Minggu, 28 Januari 2018

Warta Jemaat 28 JANUARI 2018

Ringkasan Khotbah 21 JANUARI 2018

TEMA : YESUS PENGHARAPAN YANG PASTI
AYAT POKOK : Ibrani 6 : 19
PEMBICARA : Pdt.Suwandi (Staf SAP)

Ibrani 6 : 19 ➠ Pengharapan adalah sauh yang kuat.

Pengharapan merupakan proses penantian terhadap hal-hal yang akan terjadi,Paulus katakan bahwa pengharapan adalah sauh kuat.Sauh artinya jangkar,jangkar biasanya digunakan untuk menambatkan sebuah kapal fungsinya supaya kapal tersebut tidak terbawa arus lautan.Pertanyaan dalam hidup kita “kearah mana sauh kita akan kita labuhkan?”.Banyak “daratan”yang menawarkan diri sebagai labuhan sauh dari kapal,tapi bagaimana dengan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan harta kekayaan dan jabatan,dll bisa membuat pengharapan kita tetap?Semua itu akan membuat kita kecewa lalu dimana daratan yang memberi kedamaian kekal bagi kita?

Saudara labuhkanlah pengharapanmu dalam kekuasaan Tuhan pengharapan yang kuat dan aman :
1. Pengharapan didalam Yesus adalah pengharapan yang kuat Ibrani 7 : 21
2. Pengharapan didalam Yesus adalah pengharapan yang aman

Saudara yang dapat memutuskan pengharapan kita dari Tuhan adalah masalah dan intimidasi iblis namun semua itu tidak terjadi kalau kita berpengharapan kepada Tuhan.Mari labuhkanlah sauh pengharapanmu didalam Yesus Kristus,kasih-Nya yang tak terhingga sanggup memenangkan kita dengan kuat dan aman.

MILIKI HATI YANG LURUS

Baca :  Kisah Para Rasul 8:4-25
"Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah."  Kisah 8:21
Dunia hari-hari ini adalah dunia yang dipenuhi dengan orang-orang yang justru semakin sibuk menjaga uang dan harta kekayaannya, sibuk menjaga perusahaan dan aset-asetnya, sibuk menjaga penampilan jasmaninya agar tetap kelihatan cantik dan tampan, sibuk menjaga jabatan dan popularitasnya agar tidak kalah pamor, dan sebagainya.

     Kita semua lupa bahwa sesungguhnya kunci dari segala hal dalam hidup ini adalah hati kita.  Alkitab menyatakan:  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).  Mengapa hati kita harus selalu dijaga?  Karena dari hati timbul segala pikiran jahat  (Matius 15:19).  Iblis sedang gencar-gencarnya mempengaruhi manusia dengan menawarkan segala kenikmatan dunia.  Jika manusia tidak dapat menjaga hatinya, mata hatinya akan semakin gelap, dan akhirnya dalam hati timbul berbagai niat jahat.  Ada tertulis:  "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."  (Matius 6:22-23).  Ingatlah bahwa hidup yang sedang kita jalani hari ini hanyalah pancaran dari apa yang ada di dalam hati kita.  Kalau hati kita lurus maka jalan kita pun akan lurus.  Hati yang lurus adalah hati yang bersih, tidak tipu daya atau bebas dari segala kejahatan.

     Tuhan adalah Tuhan yang berlimpah kasih karunia.  Namun kasih karunia Tuhan tidak diberikan kepada sembarang orang.  "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."  (Keluaran 33:19).  Tuhan memberikan kasih karunia-Nya kepada orang-orang yang berhati lurus.  Kalau kasih karunia itu diberikan kepada orang yang hatinya bengkok, kasih karunia-Nya pasti akan disalah gunakan, bukan untuk kemuliaan nama Tuhan, tapi kemegahan diri sendiri.  Orang yang hatinya tidak lurus akan kehilangan berkat dan kesempatan dari Tuhan, sebaliknya orang yang hatinya lurus pasti dikasihi Tuhan.  Contoh:  Saul ditolak Tuhan dan Daud dipilih-Nya, karena Tuhan mendapati Daud punya hati yang lurus.

"Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya."  Yesaya 26:7

Syarat Berdoa

Pertanyaan : mengapa saya sering gagal dalam doa ?. Jawabannya sungguh sederhana. Karena kita belum belajar berdoa dengan baik. Ada beberapa syarat untuk berdoa dengan baik, yaitu :

• Syarat pertama : iman. Pernahkah Saudara memperhatikan cara Yesus berkata kepada orang yang datang kepada-Nya untuk mohon bantuan-Nya: "Apakah kamu percaya Aku dapat melakukannya ?. Kalau Saudara percaya, segala-galanya mungkin. Jika Saudara tidak percaya, Yesus tidak dapat melakukan apapun bagi Saudara.
• Syarat kedua : pengampunan. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu" ( Mrk 11:25 )
• Syarat ketiga : bukan hal-hal duniawi Yak 4:2-3 mengatakan, ".....Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga , tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Hai kamu orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah ?"
• Syarat keempat : kemurahan hati Setiap orang yang berharap agar Allah bermurah hati kepadanya harus juga bermurah hati kepada sesamanya. Yesus bersabda, "Berilah dan kamu akan diberi : suatu takaran yang baik , yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu" ( Luk 6:38 )
• Syarat kelima : berdoa dalam nama Yesus "Dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya." ( Yoh :13-14 )
• Syarat keenam : keteguhan hati Dengan cukup jelas Yesus mengatakan kepada kita bahwa tidak cukup untuk memohon sesuatu hanya satu kali saja; kita harua bertekun dalam doa, mohon terus-menerus, tanpa henti, tanpa lelah, sampai Bapa mendengarkan kita dan mengabulkan permohonan kita. ( baca dan simak Luk 11 & 18 )

Sumber: Hidup di hadirat Allah
KEBANGKITAN KRISTUS MENGUBAH ARAH TUJUAN HIDUP


BELAJAR DARI PERUBAHAN RASUL PAULUS

Sahabat Muda, Thomas Carlyle menuliskan “The man without a purpose is like a ship without a rudder – a waif, a nothing, a not man” yang artinya “Manusia tanpa sebuah tujuan adalah ibarat sebuah kapal tanpa kemudia – anak terlantar, bukan apa-apa, bukan siapa-siapa”. Sebuah kapal tanpa kemudi menggambarkan manusia tanpa sebuah tujuan, yang bergerak tanpa arah, tanpa makna, ikut arus dan tidak jelas.  
Sahabat Muda, manusia tanpa tujuan seperti ini sering dipandang sebagai “Manusia Zombie” yaitu manusia tanpa roh, yang bergerak tak tentu arah, bergerak hanya untuk mendapatkan asupan dirinya. Banyak manusia hidup dan bergerak tanpa tujuan yang jelas dan bernilai, cenderung hanya untuk mendapatkan asupan dirinya, entah berupa material, kesenangan diri, atau kehormatan diri.
Sahabat Muda, zaman sekarang ini banyak diantara kita hidupnya digerakkan oleh materialisme “yaitu memilih lebih banyak harta, maka aku lebih aman, lebih hebat, dan lebih bahagia” itulah filsafat hidup mereka, yang lain berpangan “aku belanja, maka aku ada”. Selain digerkaan oleh materialisme, ada juga yang digerakkan oleh rutinisme yaitu “apa yang sudah ada, itulah yang terus kujalani”. Ada juga digerakkan oleh luka-luka masa laluluka kebencian dan kemarahan, dan kebutuhan akan pengaakuan diri. Semua ini sesungguhnya adalah gerakkan yang nihil tujuan yang jelas dan bernilai.
Sahabat Muda, kita bisa lihat dari kisah hidup Rasul Paulus, ia pernah mengalami hal seperti ini. Sebelum rasul Paulus menjadi pengikut Kristus, ia adalah orang yang digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan diri, ia seorang murid yang cakep, teguh, berpendidikan, serius, dan seoarang murid yang lebih maju daripada teman-temannya (Gal 1 : 14). Dan lebih kejam lagi dia adalah seorang Farisi yang “brutal maksimal”, seorang penganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya (Gal 1 : 13).
Sahabat Muda, namun apa yang terjadi dalam hidup Rasul Paulus, ketika Rasul Paulus dalam perjalanan ke Damsyik, ia berjumpa Yesus yang bangkit. Perjumpaan itulah yang mengubah hidup Rasul Paulus, ia menerima kasih Allah (1 Tim 1 : 12-17).
Sahabat Muda, Rasul Paulus mengalami perubahan yang besar dalam hidupnya, yang dahulu hidupnya digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan diri, oleh hal-hal lahiriah. Kini menjadi Paulus yang digerakkan oleh pengenalan akan Allah di dalam Kristus yang bangkit (Filipi 3 : 10-11). Kita tidak akan menjadi “Zombie” jika kita sungguh hidup dan bergerak dengan tujuan yang jelas dan benar. Amen.
(Di ambil dari Warta Paskah GKI 2016)

You are here

ISTERI BIJAK DAN PRIORITASNYA

Baca:  Amsal 31:10-31

"Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."  Amsal 31:12

Di zaman sekarang ini banyak wanita Kristen  (isteri)  yang tidak hanya menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga murni  (mengurus suami, anak dan rumah tangga), tetapi mampu berperan juga dalam pekerjaan  (karir).  Akibatnya tidak sedikit para isteri yang mengeluh karena lelah fisik dan emosi.  Inilah saatnya bagi wanita untuk mengoreksi kembali komitmen dan tanggung jawabnya sesuai dengan firman Tuhan, yaitu melaksanakan perannya sebagai wanita sesuai yang direncanakan Tuhan.  Di dalam Amsal 31:10-31 terangkum hal-hal yang harus dipahami oleh para wanita berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya:  mengurus suami, anak, rumah tangga dan juga karir di luar rumah.

     Seorang wanita  (isteri)  yang bijak adalah wanita yang dapat menyeimbangkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab utamanya, yaitu antara suami, anak, rumah tangga dan juga diri sendiri.  Sementara komitmen lainnya, seperti berkarir di luar rumah, adalah hal kedua yang memang penting, tapi hanya sebagai pelengkap saja.  Ada pun tugas utamanya terangkum dalam ayat ini:  "Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."  Artinya hidupnya harus dicurahkan untuk berbuat baik kepada suaminya;  ia harus memahami tujuan utama Tuhan menciptakan dia yaitu sebagai penolong bagi laki-laki.  Tertulis:  "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.  Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."  (Kejadian 2:18).

     Menjadi penolong bagi laki-laki tidak membuat wanita berada di posisi lebih rendah;  justru seorang wanita yang bisa menjadi penolong bagi laki-laki disebut Alkitab sebagai seorang isteri yang cakap, kemuliaan laki-laki dan juga mahkota bagi suaminya.  Menjadi penolong bagi suami artinya senantiasa membantu, mendukung dan menguatkan suami dalam semua aspek kehidupannya  (jasmani dan rohani).  Memang hal itu tidak mudah, apalagi bila para wanita sudah mengenal suami dengan segala kelemahannya.  Salah satu langkah terbaik untuk mendukung suami dan berbuat baik kepadanya adalah dengan cara menghormatinya dan senantiasa berdoa untuk dia.

Berdoa untuk suami adalah sangat penting, supaya melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan membentuk dan menjadikan suami kita sebagai sosok pribadi yang berkenan kepada Tuhan. 
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :
SDRA FENDI SUSANTO yang berulang tahun pada tanggal 28 Januari
SDRI INDAH MAYA SARI yang berulang tahun pada tanggal 28 Januari
SDRA BERNANDO H. PANJAITAN yang berulang tahun pada tanggal 29 Januari
IBU SHEEREN SELVIANA yang berulang tahun pada tanggal 29 Januari

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Minggu, 21 Januari 2018

WARTA JEMAAT 21 JANUARI 2018

Ringkasan Khotbah 14 JANUARI 2018

TEMA : PELAYANAN YANG TERBAIK

AYAT POKOK : Lukas 10 : 38-42

Lukas 10 : 38-42 ➠ dalam ayat-ayat ini ada 2 orang wanita yang sama-sama melayani,namun Yesus memuji Maria karena Maria telah memilih bagian yang terbaik dan itu tidak akan diambil darinya.

Kita belajar dari ayat-ayat ini :
Ayat 38 ➠ Marta menerima Dia dirumahnya namun pelayanan Marta tidak disertai kasih atau hanya basa-basi.Pelayanan seperti ini akan menimbulkan persungutan,protes,dll.Seperti pelayanan Simon orang Farisi Lukas 7 : 36.
Ayat 39 mulai cari kesalahan
Marta mulai cari kesalahan Maria dengan cara berkata kepada Yesus ia dibiarkan melayani sendiri dan berkata tidak pedulikan Yesus kepadanya.Wahyu 2 : 2-5 ➠ Yesus mencela jemaat yang di Efesus karena mereka meninggalkan kasih mereka yang semula Ayat 42 ➠ Maria telah memilih bagian terbaik melayani dengan kasih

Apa yang dilakukan Maria?Ayat 39
• Maria duduk dekat kaki Yesus.Ini berbicara tentang doa dan pujian penyembahan Maria pintar,dia dekat dengan sumber itu yaitu Yesus
• Maria mendengarkan Tuhan

Saudara mari layanilah Tuhan dengan baik yaitu dengan segenap kehidupan kita apapun yang Tuhan izinkan dalam hidup kita dalam pelayanan lakukanlah dengan segenap hati bukan setengah hati dan Tuhan akan memberkati kehidupan kita.Amin

YANG TAK MASUK AKAL: Serahkan pada Tuhan

Baca :  Kisah Para Rasul 5:17-25
"Kami mendapati penjara terkunci dengan sangat rapihnya dan semua pengawal ada di tempatnya di muka pintu, tetapi setelah kami membukanya, tidak seorangpun yang kami temukan di dalamnya."  Kisah 5:23

Tuhan menciptakan manusia dengan sesuatu yang sangat spesial dan berbeda dari ciptaan-ciptaan-Nya yang lain, karena manusia dilengkapi dengan akal dan pikiran.  Sayangnya dalam menjalani hidup ini manusia lebih sering mengandalkan akalnya sendiri daripada hidup mengandalkan Tuhan.  Celah ini dimanfaatkan Iblis untuk menanamkan benih keraguan, benih kebimbangan dan benih ketidakpercayaan, sehingga manusia tidak lagi sepenuhnya percaya akan kuasa Tuhan.

     Sebagai umat ciptaan-Nya kita harus menyadari bahwa akal kita ini sangatlah terbatas.  Dengan akal itu kita takkan mampu menjangkau dan menyelami kebesaran kuasa Tuhan, kasih-Nya, karya-Nya, kekuatan-Nya dan pekerjaan-pekerjaan-Nya.  "Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalan-Ku dari jalanmu dan rancangan-Ku dari rancanganmu."  (Yesaya 55:9).  Karena itu jangan sekali-kali menempatkan firman Tuhan di bawah akal kita, tetapi tempatkanlah firman Tuhan itu di atas akal kita.  Akal kita harus tunduk sepenuhnya di bawah otoritas firman Tuhan.  Jangan sekali-kali mengukur dan menilai perkara-perkara rohani atau segala perkara yang Tuhan kerjakan dengan kemampuan akal kita, karena sampai kapan pun kita takkan sanggup.  "Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan,"  (Efesus 3:20).  Perkara-perkara yang tak masuk akal atau yang mustahil itulah yang Tuhan kerjakan dan sediakan bagi orang yang mengasihi-Nya.

     Dalam menghadapi masalah seberat apa pun tak perlu kita mereka-reka jalan, tak perlu kita takut dan stres, serahkan semuanya kepada Tuhan, karena Dia selalu punya cara untuk menolong kita dan cara-Nya penuh keajaiban.  "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."  (1 Korintus 2:9).  Ketika dihadapkan pada hal-hal yang tak masuk akal seharusnya kita terdorong untuk semakin melekat kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya.


Tuhan kita adalah ahli dalam hal mengerjakan hal-hal yang tidak masuk akal!

Hendaklah Perkataanmu Menjadi Berkat Bagi Orang Lain.

Hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung pujian-pujian dan nyanyian rohani. Hendaklah Perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya diantara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan pujian-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah didalam hatimu.

Mulutku mengucapkan pujian-pujian kepada Tuhan dan biarlah segala makhluk memuji namaNyayang kudus untuk seterusnya dan selamanya.

Haleluyah! Sungguh, bermazmur bagi Allah kita itu baik, bahkan indah, dan layaklah memuji-muji itu. Bernyanyilah bagi Tuhan dengan nyanyian syukur, bermazmurlah bagi Allah kita dengan kecapi!

Dan aku mendengar suatu suara dari langit bagaikan desau air bah dan bagaikan deru guruh yang dasyat. Dan suara yang kudengar itu seperti bunyi pemain-pemain kecapi yang memetik kecapinya. 1 Kort. 14:15, Efes. 5:18-19, Kolose 3:16, Mazm. 145:21; 147:1,7; Wah 14:2.

Hatiku meluap dengan kata-kata indah, aku hendak menyampaikan sajakku kepada raja, lidahku ialah pena seorang juru-tulis yang mahir (Mazm. 45 :2)

Setiap orang percaya setiap perkataannya/perbuataannya harus dipertanggung jawabkan kepada Tuhan , makanya Tuhan memberikan mulut kita satu, supaya kita jangan banyak berkata-kata saja, setiap perkataan yg keluar dari mulut berasal dari hati kita, karena dari hati dan mulut, kita bisa mengaku Yesus adalah Tuhan (Roma 10 : 8). Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran (Amsal 21: 23), maka perkataan orang2 percaya Jangan ada perkataan kotor keluar dari mulut mu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun dimana perlu supaya mereka yang mendengar beroleh kasih karunia (Efes.4: 29)

Tuhan Yesus berkata kepada kita semua Orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan barang yang jahat dari perbendaharaannya yang jahat. Karena yang diucapkan mulutnya, meluap dari hatinya (Lukas 6 : 45)

Oleh sebab itu setiap orang percaya biarlah apa yg diucapkannya, dan ditulis di setiap millis ini membawa berkat bagi banyak orang dan penuh kasih. ( Efesus 4 : 6) .

Jikalau ada seorang menganggap dirinya beribadah tetapi tidak mengekang lidahnya ia menipu dirinya sendiri, maka sia-sialah ibadahnya (Yohanes 1 : 26)
Tuhan memberkati.
HIDUPKU,HIDUPMU ADALAH KITAB TERBUKA UNTUK MEMULIAKAN TUHAN
Bacaan :  II Korintus 3 : 1 – 6
 “Kamu adalah surat pujian kami yang tertulis dalam hati kami dan yang dikenal dan yang dapat dibaca oleh semua orang. Karena telah ternyata, bahwa kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayan kami, ditulis bukan dengan tintah, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup,…..
II Korintus 3 : 2 - 3

Sahabat Muda, sadar atau tidak sadar, kita setiap hari bahkan setiap waktu atau setiap saat sedang menulis sebuah perjalanan atau sejarah, yakni sejarah hidup kita masing-masing. Setiap saat pula orang-orang memperhatikan dan membaca apa yang kita tulis. Mereka akan senang ketika kita menulis hal-hal yang baik, dan mereka akan tidak suka ketika kita menulis hal-hal yang jelek. Tanpa kita sadari lembaran demi lembaran yang telah kita tulis akan berdampak dan akan kita tinggalkan untuk generasi sesudah kita, entah itu sejarah yang baik ataupun sejarah yang buruk.     

Sahabat Muda, dalam bacaan 2 Korintus 3 : 1 – 6, disitu Rasul Paulus mengatakan bahwa ia melayani tanpa mengharapkan pujian dari orang lain. Orang yang dilayani itulah yang merupakan buku yang berisi kisah tentang pelayanan Rasul Paulus. Mereka yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus melalui pelayanan Rasul Paulus itu menjadi sebuah kitab yang terbuka, yang bias dibaca oleh semua orang. Itulah buku yang sebenarnya, yang terbukti benar dan tidak mengandung kebohongan.

Sahabat Muda, bagaimana hidup kita sebagai orang muda Kristen seharusnya dalam hal pelayanan atau memuliakan Tuhan :
1.Dalam 2 korintus 3 : 2 dikatakan bahwa pelayanan tidak harus membutuhkan pujian. Surat pujian tidak tertulis tetapi ada dihati setiap orang banyak. Hidup kita adalah surat pujian yang biss dilihat, dinilai, dan dibaca banyak orang.
2.Dalam 2 Korintus 3 : 2 dikatakan bahwa kita adalah surat Kristus, tidak ditulis dari tintah, tetapi dari Roh Allah yang hidup dalam perjalanan hidup kita.  

3.Dalam 2 Korintus 3 : 5 dikatakan bahwa segala sesuatu terjadi dalam hidup kita, terjadi hanya pekerjaan Allah saja, bukan pekerjaan kita sendiri. Roh Allah yang selalu memimpin kita sesuai dengan kehendak Allah.  

Sahabat Muda, sejarah terus berjalan, kita adalah surat Kristus, kitab yang terbuka yang dipakai Allah untuk bersaksi dalam setiap perjalanan hidup kita. Kita digerakkan oleh Roh Allah menjadi kitab yang terbuka bagi orang-orang disekitar kita. 

Sahabat Muda, sudahkan kita benar-benar menjadi saksi bagi Kristus untuk orang-orang disekitar kita!. Menjadi kitab terbuka bagi setiap orang! Atau tidak sama sekali! 


Sahabat Muda, saat ini, detik ini, Tuhan memanggil kita untuk tetap setia menjadi kitab terbuka, menjadi berkat dalam setiap perjalanan hidup kita bagi orang lain. Amen.

You are here

PENOLONG IDEAL

"Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya ? Ia lebih berharga daripada permata..." [ Amsal 31:10-31 ]
Isteri yang cakap, jika diterjemahkan dari bahasa aslinya secara literal berarti noble character. Jadi cakap disini sama sekali tidak berkaitan dengan tubuh atau fisik seseorang, melainkan dengan karakter. Noble berarti mulia, luhur, dan baik. Sedangkan karakter adalah kualitas dari sesuatu yang telah melalui ujian. Kalau seseorang berbuat baik, ia belum dapat disebut memiliki karakter baik, sebab boleh jadi ia hanya berbuat baik kalau sedang senang perasaannya, atau sedang tidak ada masalah, dsb. Tetapi apabila seseorang telah diuji dengan bermacam-macam ujian, dia ternyata selalu berbuat baik, maka dapatlah ia disebut memiliki karakter baik. Jadi karakter adalah kualitas dari seseorang yang telah mengalami berbagai macam ujian.
[block:views=similarterms-block_1]
Jadi, makna dari isteri yang cakap adalah isteri yang telah mengalami berbagai macam ujian, dan ternyata selalu berbuat hal-hal yang luhur, mulia dan baik. Karena isteri berfungsi sebagai penolong, maka dalam tulisan ini, isteri yang memiliki karakter mulia, luhur dan baik, diistilahkan sebagai penolong ideal. Penolong ideal adalah seorang isteri yang selalu atau sepanjang hidupnya, berbuat hal=hal yang mulia, luhur dan baik.
Sebelumnya, perlu dibedakan antara penolong ideal dan penolong yang sepadan. Hawa adalah penolong yang sepadan bagi Adam, tetapi ini tidak berarti Hawa selalu dan sepanjang hidupnya berbuat hal-hal yang luhur bagi suaminya. Pada kenyataannya, Hawa tergoda dan jatuh kedalam dosa. Banyak suami yang melayani Tuhan, saat ini, mendapatkan penolong yang sepadan baginya. Ini bukan berarti bahwa isterinya selalu berbuat hal-hal yang luhur seumur hidupnya, atau bukan berarti isterinya tidak memiliki kekurangan-kekurangan. Sepadan disini berarti cocok, sesuai/tepat, dalam arti, kekurangan-kekurangan dan kelebihan-kelebihannya sangat cocok untuk dipakai Tuhan bagi pembentukan karakter suami, agar sang suami ditolong dalam menyelesaikan tugasnya. Mendapat penolong yang sepadan, mungkin mudah. Tetapi, penolong ideal, siapakah akan mendapatkannya, seperti bunyi ayat kita diatas.
Pernyataan, "Siapakah akan mendapatkannya ?" menunjukkan bahwa tidak sembarang orang memperolehnya, dan bahwa ada syarat-syarat tertentu sebelum seseorang mendapatkannya. Diperlukan persyaratan tertentu bagi seorang pemuda, jika ia ingin mendapatkan penolong ideal. Jika seorang pemuda dikuasai oleh penglihatan jasmaninya, hampir dapat dipastikan bahwa ia tidak akan memperolehnya. Itu sebabnya ditegaskan, "Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia..." (ayat 30). Ini tidak berarti penolong ideal haruslah gadis yang berpenampilan jasmani kurang menarik. Tetapi penolong ideal tidak ada kaitannya dengan penampilan jasmani.
Jika kita percaya bahwa Yesus adalah benar-benar Allah dan juga manusia, dalam arti pemuda sebagaimana pemuda-pemuda lainnya. Dan jika Bapa menghendaki agar Yesus menikah, maka kita boleh percaya bahwa Yesus akan mendapat penolong ideal. Bagaimana dengan pemuda-pemuda yang melayani Tuhan ? Adakah seorang yang memenuhi syarat mendapat penolong ideal ?
Nilai seorang penolong ideal sangat tinggi. Keindahan permata dengan harganya yang mahalpun tidak dapat menandinginya. Dalam Amsal 12:4 dikatakan, "Isteri yang cakap (noble character) adalah mahkota suaminya...". Mahkota bukan hanya mengacu pada otoritas atau hak memerintah sebagaimana halnya dengan raja, tetapi juga mengacu pada kemuliaan dan nilai seseorang. Nilai seorang suami, sangat ditentukan oleh bagaimana isterinya.
Bagaimana dengan para suami yang melayani Tuhan ? Apakah isteri kita telah memberi kemuliaan dan nilai tinggi bagi diri kita ? Dapatkah penolong sepadan diproses sedemikian sehingga menjadi penolong ideal ? Semoga demikian, Amin.
"...tetapi isteri yang takut akan Tuhan dipuji-puji..." [ Amsal 31:10-31 ].
Telah disebutkan bahwa penolong ideal memiliki karakter mulia, luhur, dan baik (noble character).Darimana berasal karakter ini ? Apakah penolong ideal memiliki karakter ini karena keturunannya ? Mungkin bapa atau ibunya, kakek atau neneknya memang keturunan orang yang pada dasarnya sopan, lemah lembut dan baik ?
Ayat diatas menegaskan bahwa penolong ideal memiliki karakter mulia, disebabkan karena hubungannya dengan Tuhan. Disebutkan bahwa penolong ideal adalah isteri yang takut akan Tuhan. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan (Amsal 1:7 ).Pengetahuan yang dimaksud disini tentu bukan pengetahuan keilmuan ( scientific knowledge ), tetapi pengetahuan yang membuat hati orang terjamah Tuhan sehingga menjadi bijaksana, berhikmat dan memiliki karakter ilahi. Jadi, penolong ideal adalah seorang yang mempunyai hubungan yang jelas dengan Tuhan, dan karenanya memiliki noble character.
Dalam Amsal 31, ada beberapa sifat dari penolong ideal yang termasuk dalam noble character. Pertama, yang bersangkut paut dengan lidah/perkataannya (ay 26). Perkataan penolong ideal merupakan perkataan hikmat dan merupakan pengajaran yang lemah lembut. Perkataan hikmat memiliki kuasa ilahi sehingga dapat memadamkan perbantahan, dan bahkan menyelesaikan masalah. Mungkin karena urusan rumah tangga itu banyak, sehingga para isteri kristen sering terjebak sehingga masuk dalam kategori "isteri cerewet". Semakin ia membuka mulutnya, semakin bertambah masalah. Tetapi kekuatan penolong ideal terletak pada perkataannya.
Kedua, yang bersangkut paut dengan keteguhannya. Keteguhan penolong ideal diungkapkan dengan kata-kata, "ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya" ( ayat 17 ). Penolong ideal adalah seorang yang kuat, dalam arti tidak mudah menyerah dan tidak putus asa. Problem rumah tangga sering kali membuat oang menjadi lelah dan putus asa. Tetapi penolong ideal mempunyai kekuatan didalam dirinya, sehingga ia dapat meneguhkan suami, serta melalui semuanya itu dengan berhasil.
Ketiga, yang bersangkut paut dengan masa depan. Penolong ideal memiliki iman dan keyakinan, sehingga ia, "...tertawa tentang hari depan" ( ayat 25 ). Tidak ada kekuatiran didalam dirinya. Penolong ideal berjuang karena imannya, dan bukan karena kekuatirannya.
Sifat lain dari penolong ideal dalam hubungannya dengan suami dan anak-anak adalah, ia berbuat baik kepada suaminya sepanjang umurnya. Bila seorang isteri berbuat baik kepada suami dan hanya sesekali berbuat jahat, mungkin hal seperti ini sudah lazim kita temui. Tetapi bila seorang isteri berbuat baik pada suami seumur hidupnya, tanpa pernah berbuat jahat atau merencanakan yang jahat pada suaminya, tentu hal ini sangat jarang terjadi. Tetapi seperti itulah penolong ideal. Karena perilakunya ini, sang suami percaya kepadanya (ayat 28). Juga anak-anaknya, menyebutnya berbahagia (diberkati-ayat 28).
Satu hal perlu ditambahkan disini perihal anak-anak dalam suatu keluarga. Alkitab ( khususnya Perjanjian Lama ), seringkali mengungkapkan mengenai anak-anak yang dilahirkan dalam suatu keluarga, sebagai pemberian seorang isteri kepada suaminya. Ungkapannya kurang lebih demikian, misalnya, "Sara melahirkan Ishak bagi Abraham". Memang seorang isteri Kristen yang tidak mempunyai anak, tidak langsung berarti ia bersalah atau kurang iman, dan sebagainya. Karena secara medis, bisa jadi persoalannya ada pada suaminya. Tetapi bagaimanapun juga, ada nilai tertentu bagi isteri yang telah memberikan anak pada suaminya. Itu sebabnya Alkitab berkata,
"...perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman..."(I Timotius 2:15).
Penolong ideal, bukan saja memberikan anak-anak pada suaminya, tetapi memberikan anak-anak yang dapat, "...bangun dan menyebutnya berbahagia", dalam arti, anak-anak yang berpengertian dan berpikiran dewasa.
Penolong ideal melebihi banyak wanita yang telah berbuat baik ( ayat 29). Suaminya tidak akan kekurangan keuntungan ( ayat 11 ). Berbahagialah suami yang mendapatkannya.
"...Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya...Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya..." (Amsal 31:10-31).
Dalam bagian terakhir ini, kita akan melihat bagaimana perilaku atau sikap penolong ideal dalam kaitannya dengan rumah ( rumah tangganya ), pekerjaan ( uang ), dan orang lain ( yang tertindas dan yang miskin ).
Ayat diatas menegaskan bahwa penolong ideal terfokus pada seisi rumahnya. Ungkapan, "...menyediakan makanan untuk seisi rumahnya...mengawasi segala perbuatan rumah tangganya", membuktikan bahwa penolong ideal adalah seorang ibu rumah tangga yang baik. Ini tidak berarti penolong ideal tidak bekerja dengan tangannya dan menghasilkan uang, tetapi sekalipun ia mempunyai penghasilan sendiri dari pekerjaan tangannya, namun ia bukanlah tipe "wanita karier" yang kadangkala harus memilih antara rumah tangga atau pekerjaannya.
Penolong ideal sangat memperhatikan segala urusan rumah tangganya, sementara suaminya,"...dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri" ( ayat 23 ). Fokus penolong ideal adalah rumahnya, sementara suaminya adalah "pintu gerbang". Pada zaman itu, para laki-laki (tua-tua), sering berkumpul dipintu gerbang kota dan membicarakan banyak hal terutama nasib dan masa depan kota dimana mereka tinggal. Istilah "pintu gerbang" dan juga "tua-tua", menunjukkan bahwa suami dari penolong ideal memiliki kepemimpinan yang jelas, bukan saja di dalam rumah tangganya tetapi juga di tengah-tengah masyarakat.
Hal ini berarti bahwa penolong ideal mengizinkan dan mendukung kepemimpinan suaminya, baik di rumah maupun ditengah-tengah masyarakat kota. Mendukung kepemimpinan suami, bagi seorang isteri berarti penundukkan diri. Karakter penolong ideal adalah tunduk dan mendukung kepemimpinan suami.
Suami dari penolong ideal bukan saja memiliki kepemimpinan yang jelas, tetapi juga keterkenalan/popularitas. Popularitas seorang suami biasanya didukung oleh keberhasilannya dalam bidang usaha, jabatan, dan kemampuan-kemampuan lainnya. Semua ini dimungkinkan karena dukungan seorang penolong ideal. Sangat sulit bagi seorang suami dapat berhasil dalam karier, usaha, dan pelayanan tanpa dukungan yang sungguh-sungguh dari seorang isteri. Disini kita lihat kualitas penolong ideal, yaitu dengan memperhatikan keberhasilan suaminya.
Penolong ideal, bukan saja menundukkan diri dan mendukung suami dalam karier, usaha dan pelayanan, tetapi ia sendiri memiliki pekerjaan yang dapat menghasilkan uang ( ayat 16,18,24 ).Mungkin bagi seorang wanita, bekerja dan menghasilkan uang tidak begitu sulit. Tetapi bagi seorang wanita yang terfokus pada rumahnya( tidak mengabaikan pekerjaan rumah tangganya), dan mendukung kepemimpinan suami, serta memiliki pekerjaan yang menghasilkan uang, tentu tidaklah mudah. Tetapi inilah yang dilakukan penolong ideal.Itu sebabnya tertulis, "...biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang" (ayat 31).
Selain semua yang telah disebutkan, penolong ideal juga memiliki hati yang berbelas kasihan kepada yang tertindas dan yang miskin ( ayat 20 ). Nampaknya penolong ideal memiliki kekuatan dan reputasi dalam segala bidang. Dihadapan Tuhan, ia mempunyai hubungan yang jelas. Dihadapan suami dan anak-anak, ia dipuji. Dalam pekerjaannya, ia menghasilkan uang. Dihadapan orang lain, khususnya yang tertindas dan miskin, ia mengulurkan tangannya dan berbelas-kasihan.Sungguh luar biasa isteri yang cakap ( noble character ) ini. Siapakah akan mendapatkannya ?
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :
TEOFANI NATASYA POLANCO yang berulang tahun pada tanggal 24 Januari
YOEL MARBUN yang berulang tahun pada tanggal 24 Januari
SDRI DETRIANI SIHOTANG yang berulang tahun pada tanggal 26 Januari

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Selasa, 16 Januari 2018

WARTA JEMAAT 14 JANUARI 2018

Ringkasan Khotbah 7 JANUARI 2018

TEMA : PENYERTAAN ALLAH

AYAT POKOK : Hakim-hakim 6 : 11-16

Hakim-hakim 6 : 11-16 ➠ Allah menyertai kita 

Adalah ungkapan yang tidak asing lagi bagi kita orang percaya,namun banyak orang percaya salah mengerti tentang penyertaan Allah sehingga mereka salah paham dengan Tuhan.

Makna penyertaan Allah,kita pelajari bersama makna penyertaan Allah:
1. Penyertaan Allah tidak membuat segalanya menjadi mudah,tetapi menjadi indah Ayat 11 demikianlah juga dengan hidup kita Bilangan 11 : 11-20.
2. Penyertaan Allah tidak menghilangkan masalah tapi memberikan jalan keluar Ayat 13 ;I Korintus 10 : 13 ➠ pencobaan yang kamu alami biasa tidak melebihi kekuatan manusia.Selama kita hidup didunia maslah akan tetap ada,terkadang Tuhan pakai masalah untuk mendidik kita.
3. Allah menyertai kita untuk memberikan kemampuan kepada kita Ayat 14 ;Kejadian 31 : 36-42 ➠ Yakub mampu di perlakukan tidak adil selama 20 tahun karena Allah menyertainya.
4. Penyertaan Tuhan akan menjamin kita dapat menyelesaikan setiap masalah Ayat 18 ;Kejadian 32 : 7-11 ➠ Yakub takut pada Esau Kejadian 33 : 1-5 ➠ Esau peluk Yakub 

MASA DEPAN DAN KEMATIAN: Hal yang Ditakuti Manusia

Baca :  Yesaya 8:11-22
"Tetapi TUHAN semesta alam, Dialah yang harus kamu akui sebagai Yang Kudus; kepada-Nyalah harus kamu takut dan terhadap Dialah harus kamu gentar."  Yesaya 8:13
Di hari-hari ini banyak orang dihantui oleh ketakutan.  Celakanya, mereka bukannya takut kepada Tuhan, tetapi takut kepada perkara-perkara yang ada di dunia ini.  Orang yang berkelimpahan secara materi, takut kehilangan hartanya;  ketika suami sering pulang terlambat, isteri seringkali takut kalau-kalau suaminya selingkuh;  seorang gadis yang sedang menginjak usia dewasa, dihantui rasa takut karena belum juga menemukan jodoh.  Bisa dikatakan bahwa ketakutan acapkali timbul dalam diri semua orang.

     Hal terbesar yang seringkali orang takutkan adalah hari esok atau masa depan!  Orang percaya tak perlu takut akan masa depan, sebab semua ada dalam jaminan Tuhan.  "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan."  (Yeremia 29:11).  Masa depan dan harapan bagi orang percaya itu sungguh ada dan tidak akan pernah hilang  (Amsal 23:18).  Tuhan berjanji menyertai kita sampai kepada kesudahan zaman  (Matius 28:20b), bahkan  "Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu."  (Yesaya 46:4).

     Hal lain yang sangat menakutkan manusia adalah kematian.  Namun kematian bagi orang yang ada di dalam Kristus hanyalah sebuah perpindahan tempat saja.  "Karena kami tahu, bahwa jika kemah tempat kediaman kita di bumi ini dibongkar, Allah telah menyediakan suatu tempat kediaman di sorga bagi kita, suatu tempat kediaman yang kekal, yang tidak dibuat oleh tangan manusia."  (2 Korintus 5:1).  Karena itu rasul Paulus dapat berkata,  "...bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan."  (Filipi 1:21).  Artinya kematian bukanlah hal yang menakutkan bagi orang percaya.  Alkitab memperingatkan agar kita hanya takut akan Tuhan dan gemetar di hadapan-Nya.  Wujud kita takut akan Tuhan adalah ketika kita hidup taat melakukan firman-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

Tak perlu kita takut dengan perkara-perkara fana, tapi takutlah akan Tuhan!

Tiga Macam Waktu Tuhan

Dalam membicarakan waktu Tuhan, kita bertemu dengan tiga istilah dalam Alkitab (bah. Aslinya)

1. Waktu Kronos
Yang dimaksud Kronos adalah waktu yang biasa, yang selalu ada. kronos menunjukan jangka waktu tertentu, entah itu waktu yang singkat (sekejap mata, Luk 4:5) Atau waktu yang lama (Luk 8:27; 20:9). Dengan demikian kita mengerti bahwa kata Yunani kronos dipakai berhubungan dengan jam, bulan, dan tahun. Waktu kronos adalah siklus waktu yang biasa.

2. Waktu Aion:
Kata Aion dipakai untuk menunjukan entah waktu yang lama sekali, atau waktu yang tanpa batas. Oleh sebab itu waktu aion dipakai tentang waktu ini yang mulai dengan penciptaan dan berakhir denga kedatangan Kristus yang kedua kali; atau juga tentang waktu kekekalan, yaitu waktu tanpa batas. (Matius 12:32 dunia inidan dunia yang akan datang. Yang diterjemahkan dengan kata dunia adalah aion (lih. Ef 1:21)

3. Waktu Kairos :
Kata kairos berbicara tentang periode tertentu. Kalau waktu itu sudah lewat, tidak akan kembali lagi (Roma 5:6) Oleh sebab itu waktu kairos berbicara tentang kesempatan dan momentum yang ada di waktu waktu tertentu.

Galatia 6: 10 Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman - artinya, kalau kesempatan tidak digunakan, maka waktu (kairos) akan hilang.

Kalau kita tidak cermat kita akan kehilangan kesempatan. Sebab itu kita harus memperhatikan waktu pintu terbuka dan waktu pintu tertutup. Alkitab berkata, Apabila Ia (Yesus ) membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. (wahyu 3:7)

Ada waktunya Tuhan membuka pintu masuk bagi kita dalam sebuah kesempatan. Bila mana kita tidak masuk, pintu akan tertutup. *Pintu itu bisa sebuah kesempatan kesempatan baik yang kita miliki. Yang mungkin Cuma sekali saja. Jadi perhatikan KAIROS yang Tuhan berikan. Jadilah peka, bijaksana, berani mengambil keputusan namun tidak terburuburu. Atau anda akan menyesalinya!
THE BEST IS YET COME
Bacaan :  Yeremia 29 : 10 – 14
 “Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
Yeremia 29 : 11
Sahabat Muda, pernah yang namanya menunggu, pasti seringlah. Kata “menunggu” itu tidak kita senangi, pasti. Tetapi ternyata dari kata itu ada sesuatu makna yang tersirat didalamnya. Menunggu itu sebenarnya asik, kok bisa? Iya karena ada kesabaran, kok bisa? Iya, dengan kita menunggu berarti kita melatihan kesabaran.

Sahabat Muda, ketika kita tidak sabar, maka kita tidak mau masuk dalam suatu proses. Sadar tidak sadar proses itu yang seharusnya akan membentuk hidup kita. Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anaknya yaitu kita. Apakah yang terbaik dari Tuhan itu sudah sesuai kehendak kita? Tentu kita akan menjawab tidak, karena tidak sesuai dengan kehendak kita. Sebenarnya apa yang diberikan Tuhan itu sudah yang terbaik untuk kita.

Sahabat Muda, Pdt. Eka Darmaputra pernah mengatakan begini waktu beliau sakit “Justru dalam kelemahanku, Tuhan selalu ada, aku melihat Tuhan”. Dalam kehidupan kita sesuatu hal yang diberikan Tuhan itu selalu yang terbaik, tetapi kita tidak menyadari hal itu. Kita selalu ingin sesuatu hal yang kita minta seperti yang kita inginkan

Sahabat Muda, dalam Yeremia 29 : 11, dan Yeremia 1 : 5, disitu dikatakan bahwa Tuhan selalu punya rancangan atas hidup kita. Tuhan sudah tahu bagaimana jalan hidup kita. Tuhan sudah mengetahui apa yang kita perlukan. Tuhan adalah seorang sutradara dalam hidup kita. Tuhan selalu memberikan yang terbaik bagi kita. Tuhan tidak diam, Ia selalu bersama kita. Tetapi kita tidak menyadari hal itu semuanya karena keegoan kita.

Sahabat Muda, kita harus proaktif untuk menemukan, melihat, dan mencari rancangan Tuhan. Bagaimana caranya untuk menemukan rancangan Tuhan?

  1.  Bangun keintim, dalam Yohanes 14 : 10 dikatakan bahwa Ia punya keintiman, kesatuan dengan bapaNya. Artinya kita harus intim kepada Tuhan agar relasi tetap terjaga. Keintiman kepada Tuhan dapat kita lakukan dengan cara baca kita suci, doa setiap hari, dll. Dengan keintiman kita dengan Tuhan kita akan melihat ataupun mengerti apa yang diberikan Tuhan itu adalah yang terbaik untuk kita.
  2.  Berusaha, dalam Matius 7 : 7 dikatakan bahwa Tuhan ingin kita selalu berusaha. Kita diberikan akal pikiran oleh Tuhan, dengan adanya akal pikiran itu artinya kita dituntut untuk berusaha. Tuhan ingin kita jangan berdiam diri, harus usaha dan terus berusaha. Tuhan tidak memberikan dengan cuma-cuma, tetapi kita harus terus berusaha.   


Sahabat Muda, bersabar dan menunggu dalam penantian dan cobaan untuk menemukan kehendak Tuhan. Kita harus tetap berjalan dan melakukan yang terbaik dalam perjalanan hidup kita. Lakukan itu, maka kita akan berjalan dengan sukacita. Amen.  

 (Salam From tdvdonny)

You are here

Keberhasilan serta Kegagalan Rahel dan Lea

"...seperti Rahel dan Lea, yang keduanya telah membangunkan umat Israel..." [ Rut 4:12 ]. Rahel dan Lea sebagai isteri-isteri Yakub, dipandang berhasil karena telah membangunkan umat Israel. Membangunkan umat Israel disini berarti bahwa Rahel dan Lea telah berhasil melahirkan anak-anak, yang pada gilirannya menghasilkan suatu umat yaitu Israel. Disini kita tidak mempersoalkan masalah poligami, yang pada umumnya dijalankan oleh hamba-hamba Tuhan pada masa Perjanjian Lama. Kita hanya terfokus pada perilaku Rahel dan Lea, sebagai isteri, yaitu apakah mereka berfungsi sebagai penolong yang baik bagi Yakub atau tidak.
Anak-anak yang dilahirkan, dipandang sebagai pemberian seorang isteri bagi suaminya. Itu sebabnya, sebagai contoh, Alkitab mencatat, "...Lea mengandung dan melahirkan anak laki-laki yang kelima bagi Yakub" [ Kej. 30:17 ]. Rahel dan Lea telah memberikan 12 anak kepada Yakub, dan inilah keberhasilan Rahel dan Lea sebagai isteri. Keberhasilan Rahel dan Lea selanjutnya adalah ketika mereka mendukung sepenuhnya rencana Yakub untuk pergi meninggalkan Laban, ayah mereka, sesuai yang diperintahkan Allah kepada Yakub [ Kej. 31 ].
Bagaimana peran Rahel dan Lea, khususnya Rahel, dalam perjalanan rohani Yakub? Sebab, Yakub adalah seorang yang mengalami pembentukkan dan proses disiplin Tuhan terus-menerus dalam kehidupannya, agar secara rohani,, ia dapat mengenal Allah Abraham yang telah memilihnya.. Kita baca dalam Kejadian 31:32 demikian, "...Yakub tidak tahu, bahwa Rahel yang mencuri terafim itu". Pada pasal ini diceritakan bahwa Rahel mencuri terafim yaitu dewa-dewa milik ayahnya. Kita tidak tahu dengan pasti apa motivasi Rahel mencuri dewa- dewa ayahnya. Tetapi melalui peristiwa ini, setidaknya kita dapat mengenal bagaimana kesetiaan Rahel terhadap Allah Yakub. Nampaknya, Rahel tidak sungguh-sungguh beribadah kepada Allah Yakub. Walaupun, diakhir hidupnya sebelum kelahiran Benyamin, nampaknya Rahel menjauhkan terafim ayahnya itu [ Kej. 35:2 ], pada waktu Yakub akan mendirikan mezbah di Betel.
Tetapi Alkitab mendahulukan nama Rahel dari pada Lea, ketika menyebut keduanya sebagai orang yang telah membangunkan umat Israel. Nampaknya ini disebabkan Rahel lebih dipakai Tuhan, dalam pembentukkan karakter Yakub. Karena hati Yakub sangat melekat pada Rahel, maka Rahel menjadi alat yang sangat efektif di tangan Tuhan untuk membentuk Yakub.
Pelajaran apakah yang dapat kita ambil dari keberhasilan dan kegagalan mereka? Bagaimana kita menerapkan keberhasilan mereka, dalam melahirkan anak-anak bagi Yakub? Apakah isteri Kristen yang tidak melahirkan dan memberikan anak-anak kepada suaminya, dapat dipandang suatu kegagalan? Walaupun perihal memberikan anak-anak kepada suami, memiliki nilai rohaninya pada masa Perjanjian Baru [ I Tim. 2:15 ], tetapi tidak perlu dipandang suatu kegagalan, bila isteri Kristen tidak dapat memberikan anak-anak kepada suaminya.
Selanjutnya, kita lihat bahwa "berhala-berhala" didalam seisi rumah, akan menjadi penghambat jika seorang bapa akan mendirikan mezbah keluarga. Isteri Kristen yang secara tersembunyi mencintai dunia ini dan tidak sungguh-sungguh beribadah, akan menghambat suaminya dalam membangun mezbah keluarga. Semoga para isteri Kristen tidak menyembunyikan "terafim" di dalam hatinya.
Sumber: Gema Sion Ministry
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :
BPK BENI yang berulang tahun pada tanggal 18 Januari
SDRA INDRA yang berulang tahun pada tanggal 20 Januari


† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts