Minggu, 29 April 2018

Warta Jemaat 29 April 2019


MENGANDALKAN DIRI SENDIRI: Menuai Kehancuran


Baca : 2 Tawarikh 16:1-14

"Karena engkau bersandar kepada raja Aram dan tidak bersandar kepada TUHAN Allahmu, oleh karena itu terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu."  2 Tawarikh 16:7

Alkitab mencatat bahwa ketika Asa hidup percaya kepada Tuhan dengan sepenuh hati, dan hidup mengandalkan dia, maka Tuhan mengaruniakan keamanan dan ketenteraman atas negerinya,  "Tidak ada perang sampai pada tahun ketiga puluh lima pemerintahan Asa."  (2 Tawarikh 15:19).  Apa yang terjadi kemudian?  Setelah hidupnya berhasil raja Asa mulai berubah sikap, hatinya tidak lagi berpaut kepada Tuhan.  Ia mulai bersandar kepada pengertiannya sendiri dan tidak lagi melibatkan Tuhan dalam setiap keputusan.

     Ketika sedang mengalami masalah berat yaitu menghadapi Baesa  (raja Israel), Asa tidak lagi mencari pertolongan kepada Tuhan seperti yang dahulu dilakukan.  Ia mulai menggunakan akal pikirannya sendiri, lalu mencari pertolongan kepada dunia dan berharap kepada manusia yaitu yaitu meminta pertolongan kepada raja Aram.  Demi beroleh bantuan ia rela mempersembahkan harta benda yang ada di dalam Bait Tuhan.  "...Asa mengeluarkan emas dan perak dari perbendaharaan rumah TUHAN dan dari perbendaharaan rumah raja dan mengirimnya kepada Benhadad, raja Aram yang diam di Damsyik dengan pesan: 'Ada perjanjian antara aku dan engkau, antara ayahku dan ayahmu. Ini kukirim emas dan perak kepadamu. Marilah, batalkanlah perjanjianmu dengan Baesa, raja Israel, supaya ia undur dari padaku.'"  (2 Tawarikh 16:2-3).

     Akibat perbuatan bodoh ini raja Asa harus menanggung akibatnya:  "...terluputlah tentara raja Aram dari tanganmu. Karena mata TUHAN menjelajah seluruh bumi untuk melimpahkan kekuatan-Nya kepada mereka yang bersungguh hati terhadap Dia. Dalam hal ini engkau telah berlaku bodoh, oleh sebab itu mulai sekarang ini engkau akan mengalami peperangan."  (2 Tawarikh 16:7, 9).  Sejak saat itu ketenteraman dan keamanan semakin menjauh dari negeri Yehuda!  Dan  "Pada tahun ketiga puluh sembilan pemerintahannya Asa menderita sakit pada kakinya yang kemudian menjadi semakin parah."  (2 Tawarikh 16:12).  Sesungguhnya hal itu adalah kesempatan bagi Asa untuk bertobat, namun dalam kondisi yang demikian ia tetap saja tidak mau bertobat, malahan ia tetap mencari pertolongan kepada tabib-tabib, bukan mencari Tuhan.

Jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri jika tidak ingin hancur!

Anda Kristen?

Anda Kristen? Anda bergereja? Anda mencintai Tuhan? Tahukah anda seharusnya kalau kita menjawab semua pertanyaan di atas dengan kata “iya”, seharusnya kita menjadi Kristen yang radikal. Namun kenyataannya kita tidak seperti itu bukan? kehidupan kita biasa-biasa saja dengan suatu kekristenan, bahkan kita cenderung lebih tertarik membahas hal tentang politik, berita, gosip, dan semua tentang dunia ini daripada hal tentang Tuhan.

Mungkinkah kita dapat dikatakan orang Kristen, jikalau kita lebih menyukai pembahasan soal dunia dari pada Tuhan? Manakah yang kita lebih cintai; Rumah kita atau Tuhan? Mobil kita atau Tuhan? Pekerjaan kita atau Tuhan? Sekolah kita atau Tuhan?

Semua kita jikalau diperhadapkan dengan pertanyaan yang seperti ini, pasti akan berkata, “oh tentunya saya lebih mencintai Tuhan.” Jikalau kita malam hari ini kehilangan mobil, rumah, pekerjaan, dan sekolah kita apakah yang akan kita lakukan? Pastinya kita akan benar-benar merasa sedih dan terpuruk seperti ada bagian yang terhilang, namun apa yang kita lakukan ketika malam ini kita tidak mencari Tuhan? biasa-biasa saja bukan? tidak ada suatu bagian dalam diri kita yang merasa hilang?

Lalu apakah kita masih dapat di katakan seseorang yang percaya atau pengikut Tuhan sejati, dengan kehidupan kita yang benar-benar rusak di mata Tuhan? Tahukah kita apa yang di maksud dengan Kristen? Mungkin kita mengerti Kristen ialah pengikut Kristus, namun benarkah kita benar-benar menjalankan apa yang di maksud dengan Kristen, atau pengikut Tuhan?

Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 2:6 barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.

Apa yang kita pikirkan dengan ayat ini? Wajib hidup sama seperti Kristus dalam hal apa? Jawabannya ialah dalam semua aspek. Hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan Yesus adalah harga mati seorang pengikut-Nya Atau bahasa lainnya radikal.

Jika kita tidak berusaha hidup sungguh-sungguh di hadapan Dia, Alkitab berkata dalam 1 Yohanes 2:18-19; “Anak-anakku, waktu ini adalah waktu yang terakhir, dan seperti yang telah kamu dengar, seorang antikristus akan datang, sekarang telah bangkit banyak antikristus. Itulah tandanya, bahwa waktu ini benar-benar adalah waktu yang terakhir. Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.”

Alkitab mengatakan mengenai kita yang tidak mau hidup sungguh-sungguh di hadapan Tuhan, tidak lain dan tidak bukan kita adalah antirkristus, yaitu orang yang mengaku percaya namun tidak benar-benar percaya, bahkan menyangkal Tuhan itu sendiri, dan tahukah anda, antikristus ini ada di tengah-tengah kita di dalam persekutuan gereja kita. Bisa jadi teman-teman kita atau bahkan diri kita sendiri.

Antikristus adalah orang-orang yang masih mencintai dunia ini dan dirinya sendiri. Antikristus adalah orang yang tidak pernah berpikir tentang kebangunan rohani di gerejanya dan kebangunan rohani di dirinya sendiri, pusat hidupnya hanyalah kesuksesan dunia ini. Antikristus adalah orang yang tidak pernah berdoa dan bergumul untuk orang lain yang masih tersesat.

Antikristus adalah orang yang tidak pernah benar-benar serius dengan persekutuan rohaninya, mereka cenderung lebih suka bersahabat dengan orang-orang dunia yang dia anggap lebih asyik dan gaul. Antikristus adalah orang yang sangat toleransi dengan hal duniawi. Antikristus adalah orang yang tidak pernah berpikir tentang kehendak Tuhan. Antikristus adalah orang-orang yang masih belum memprioritaskan Tuhan di atas segalanya. Itulah definisi antikristus sesungguhnya.

Analoginya seperti ini, jikalau kita adalah seorang anak raja yang dilahirkan di kalangan suasana raja, logikanya hal-hal yang membuat kita senang ialah hal-hal kerajaan. Contoh bagaimana membuat kerajaan menjadi lebih baik, bagaimana membuat kerajaan menjadi nyaman dan kondusif dan segala hal yang berhubungan dengan kerajaan. Yang tidak berhubungan dengan raja dan kerajaan pasti tidak akan kita utamakan bahkan tidak akan kita pedulikan, jikalau kita pedulikan kemungkinan kita bukan anak raja tetapi tetangga anak raja.

Begitu juga dengan kita sebagai anak Tuhan Yesus raja segala orang benar, seharusnya kita mempedulikan hal tentang Tuhan Yesus dong! Bagaimana membuat Tuhan Yesus senang, Bagaimana caranya memuliakan nama Yesus. Seharusnya kita tidak mempedulikan hal-hal yang tidak berhubungan dengan Tuhan, Logis kan? Jikalau kita masih mempedulikan hal yang di luar Tuhan, logikanya kita bukanlah anak Tuhan, berarti kalau kita bukan anak Tuhan, kita adalah musuh Tuhan, berarti kita adalah antikristus.

Mari kita bandingkan hidup kita dengan orang-orang kristen di negara China. Di sana mengaku Kristen resikonya adalah di bunuh, namun di Indonesia mengaku kristen tidak ada resiko seperti itu. Apakah dengan resiko seperti itu kita menjadi kasihan terhadap orang kristen di China? Menurut orang non kristen di China dan menurut iblis, orang Kristen di sana sangat berbahaya, maksudnya mereka biasanya sangat radikal dan dapat mempengaruhi sesamanya, sementara orang kristen di Indonesia hampir tidak mempunyai dampak yang berarti terhadap sesamanya.

Kasihan bukan orang kristen di negara kita? Ternyata kehidupan kristen kita hanya luarnya saja, kita tidak serius mau dipakai oleh Tuhan dan kita tidak ingin menyerahkan hidup kita seutuhnya.


Andai saja orang-orang percaya di Indonesia dapat lebih sungguh-sungguh lagi, pasti iblis tidak akan tertawa, tetapi akan gemetar dengan kekristenan kita, bukankah begitu kawan?
Sumber:
hendrykornelius08.blogspot.com
SIAP DIBERKATI ?
Nas Bacaan : Yeremia 29 : 11 - 14a

“Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir” Pengkhotbah 3 : 11

Sahabat muda, kalian pernah nonton atau tahu film “The Odd Life Of Timothy Green”. Naaaa… di film itu di kisahkan satu keluarga yang merindukan kehadiran sosok seorang anak. Suatu hari keluarga tersebut diberi berkat yaitu seorang anak yang bernama Timothy. Apa yang terjadi setelah keluarga ini di berikan seorang anak? Yang terjadi malahan keluarga ini belum siap untuk menjadi orang tua yang baik. Mereka selalu menuntut Timothy untuk menjadi anak yang sempurna dan membanggakan buat mereka.

Sahabat muda, anak yang hadir dalam keluarga di kisah film “The Odd Life Of Timithy Green” adalah sebuah berkat yang luar biasa bagi mereka. Bayangin aja… sudah lama mereka pengen punya anak trus tiba-tiba dikasih oleh Tuhan. Pasti mereka senang bangettt!!!! Apalagi anak tersebut ganteng dan baik. Tapi apa yang terjadi?... Keluarga ini belum siap untuk menerima berkat dari Tuhan tersebut.

Sahabat muda, hal serupa juga sebetulnya dapat terjadi dalam kehidupan kita. Kita punya berbagai harapan. Tetapi kemudian apa yang kita temui ternyata tidak seperti yang kita mau. Bukannya Tuhan belum atau mungkin nggak ngasih apa yang kita mau/inginkan. Cuma kadang kita sendiri yang sebenarnya belum siap menerima berkat tersebut. Tuhan bisa saja ngasih apa yang kita inginkan, tapi apa yang kita inginkan belum tentu juga terbaik buat kita saat ini. Misalnya aja,… kita pengen punya pacar. Trus, apa kita sudah siap kalau dikasih pacar? Faktanya, ada lho yang setelah udah dapat pacar malah nyesel karena ngerasa gak bisa sebebas waktu masih jomblo.

Sahabat muda, so, jangan ngambek kalau ada kemauan, keinginan, atau harapan kita yang belum kesampaian. Tugas kita adalah nyiapin diri dan tetap percaya sama Tuhan. Ia akan membuat segala sesuatunya menjadi indah saat kita sudah siap menerimanya.

“Selalu bersyukurlah karena Rasa Syukur adalah pembuka kunci berkat”
Tuhan memberkati kita semua. Amen.
Sumber : cbn.com

You are here





IMAN SEORANG WANITA: Ia Pulih dan Sembuh
Baca:  Markus 5:25-34

"Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk."  Markus 5:26

Ada seorang wanita yang mengalami penderitaan begitu berat dalam hidupnya.  Selama dua belas tahun, bukan seminggu, sebulan atau setahun (waktu yang sangat lama), ia menderita pendarahan.  Darah yang seharusnya berada di dalam tubuh keluar terus sehingga keadaannya sudah sangat buruk.  Berbagai usaha telah ia lakukan demi mendapatkan kesembuhan tapi selalu saja gagal.  Bahkan sudah banyak tabib yang ia datangi tapi hasilnya tetap nihil, justru ia makin menderita karena sakit tidak kunjung sembuh dan semua harta yang ada padanya sudah ludes untuk biaya pengobatan.  Secara manusia wanita ini sudah tidak tahan dan putus pengharapan.  Harapan untuk hidup rasa-rasanya sudah sangat tipis.  Tak bisa dibayangkan betapa menderitanya wanita itu.  Jika orang lain yang mengalaminya belum tentu dapat bertahan, bisa saja mereka akan mengakhiri hidupnya alias bunuh diri.  Tetapi wanita ini tidak menyerah pada keadaan.

     Selalu ada jalan jika kita mau berusaha.  Setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, tetapi yang menjadikan seseorang tampil sebagai pemenang adalah bagaimana cara ia mengatasi masalahnya.  Perempuan itu mendengar kabar tentang Yesus, lalu timbullah iman di dalam hatinya.  Ada tertulis bahwa  "...iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus."  (Roma 10:17).  Melalui kesaksian banyak orang timbullah iman dalam diri wanita ini dan ia pun mulai melangkah dalam ketekunan.  Harapannya kembali timbul, dan karena pengharapannya itu ia mampu menerobos ribuan orang yang sedang mengerumuni Yesus.  Wanita ini tidak mempedulikan kodisi fisiknya yang lemah tetapi ia tetap bertekun dan berusaha menjamah jubah Yesus.  Mata wanita itu hanya tertuju kepada Yesus.

   Untuk berjumpa dengan Yesus ada banyak sekali penghalang karena Yesus selalu dikelilingi oleh banyak orang.  Ia juga tidak peduli dengan cemoohan dan hinaan orang-orang di sekitarnya.  Karena fokusnya adalah bertemu Yesus ia beroleh kekuatan.  Wanita itu percaya dengan iman bahwa Yesus sanggup melakukan perkara besar.  Iman adalah hal yang paling penting, karena tanpa iman tidak seorang pun dapat berkenan kepada Tuhan.


Masalah seberat apa pun, jika kita bersama Yesus kita pasti akan keluar sebagai pemenang.
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

LIDYA yang berulang tahun pada tanggal 29 APRIL
BPK/IBU MELPINA MANALU yang berulang tahun pada tanggal 29 APRIL
IBU MERRY MEGA SARI yang berulang tahun pada tanggal 04 MEI
† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts