Minggu, 16 September 2018

Warta Jemaat 9 September 2018

Ringkasan Khotbah Sore 2 September 2018

TEMA : Bersyukur kepada Tuhan karena kebaikkanNya
AYAT POKOK :Ulangan 8:1-2
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.

 Ulangan 8:1-2→ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kau lakukan atas kehendak Tuhan.

Tuhan kasih kunci kalau mau tetap hidup dan menikmati janji(ayat 1). Tuhan.dalam segala situasi yang kita alami hadapilah dengan bersyukur kepada Tuhan.Ayat 2 bangsa israel dituntun/dibawa oleh Tuhan lewat padang gurun untuk memasuki tanah permjanjian 40 tahun berputar-putar.

Apa maksud Tuhan membawa bangsa israel lewat padang gurun :
1.Supaya kita merendahkan hati/untuk merendahkan diri kita dihadapan Tuhan.
Bangsa israel bangsa yang keras tengkuk keras kepala sombong.Amsal 18:12→tinggi hati mendahului kehancuran.Mazmur 149:4→Ia memahkotahi orang orang yang rendah hati dengan keselamatan.Mazmur 25:9→Ia membimbing orang orang yang rendah hati.
2.Untuk menguji kita.
Yakobus 1:2-3→anggaplah sebagai suatu kebahagian apabila kamu jatuh dalam berbagai-bagai pencobaan.Bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan.
3.Untuk mengetahui apa yang ada didalam hatimu.
1 Samuiel 16:7→ manusia melihat apa yang didepan mata tetapi Tuhan melihat hati 1 Tawarikh 28:9→ Tuhan menyelidiki segala hati dan mengerti segala niat dan cita-cita.
4.Untuk mengetahui apakah kita masih berpegang pada perintahNya.
Imamat 26:3→jika kamu hidup menurut ketetapanKu dan tetap berpegang pada perintahKu serta melakukamya .Ulangan 11 :22→ jika kamu sungguh-sungguh berpegang pada perintah yang kusampaikan kepadamu untuk dilakukan dengan mengasihi Tuhan Allahmu.

Saudaraku Tuhan membawa kita didalam kesukaran agar kita bisa/siap perpegang dan berharap kepada Tuhan dan melakukan perintahNya amin

SIAPA HARAPAN HIDUPMU

Baca : Mazmur 71:1-24
"Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH."  Mazmur 71:5

Kepada siapakah Saudara menggantungkan harapan hidup?  Berharap pada manusiakah?  Ada tertulis:  "Jangan berharap pada manusia, sebab ia tidak lebih dari pada embusan nafas, dan sebagai apakah ia dapat dianggap?"  (Yesaya 2:22).  Ataukah kita merasa diri kaya, lalu kita menjadikan kekayaan sebagai harapan?  "Peringatkanlah kepada orang-orang kaya di dunia ini agar mereka jangan tinggi hati dan jangan berharap pada sesuatu yang tak tentu seperti kekayaan, melainkan pada Allah yang dalam kekayaan-Nya memberikan kepada kita segala sesuatu untuk dinikmati."  (1 Timotius 6:17).

     Mari kita belajar dari Daud!  Sekalipun menjadi raja besar dan berkuasa, memiliki fasilitas mewah dan kekayaan yang melimpah ruah, dan juga angkatan perang handal yang dapat menjaga dan melindunginya, Daud sama sekali tidak menjadikan semuanya itu harapan hidup.  Ia menaruh pengharapan hidup hanya kepada Tuhan, bahkan ia mengakui:  "Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji."  (Mazmur 71:6).  Ia sadar bahwa kekuatan manusia itu sangat terbatas, tak selamanya tetap muda dan kuat, semua pasti akan berubah:  yang tampak kuat dan gagah perkasa sekalipun pada akhirnya akan renta jua.  Karena itu ia pun memohon kepada Tuhan:  "Janganlah membuang aku pada masa tuaku, janganlah meninggalkan aku apabila kekuatanku habis."  (Mazmur 71:9).

     Mengapa kita harus berharap kepada Tuhan saja?  Karena Dia Pribadi yang tidak pernah berubah dan tak pernah mengecewakan.  Tuhan telah berjanji:  "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."  (Yesaya 46:4).  Karena itu jangan pernah kita menjauhkan diri dari Tuhan dan menaruh harapan pada apa pun yang ada di dunia ini.  Semakin kita menjauh dari Tuhan, semakin mendekatkan kita kepada kegagalan dan kehancuran hidup.  "Sebab sesungguhnya, siapa yang jauh dari pada-Mu akan binasa;"  (Mazmur 73:27).

"TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia."  Ratapan 3:25

YANG PAHIT MENJADI MANIS



Obat-obatan identik dengan rasa pahit, tidak enak, atau menyakitkan. Sebagaimana fungsinya, obat memang ditujukan kepada mereka yang sedang sakit atau membutuhkan perawatan dan pemulihan atas kondisi tertentu. Walaupun seringkali ditakuti dan dihindari, khususnya anak-anak, namun obat-obatan punya tujuan yang kita semua inginkan yaitu membawa kesembuhan. Sejalan dengan itu, ada juga makanan yang mungkin terasa kurang enak dibanding makanan lain tetapi justru punya manfaat yang lebih baik untuk tubuh. Jadi tidak selamanya yang tidak enak itu tidak baik untuk kita, bisa saja melalui makanan dan obat-obatan itulah kita akan mendapatkan tubuh yang lebih sehat.

Seperti obat dan makanan lain yang memiliki rasa kurang enak tapi membawa dampak yang baik, hidup kita pun seringkali harus melalui perjalanan yang kurang menyenangkan untuk membawa kita pada keadaan yang lebih baik. Segala pendakian dan perjuangan mampu menguatkan iman dan kepercayaan kita pada Allah. Kita belajar untuk berserah diri dan mengucap syukur dalam segala keadaan, suka maupun duka. Jangan selalu menganggap penderitaan adalah hukuman dari Allah, bisa saja kita sedang dirawat oleh Allah agar menjadi ciptaan yang lebih berharga. Segala penderitaan dan kesusahan yang menyakitkan yang kerap dihindari bahkan ditolak seringkali merupakan bagian dari rencana besar Allah untuk membawa kita menuju akhir yang manis dan bahagia.

Ada kalanya kita harus menikmati yang pahit terlebih dahulu agar kelak dapat menikmati manisnya kasih Allah. Terkadang Allah memberi kita ‘obat-obatan yang pahit’ dalam hidup ini bukan untuk menyengsarakan kita, melainkan untuk membawa kesembuhan. Kita disembuhkan dari segala kesalahan, ketidakpercayaan, keegoisan, dan penyakit lain, agar kita dapat menikmati berkat dan sukacita yang lebih besar lagi. Kepahitan tidak akan berlangsung selamanya, segala sesuatu akan berganti pada waktunya. Tuhan sedang mempersiapkan penghiburan atas kesesakan yang sedang kita alami saat ini. Bersyukurlah buat segala yang kita alami, sebab Allah sedang bekerja untuk memberi yang terbaik.

Aku akan bersorak-sorak dan bersukacita karena kasih setia-Mu, sebab Engkau telah menilik sengsaraku, telah memperhatikan kesesakan jiwaku, dan tidak menyerahkan aku ke tangan musuh, tetapi menegakkan kakiku di tempat yang lapang.

Mazmur 31:8-9

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

● BPK/IBU THONG AI TIE yang berulang tahun pada tanggal 9 SEPTEMBER
● BPK SEPTINUS HAREFA yang berulang tahun pada tanggal 10 SEPTEMBER
● NICOLLE LETIZIA  yang berulang tahun pada tanggal 13 SEPTEMBER
● SDRI SULASTRI PANJAITAN yang berulang tahun pada tanggal 6 SEPTEMBER
● SDRA LORISANTO SIHOTANG yang berulang tahun pada tanggal 15 SEPTEMBER

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts