita masa mudah, orang lain itu teman, sahabat, pacar bagi yang punya sesuatu orang special. Mereka mau bilang apapun harus diikuti, supaya kelihat baik pada meraka, tetapai sekali lagi kita harus berimbang.
Sahabat Muda, Apakah kita mau menjadikan hidup kita ini diikuti?, komentar orang baik atau sebaliknya. Hikmat dalam Tuhan itu membuat kita Excellent. Komentar Tuhan lebih penting dari komentar orang lain. Oleh karena itu mari sahabat muda kita mencari kehendak Tuhan, karena kehendak Tuhan lebih penting dari pada kehendak orang-orang disekitar kita. Amen.

You are here

Perempuan dan Keluarga

Penulis : Bagus Pramono
2.A. PERAN IBU DALAM RUMAH-TANGGA
Ibu adalah salah satu tonggak penting dalam keluarga. Sejak awal penciptaan manusia, Hawa melengkapi kebutuhan Adam. Ia melengkapi kebutuhan emosi, intelektual, dan sosial Adam. Kekosongan dalam diri laki-laki diisi oleh peran perempuan, demikian sebaliknya. Itulah yang menjadi dasar suatu pernikahan. Didalam Alkitab tidak pernah disebutkan bahwa perempuan adalah makhluk ciptaan kelas dua dan menurut pandangan kristiani, perempuan mempunyai martabat yang setara dengan laki-laki.
Tetapi dalam kehidupan berkeluarga Firman Allah mengajar kepada kita demikian :
Efesus 5:22-33 KASIH KRISTUS ADALAH DASAR HIDUP SUAMI-ISTERI
5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, 5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh. 5:24 Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu. 5:25 Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya 5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman, 5:27 supaya dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela. 5:28 Demikian juga suami harus mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi isterinya mengasihi dirinya sendiri. 5:29 Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat, 5:30 karena kita adalah anggota tubuh-Nya. 5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. 5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat. 5:33 Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Dr. Wayne Grudem, seorang profesor yang cukup terkenal saat ini mengatakan: "Penundukan seorang isteri kepada suaminya bukanlah penundukan yang membabi-buta melainkan penundukan yang menjadi naturnya dia untuk mau takut dan taat kepada Kristus." Konsep tunduk yang dijabarkan oleh Rasul Paulus itu adalah:
2.A. 1. TUNDUK KEPADA ALLAH ( Efesus 5: 22)
Penundukan yang bukan karena dipaksakan melainkan penundukan dari spiritual. Tunduk bukanlah hal yang mudah. Setiap manusia mempunyai kecenderungan untuk memberontak, ingin berkuasa dan menentukan tujuan hidup sendiri. Namun salah satu kunci rahasia kebahagiaan kehidupan adalah dengan mengizinkan Allah menjadi Tuhan dalam kehidupan kita.
Markus 12:30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.
Uangan 6:24 TUHAN, Allah kita, memerintahkan kepada kita untuk melakukan segala ketetapan itu dan untuk takut akan TUHAN, Allah kita, supaya senantiasa baik keadaan kita dan supaya Ia membiarkan kita hidup, seperti sekarang ini.
Wahyu 14:7 dan ia berseru dengan suara nyaring: "Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan semua mata air."
Bila hal ini dilakukan maka seorang istri akan merasa mudah tunduk kepada suami, sebagaimana seharusnya dalam Tuhan.
Kolose 3:18-19, 3:18. Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan. 3:19 Hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
2.A.2. TUNDUK KEPADA SUAMI ( Efesus 5: 22)
Seorang istri yang tunduk kepada suami tidak berarti mencampakkan kecerdasan, ketrampilan, dan segala potensi yang dimiliki oleh seorang istri. Seorang suami atau istri jika tidak menjalankan fungsinya sesuai dengan perintah Allah, akan menghadapi kesulitan dalam kehidupan rumah tangganya.
1 Korintus 11:3 11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Seorang isteri yang sejati harus kembali kepada fungsinya yang sejati serta memiliki kerelaan untuk taat kepada Allah. Ketika ia mulai mau menundukkan diri kepada Kristus sebagai pusat kehidupannya maka itu akan memunculkan sikap penundukan kepada suaminya dan kondisi kenaturalan kewanitaan itu disebut Womanhood. Konsep ini sudah muncul sejak di jaman Abraham, dimana Sarah begitu tunduk kepada Abraham dan memanggil suaminya sebagai tuannya.
Seorang istri harus menghormati suaminya sekalipun ia tidak layak menerimanya. Dalam Petrus 3:1-6, Petrus menekankan agar para istri menghargai dan tunduk kepada suami mereka yang "tidak taat kepada Firman" (ayat 1). Hal ini kedengarannya tidak masuk akal tetapi Petrus menambahkan bahwa suami yang demikian ini bisa dimenangkan oleh kelakuan istrinya yang saleh.
1 Petrus 3:1-6 HIDUP BERSAMA SUAMI-ISTERI 3:1 Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya, 3:2 jika mereka melihat, bagaimana murni dan salehnya hidup isteri mereka itu. 3:3 Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut, memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah, 3:4 tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram, yang sangat berharga di mata Allah. 3:5 Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya, 3:6 sama seperti Sara taat kepada Abraham dan menamai dia tuannya. Dan kamu adalah anak-anaknya, jika kamu berbuat baik dan tidak takut akan ancaman.
Tunduk disini adalah tunduk yang tidak mengorbankan iman Kristen dan ketaatan kepada Firman Tuhan dan kesetiaan kepada Kristus. Dalam hal ini istri bisa menolak ajakan atau perintah suami apabila ajakan atau perintah tersebut bertentangan dengan Firman Tuhan dan merusak kesetiaan kepada Kristus. Harus diingat, walaupun sudah seorang perempuan telah menjadi istri seorang seorang laki-laki, namum tetaplah perempuan itu sebagai "hamba Allah"
1 Korintus 7:23 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
1 Petrus 2:16 Hiduplah sebagai orang merdeka dan bukan seperti mereka yang menyalahgunakan kemerdekaan itu untuk menyelubungi kejahatan-kejahatan mereka, tetapi hiduplah sebagai hamba Allah.
Ketika seorang wanita bisa memposisikan dirinya secara tepat terhadap suaminya, itu justru membangun satu kebahagiaan di dalam keluarga. Dan disini bagaimana seorang wanita menampilkan, menyatakan dan memproses diri, taat dan berpusat pada Kristus yang direfleksikan kepada suaminya.
Konsep tunduk seorang istri bukan berarti tunduk secara pasif (semua beban dilempar kepada suami) karena itu merupakan satu bentuk dari pemberontakan, tetapi tunduk aktif dengan memberikan ide dalam mencari pemikiran, yang dipikirkan dari sudut pemikiran suami. Ketika sang suami sedang memikirkan suatu gagasan/masalah, bagaimana sang istri memberikan input yang terbaik buat suaminya, sehingga suaminya dapat mengaktualisasikan apa yang ia gumulkan. Sehingga peran istri disini mengisi, khususnya bagian-bagian detail yang tidak terpikirkan oleh suami.
Seorang pria cenderung untuk berpikir secara global, oleh sebab itu seorang istri harus mempunyai ketajaman analisa alternatif, kesulitan dan dampak yang lain yang akan dihasilkan dari pergumulan tersebut. Dan itu menjadikan seorang isteri support kepada apa yang suaminya inginkan secara positif.
Memang kita akan melihat bahwa suami yang memutuskan tetapi dibelakangnya ada isteri yang memberikan pertimbangan terbaik bagi keputusan tersebut. Didalam otobiografi tokoh-tokoh penting di dunia akan kita dapati bahwa keputusan-keputusan tersebut terjadi karena mereka memiliki istri yang sangat mendukung, namun sebaliknya dibalik para penjahat yang hebat juga terdapat isteri yang sangat merusak. Sehingga kita sekarang mengetahui bagaimana posisi seorang isteri akan sangat berpengaruh bagi suaminya. Seperti Sarah yang selalu memberikan input, dan dukungan didalam Abraham menjalankan ide dan pelayanannya, dan ia tidak pernah menghalangi apa yang menjadi garis perjalanan dan tugas Abraham.
2.A.3. MENGASIHI KELUARGA
Titus 2:4 2:4 dan dengan demikian mendidik perempuan-perempuan muda mengasihi suami dan anak-anaknya,
Seorang ibu harus mengutamakan keluarganya. Jika seorang ibu terlalu dibebani oleh tekanan ekonomi sementara peluangnya untuk karier terbuka lebar, maka ia dengan mudah akan mengabaikan keluarganya. Namun seorang ibu yang bijaksana haruslah dapat meluangkan waktu dan menyimpan energi untuk keluarganya. Perlu diingat bahwa salah 353u karakteristik dari keluarga yang berhasil adalah daya tarik cinta kasih seorang ibu. Kasih ini tak dapat digantikan oleh siapapun.
Dalam mengurus rumah tangganya, Seorang ibu akan menunjukkan teladan tentang penguasaan diri, kebaikan, dan kekudusan dalam pikiran serta hati (Titus 2:5)
Titus 2:5 2:5 hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar Firman Allah jangan dihujat orang.
Hal-hal tersebut tidaklah mudah dilaksakan. Namun hal itu akan dapat terwujud jika kita memelihara hubungan dengan Allah melalui aktivitas-aktivitas seperti doa, pembacaan Alkitab, dan menerima pengajaran Alkitab yang benar.
Keindahan seorang istri bukan dari dandanan/ keindahan lahiriah yang tampak diluar saja. Alkitab banyak mengajarkan bagaimana seorang perempuan dapat menjadi seorang perempuan yang sejati.
2.B. PERAN SUAMI DALAM RUMAH-TANGGA
Keluarga harus mencerminkan prinsip Kerajaan Allah. Bila cermin pemerintahan Allah ada dalam suatu rumah tanggga, berarti Yesus ada di atas suami. Dalam hal ini wewenang yang dimiliki suami bukan wewenang untuk digunakan semena-mena. Tetapi wewenang yang dibungkus dengan kasih Kristus demi kemuliaan Allah dan tegaknya rumah tangga Allah atau pemerintahan Allah dalam keluarga. Untuk ini seorang suami harus menjadi imam. Dalam hal ini harus ditegaskan bahwa hubungan suami istri dapat menjadi lambang hubungan Kristus dengan jemaat (Efesus 5:32).
Allah menentukan suami harus menjadi imam dalam keluarga. Seperti Kristus berkorban untuk jemaat, demikian pula suami harus berkorban bagi keluarga. Hal ini juga ditegaskan oleh Allah Bapa dalam Kejadian 3:19, bahwa manusia (laki-laki) akan berpeluh dalam mencari nafkah. Sebagai "penolong", istri dapat membantu suami mempertahankan ekonomi keluarga, tetapi suami tidak boleh menjadikan istri "sapi perahan" guna menunjang kebutuhan keluarga.
Dalam Efesus 5:25, disebutkan bahwa suami harus mengasihi istri seperti "Kristus mengasihi jemaat". Dalam hal ini, suami harus melihat kasih Kristus sebagai prototype atau teladan kasih yang harus dikenakan terhadap istri. Untuk itu kita harus mengerti tempat Kristus bagi jemaat. Kristus adalah kepala atau pemimpin yang memimpin kepada kebenaran
Ibrani 12:1-5 NASIHAT SUPAYA BERTEKUN DALAM IMAN
12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. 12:2 Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. 12:3 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. 12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. 12:5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
Ini berarti supremasi suami terhadap istri bukanlah kewenangan untuk berlaku sewenang-wenang, tetapi memimpin istri kepada kebenaran. Dalam hal ini suami harus menjadi teladan iman dan pemimpin rohani dalam keluarga. Suami sebagai kepala istri maksudnya adalah bahwa suami harus menjadi terdahulu dalam membawa anggota keluarga termasuk istrinya kepada Tuhan. Jadi kewenangan suami diatas istri bukanlah alat untuk memperalat atau memanfaatkan istri guna pelampiasan keinginan pribadi, sebab bila hal ini terjadi, maka hubungan suami istri sudah menjadi sebuah "perbudakan". Idealnya suami harus mampu menjadi "gembala sidang keluarga".
2.C. ISTRI YANG DOMINAN
Tidak jarang kita jumpai ada keluarga dimana Suami tidak ditempatkan sebagai "kepala" atau sebagai "imam" dalam keluarga. Seorang Istri bisa menjadi sangat dominan penentu keputusan dalam keluarga. Ini banyak terjadi ketika si istri mempunyai karir lebih hebat, punya kemampuan intelektual lebih dari sang suami. Atau mungkin karena sang istri memang mempunyai sifat "dominan".
Sikap istri yang terlalu dominan membawa suasana rumah-tangga menjadi tidak sehat. Lazimnya memang laki-laki yang memegang kendali keluarga (sesuai Firman Allah). Sikap dominan istri akan menimbulkan konflik bagi jiwa si suami dan anak-anaknya. Mungkin konflik ini kadang tidak terlihat nyata karena mungkin sang suami tidak mempermasalahkan bahwa istri yang memegang "perintah". Tetapi ini tetap saja akan menjadi suatu konflik sebab "nature" laki-laki adalah diciptakan untuk menjadi "imam".
Hakekat perempuan sejak semula diciptakan adalah sebagai "penolong yang sepadan" bukan untuk menguasai suami, janganlah menuntut yang berlebihan akan merusak seluruh tatanan kehidupan
Roma 12:3 Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing.
Hirarkhi yang benar adalah :
1 Korintus 11:3 Tetapi aku mau, supaya kamu mengetahui hal ini, yaitu Kepala dari tiap-tiap laki-laki ialah Kristus, kepala dari perempuan ialah laki-laki dan Kepala dari Kristus ialah Allah.
Sekalipun pria menjadi kepala, ini bukan berarti istri tunduk membabi buta. Tetapi istri tetap harus tunduk sejauh mana keputusannya tidak melenceng dari Firman Allah
Memang kadang-kadang kita jumpai ada ketimpangan diantara suami-istri. Sang istri mungkin jauh lebih pandai, lebih pintar mencari uang, lebih cakap dan sebagainya. Apabila suami "memiliki kekurangan", maka sebaiknya istri lebih banyak bisa menopang suaminya dalam kasih dan doa. Sebab istri akan memiliki kepekaan yang lebih atau waktu yang lebih untuk perkara-perkara rumah-tangga. Namun apabila istri memiliki "kekurangan" dibanding suami, maka sang suami akan menjadi pelindung yang penuh kasih.
Dalam keluarga kehidupan "doa" sangat penting, seorang istri yang suka berdoa dan bersekutu dengan Allah dan menjadikan hal itu sebagai gaya hidupnya, dengan sendirinya akan bersikap "taat dan kasih" terhadap suaminya. Karena ketika kita bersekutu dengan Allah, kita ditempatkan sebagai "murid dan anak-anak Allah" yang mencintai kedamaian.
2.D. KETURUNAN DALAM KELUARGA
Dalam masyarakat kita, masih ada faham "keluarga belumlah lengkap atau sempurna, apabila belum mendapatkan anak laki-laki". Sekalipun keluarga tersebut sudah dikaruniai lebih dari dua anak perempuan, mereka masih berusaha keras mendapatkan anak laki-laki. Dalam hal ini sepertinya kita menganggap anak-anak perempuan bukanlah anugerah Allah yang istimewa. Tidak jarang juga keluarga ini kemudian menempuh cara "artifisial medis" untuk mendapatkan anak laki-laki.
2.E. PROFESI IBU RUMAH TANGGA
Syukur bahwa sudah menjadi hal yang lazim, perempuan Indonesia mengenyam pendidikan tinggi. Tidak jarang perempuan menjadi peraih nilai terbaik di kelasnya. Setelah mendapat derajat sarjana para perempuan terjun di dunia kerja. Cukup banyak perempuan yang menjadi tenaga andalan perusahaan atau lembaga pemerintah. Akan tetapi ketika tiba giliran ia menikah dan mempunyai anak-anak, banyak diantara mereka yang akhirnya memilih menjadi ibu rumah tangga.
Menjadi ibu rumah tangga, itu juga merupakan "profesi mulia", saya tidak pernah meremehkan profesi ini. Secara kodrati perempuan lebih unggul dalam kehidupan sebagai pemelihara keluarga. Ketika Perempuan memutuskan dirinya untuk menjadi "ibu rumah tangga" dalam artian tidak ada paksaan dari suami. Disinilah tercermin sebuah "pengorbanan" dari pihak perempuan yang komit terhadap keluarganya dan melepaskan kegiatan diluar rumah dan memberikan semua waktunya untuk suami dan anak-anak. Namun sayang, banyak tokoh-tokoh perempuan tidak mau mengakui "pekerjaan ibu rumah tangga sebagai profesi" dan menganggap profesi ini adalah "inferior" atau pelecehan terhadap kemampuan intelektualitas perempuan.
Ibu rumah tangga bukanlah profesi inferior!. Dalam mendidik anak dalam keluarga juga diperlukan intelektualitas, maka faham yang mengatakan "buat apa sekolah tinggi-tinggi, jika akhirnya diam dirumah menjadi ibu rumah tangga" itu salah besar. Rumah adalah pusat pendidikan bagi anak-anak kita, rumah adalah pusat pelatihan etika dan intelektualitas bagi anak-anak. Siapakah yang mengajari anak-anak kita misalnya mengucapkan "terima-kasih" saat menerima sesuatu dari seseorang. Tentu peran seorang ibu yang memberikan andil besar dalam pendidikan dasar ini, bukan?. Maka sangatlah penting sebuah pendidikan dan intelektualitas yang dimiliki oleh seorang ibu sebagai modal mendidik anak-anaknya nanti.
Jangan pernah dilupakan peran perempuan sebagai ibu telah masuk ke dalam "rekan sekerja373354an Bapa kita di Surga untuk memberikan kasih dan pendidikan/ pengajaran kepada kepada anak-anak yang semuanya adalah umat Allah sebagai pewaris kerajaan Surga.
Besarnya peran perempuan sebagai ibu dalam rumah tangga tergambar dalam kutipan berikut :
Jantung masyarakat dan jantung suatu bangsa ialah rumah tangga. Kesejahteraan masyarakat, kemajuan jemaat, kemakmuran bangsa tergantung atas pengaruh-pengaruh rumah tangga. Rumah haruslah menjadi tempat yang paling menarik kepada anak-anak dalam dunia ini Kehadiran ibu haruslah menjadi penarikan yang paling besar di keluarganya. Kesejahteraan masyarakat, kemajuan jemaat dan kemakmuran bangsa sangat tergantung pada seorang ibu.
Menjadi ibu rumah tangga, tanggung jawabnya adalah tanpa batas waktu. Dari generasi ke generasi. Karena apa yang sekarang diajarkan oleh seorang ibu kepada anak-anaknya, hal itu juga yang akan diturunkan kepada generasi-generasi selanjutnya.
Layaknya seorang presiden, seorang ibu juga bertanggung jawab atas masa depan suatu Bangsa dan masyarakat. Dengan demikian menjadi seorang ibu rumah tangga sama penting artinya dengan menjadi seorang presiden di suatu negara.
2.F. KONFLIK DAN MASALAH DALAM KELUARGA
Tidak ada keluarga tanpa konflik dan masalah. Konflik dan masalah hanya akan berhenti di saat seseorang meninggal dunia. Artinya selama kita hidup pasti mengalami masalah. Persoalan utamanya adalah bisa atau tidaknya kita mengatasi masalah tersebut. Karena kita bertumbuh atau tidak hanya ditentukan oleh faktor tersebut. Seseorang diukur kedewasaannya ketika dia mampu mengatasi konflik-konflik yang dihadapi. Semakin kita dapat mengatasi konflik, semakin menentukan pertumbuhan kita untuk menjadi sekarakter dengan Kristus.
Masalah akan bertumbuh hebat ketika masing-masing anggota keluarga terlalu menuntut satu-sama lain menjadi sosok sempurna seperti keinginannya. Menuntut seseorang menjadi sempurna seperti yang kita idolakan tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik yang sesuai dengan kemauan kita, sebaliknya kita akan semakin frustrasi ketika apa yang kita harapkan itu tidak kunjung tiba.
"There is no perfect life" kata orang bijak, agaknya pengertian ini sangat tepat. Kehidupan sempurna hanya akan kita terima saat kita kembali ke Rumah Bapa hidup bersama-sama dengan Allah dalam tubuh kemuliaan. Selama kita di dunia ini akibat dari dosa warisan sejak zaman Adam, kita tidak akan menemukan kehidupan yang benar-benar sempurna. Tidak ada manusia yang sempurna!
Rakyat Amerika walaupun terkenal dengan kehidupan seks bebas, tetapi selalu menuntut presiden-nya "immune" dari dosa susila. Kita semua tahu dari kasus-kasus Presiden Clinton, yang akhirnya kita ditemukan kepada suatu konklusi bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Demikian juga dalam keluarga, sehebat apapun kata orang tentang kesempurnaan keluarga itu, akan selalu ditemukan ada "hal yang tidak beres" yang pernah terjadi atau yang sedang terjadi.
Lalu bagaimana mengatasi konflik/ masalah dalam keluarga? Yang pertama adalah "Mencegah Konflik/ masalah", dan yang kedua adalah "Mengatasi/ mengobati Konflik/ masalah". Pada dasarnya mencegah tentulah lebih baik daripada mengobati.
Konflik dan masalah bisa terjadi ketika masing-masing tidak menjadi pendengar yang baik, saat pasangannya berkeluh kesah. Ketika salah satu pihak tidak mengargai pembicaraan dalam suatu dialog. Konflik di antara suami istri adalah merupakan target iblis. Waktu suami istri konflik, iblis pun bertepuk tangan, suami istri harus meenyadari hal ini dan saling mengingatkan. Jangan serang pasangan (jangan saling melukai) tetapi utarakan perasaan. Perasaan yang kita utarakan adalah netral.
Kalau anda punya problem dalam mengutarakan perasaan secara lisan, lakukan secara tertulis (surat cinta). Kadang-kadang kalau sudah lama menjadi suami-istri, masing-masing akan merasa "risi/ enggan" untuk melakukan ini. Namun cara ini kadang bisa menghasilkan hal yang baik.
Buat komitmen ajaklah keluargamu "berdoa bersama" (berpegangan-tangan) ketika sudah sulit berkomunikasi. Ini cara yang sangat baik dimana masing-masing mencari kehendak Tuhan, dan bukan memaksakan keinginan pribadinya (egois). Kehendak dan kepentingan Tuhan ditempatkan di tempat yang utama.
1 Korintus 15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Pengungkapan kasih secara verbal dan tindakan fisik sangatlah penting dalam berkeluarga; mengatakan "aku mengasihimu/ I love you" atau memeluk dan memegang tangan adalah suatu pengungkapan perasaan yang sederhana sekali. Namun sayang hal yang mudah ini sering terlupakan untuk dilakukan. Sehingga kemudian sebuah keluarga mudah jatuh dalam suatu konflik.
1 Yohanes 4:7-8 4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah. 4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI

Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

DANIEL SIHOTANG yang berulang tahun pada tanggal 18 MARET
BPK MUKSIN SIMANJUNTAK yang berulang tahun pada tanggal 18 MARET
BPK/IBU KONG ATIK yang berulang tahun pada tanggal 18 MARET
SDRI LAULA AKUINA SURBAKTI yang berulang tahun pada tanggal 19 MARET
SDRI NOVAYANTI AMBARITA yang berulang tahun pada tanggal 22 MARET
IBU T. BR MANALU yang berulang tahun pada tanggal 23 MARET



† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts