Minggu, 15 April 2018

Warta Jemaat 15 April 2018

Ringkasan Khotbah 08 APRIL 2018

TEMA Mati dan dihakimi
AYAT POKOK : Ibrani 9:27 ;Wahyu 20:15
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.


* Ibrani 9 : 27 ➠ Sama seperti manusia ditetapkan untuk mati hanya satu kali saja sesudah itu di hakimi.
* Wahyu 20 : 15 ➠ Dan setiap orang yang tidak ditemukan namanya tertulis di dalam kita kehidupan itu, iya dilemparkan ke dalam lautan api itu.

Yang sudah percaya Yesus bertobat dan dibaptis namanya tercatat dalam buku kehidupan Matius 5 : 13 ➠ Kamu adalah garam dunia. Kita harus menjaga garam agar tetap asin jangan tawar.
Alkitab mencatat seseorang pelayan Tuhan : Kolose 4 : 14 ➠ Salam kepadaMu dari tabib lukas yang kekasih dan dari Dimas ; Filipi 1 : 23-24 ➠ Aku di desa dari dua pihak Aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus ;II Timotius 4 : 10 ➠ Karena Dimas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku.Sayang sekali Dimas yang namanya disejajarkan dengan Lukas karena Dimas telah mencintai dunia ini. Akhir zaman banyak orang akan murtad garam menjadi tawar.

Bagaimana agar garam tetap asin/ nama kita tetap ada dalam kitab kehidupan?
1. Tidak memenuhi hidup dengan kepentingan dunia
Lukas 21: 34 ➠ Jagalah dirimu supaya hatimu jangan sesat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan duniawi (berbagi kesenangan dan kenikmatan dunia). Lukas 9 : 25 ➠ Apa gunanya seseorang memperoleh seluruh dunia tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri.
2. Tidak memenuhi pikiran dengan perkara dunia
Kolose 3 : 1-2 ➠ Pikirkanlah perkara yang diatas.Memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan adalah kunci untuk menolak dan mematahkan pikiran-pikiran duniawi Roma 12 : 2 ➠ Janganlah kamu serupa dengan dunia ini.
3. Tidak mengasihi dunia
Lukas 19 : 16-22 ➠ Orang muda yang kaya ; I Yohanes 2 :15-17 ➠ Jikalau orang mengasihi dunia maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu ; Yohanes 4 : 4 ➠ persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah.

Saudara yang kekasih di dalam Tuhan mari kita merenungkan Firman Tuhan dalam hidup kita pikirkan perkara perkara yang diatas yaitu kasih Allah yang telah menyelamatkan kita : Jangan mementingkan diri sendiri, berpikir positif, mengasihi Tuhan Allah dan sesama. Kiranya anugerah Tuhan bersama kita. Amin

KUASA TUHAN TIADA TANDINGANNYA


Baca : Wahyu 3:7-13

"Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."  Wahyu 3:7b

Pulau Patmos adalah sebuah pulau bergunung api di Laut Aegea, yang merupakan bagian dari kumpulan pulau-pulau Dodecanese di Yunani.  Di pulau ini rasul Yohanes mendapatkan pewahyuan dari Tuhan untuk disampaikan kepada jemaat di 7 gereja di Asia Kecil:  Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis, Filadelfia dan Laodikia.  Pewahyuan ini juga berlaku bagi semua orang percaya yang hidup di zaman sekarang.

     Sebagai orang percaya kita patut bersyukur dan berbangga hati karena memiliki Kristus yang hebat dan luar biasa.  Ia bukan hanya Tuhan Yang Kudus, Yang Benar dan Yang Berkuasa, tapi juga pemegang segala kunci maut dan kerajaan maut seperti tertulis:  "Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut."  (Wahyu 1:17-18).  Ratusan tahun sebelum Kristus dilahirkan nabi Yesaya telah menubuatkan:  "Aku akan menaruh kunci rumah Daud ke atas bahunya: apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka."  (Yesaya 22:22).  Sampai hari ini pun apa yang telah Kristus buka tak seorang pun dapat menutupnya;  dan pintu itu adalah Kristus sendiri!  "Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput."  (Yohanes 10:9).

     Pintu itu terbuka bagi semua orang:  pintu keselamatan, pintu kesembuhan, pintu berkat dan sebagainya.  Apakah kita mau melangkah untuk memasuki  'pintu'  tersebut?  Tuhan mengajarkan kita untuk bertindak dan membuat pilihan!  Ia tidak pernah memaksa kita.  Begitu juga untuk memperoleh  'air kehidupan', Kristus juga tidak memaksa orang untuk datang kepada-Nya, namun kita sendirilah yang harus bertindak dan membuat keputusan:  "...Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!"  (Wahyu 22:17b).

Selagi masih ada kesempatan segeralah bertindak untuk datang kepada Kristus, karena Dia Tuhan yang tak tertandingi!

Harga Kekristenan yang Sesungguhnya


Perhatikan Artikel ini tidak akan menyimpang dari keselamatan oleh Anugerah/Kasih karunia di dalam Yesus Kristus. Ingat keselamatan hanyalah kasih karunia oleh iman, dan itu bukan hasil perbuatan kita sama sekali.

Namun apakah itu akan membuat kekristenan menjadi terlihat murahan? Jawabannya tidak sama sekali.

Saya tidak sedang berbicara mengenai perbuatan baik atau hal apa pun di dalam diri kita yang dapat membawa kita pada keselamatan, tetapi yang saya maksud adalah perbuatan baik yang terwujud di dalam kasih kita kepada Yesus, yang di landasi oleh iman.

Mengapa saya menulis seperti ini? Oleh karena penyimpangan-penyimpangan di mimbar gereja sering terjadi, yang saya maksud penyimpangan adalah mengenal Allah tidak secara utuh.

Pada zaman ini Tuhan di dalam mimbar gereja hanyalah di kenal sebagai Tuhan yang murah hati, baik, penuh belas kasihan. Namun selidik punya selidik, di dalam perjanjian lama Allah adalah Allah yang tegas, adil, dan murka, seperti yang di sampaikan oleh Pak Erastus sabdono.

Lalu pertanyaannya apakah Allah berubah watak? Jawabannya tidak pernah sama sekali saudara. Yang sedang berubah bukanlah Allah, tetapi pikiran manusialah yang berubah.

Marilah anda perhatikan dengan seksama, apakah yang akan dikatakan oleh pembicara-pembicara mimbar yang tidak bertanggung jawab, mereka hanya akan menerapkan Allah yang lemah lembut dan penuh kasih, namun maukah anda memberi tahu kepada seseorang kalau ada saat nanti mata Allah penuh api kemarahan, dan ada saatnya sudah tidak ada lagi kemurahan Allah, yang ada hanyalah murka Allah?

Seperti yang diungkapkan Pak Erastus sabdono: Banyak sekali dari anda yang merasa sudah mengetahui kebenaran, padahal kebenaran yang tidak utuh bukanlah suatu kebenaran. Sama halnya ketika kita mengenal Allah yang tidak utuh, berarti yang dimaksud memang kita belum mengenal Allah sama sekali.

Mengenal Allah sampai tuntas adalah suatu kemustahilan. Yang saya maksud adalah mengenal sifat-sifat Allah. Karena Allah tidak dapat di pahami secara tuntas, tetapi Allah dapat di pelajari secara seksama.

Sekarang perhatikan ini, apakah yang membuat kekristenan begitu murahan saat ini?

Ketika saya mengikuti seminar musik. Seorang pembicara berkata: “Jika anda punya tujuan untuk menjadi orang kaya, silakan keluar sekarang selagi masih ada kesempatan. Karena menjadi guru tidak akan membuat anda menjadi kaya.” Sepintas terdengar seperti basa-basi seminari saja.

Namun sekarang ini saya baru menyadari dan benar-benar mengerti apa maksud dari seminar itu, ternyata memang seorang guru itu adalah sebuah passion. Guru memang adalah suatu pekerjaan, namun itu bukan cuma sekadar pekerjaan. Jika guru di bayar, ya itu hanyalah sebuah bonus tambahan, namun seorang guru yang baik berbicara dengan hati nurani untuk mengajar tanpa kenal pamrih. (tentunya ini situasional, dan jika guru dibayar memang sudah menjadi haknya)

Nah, yang saya dapatkan adalah ternyata orang yang memberi seminar tersebut sudah mengungkapkan harga menjadi guru yang sesungguhnya, yang di mana itu tidak di ungkapkan secara gamblang, baik di mimbar-mimbar gereja, maupun orang percaya kebanyakan.

Coba kita bayangkan, andaikan ketika kita masuk gereja, kita mendapati seseorang berkhotbah seperti ini:
“Bagi anda yang anggota baru jika anda ingin menjadi pengikut Tuhan anda tidak boleh lagi punya kesenangan dunia ini, anda harus menomorsatukan Tuhan di atas segalanya, anda harus baca Alkitab setiap hari atau renungan-renungan Kristen, makanan pokok anda adalah doa dan melakukan kehendak Allah, jika liburan baiknya anda manfaatkan buat berdoa bagi gereja Tuhan dan jiwa-jiwa yang terhilang, buang semua berhala anda entah itu gadget anda, tabungan anda, segala yang menjadi berhala anda, buang semuanya itu, utamakanlah Tuhan daripada segalanya. Jika anda masih mengingini dunia ini dan masih mempunyai banyak cita-cita, segera tinggalkan gereja ini, karena itu sangat percuma anda tidak akan menjadi pengikut Tuhan yang benar, anda akan menjadi orang kristen gadungan.”

Tentu dalam konteks ini kita harus memahami secara comprehensive, anda tidak bisa berkata "kalau begitu keselamatan ada di dalam diri kita sendiri dong bukan Anugerah Tuhan" Namun anda juga tidak boleh berkata "Keselamatan ya memang Anugerah Tuhan beserta kerja sama manusia"

Anda harus mempelajari lebih dalam sendiri apa itu keselamatan yang utuh, bukan kata pendeta anda, bukan kata orang-orang yang sekolah Alkitab (Namun ga jelas sekolahannya, dan orang itu juga tidak mau belajar), tetapi carilah apa kata Allah.

Apa sih yang dikatakan Allah mengenai apa itu keselamatan? (Dalam hal ini tentu anda tidak hanya berdoa dan bertanya pada Allah, karena kalau begitu anda memberhalakan suatu doa, tetapi anda harus belajar dan membaca buku-buku tentang keselamatan, dan tentunya sharing dengan mereka yang sudah lebih berpengalaman) Mengenal Allah yang benar adalah keseimbangan pengetahuan tentang Allah, dan keseimbangan bagaimana caranya berserah pada Tuhan, atau yang di maksud berdoa. Dan saat ini yang terjadi adalah mereka si otak cemerlang, atau maksud saya para teolog-teolog yang malas berdoa, karena otak melulu, dan mereka si pemalas belajar, lantaran selalu berdalih berserah pada Roh kudus, dan merasa sangat mengandalkanNya. (Tentunya masih ada orang-orang yang dapat seimbang antara pengajaran dan Roh, namun tidak banyak)

Dewasa ini sangat sering terjadi pikiran yang sempit dan egosektoral di pihak tertentu, seharusnya jika kita ingin menjadi umat Allah yang sejati, sudah selayaknya ada suatu keseimbangan antara pikiran dengan Roh.

Ada hal yang lebih parah dari itu semua, yaitu mereka semua yang sangat malas belajar tentang Allah, malas berdoa pada Allah, dan tidak pernah menghasilkan buah-buah Roh dalam hidupnya, tetapi mengklaim dirinya selamat.

Dietrich bonhoefer adalah orang yang percaya bahwa keselamatan oleh iman, namun dia tidak percaya iman seseorang tidak mengubahkan apa-apa, sehingga dia menulis seperti ini, untuk mengkritik habis-habisan mereka yang mengklaim diri sudah selamat: Anugerah yang murahan adalah pengampunan tanpa pertobatan, baptisan tanpa disiplin gereja, perjamuan kudus tanpa pengakuan percaya, penyucian tanpa pengakuan dosa. Anugerah yang murahan adalah anugerah tanpa pemuridan, anugerah tanpa salib, anugerah tanpa Yesus Kristus yang hidup dan menjelma menjadi manusia.

Jadi pertanyaannya sudahkah anda menemukan harga kekristenan yang sesungguhnya?

Sumber:
hendrykornelius08.blogspot.com
DI MANA BUMI DI PIJAK DI SITU LANGIT DIJUNJUNG
"DI MANA BUMI DI PIJAK DI SITU LANGIT DIJUNJUNG"
(1 Petrus 2 : 11-17)
Oleh : Pdt. Sergius P. Tigor, S.Th.

Saat mana saya baru berkenalan dengan seseorang, ada yang bertanya “anda orang mana”, saya langsung menjawab “saya orang sini saja”. “Bukan! Maksud saya anda asalnya dari mana?” Saya terdiam sejenak, lalu saya katakan saya lahir di kota P, kakek saya berasal dari desa T, ayah saya dibesarkan di desa J, ibu saya berasal dari desa H, dan saya di besarkan di desa B, lalu saya berasal dari mana ya..? Yang pasti saya orang Dayak Ngaju.

Darah kita mungkin berbeda, mungkin tidak ada hubungan kekerabatan, tetapi sekarang di mana bumi kita pijak disitu kita menjalani kehidupan ini. Mungkin kita tidak berasal dari daerah ini, tetapi kita hidup di sini. Dan kita harus hidup sebagaimana mestinya dimana kita ada.

Yang pertama, perlu kita sadari bahwa kita adalah mahluk yang dinamakan “manusia”. Kita bukanlah “manusia super, bukan pula malaikat. Tentu kita bukan binatang, tetapi manusia seutuhnya yang hidup berdampingan dengan manusia lainnya. Kita ada karena mereka, dan mereka ada karena kita. Kita membutuhkan orang lain dan orang lain juga membutuhkan kita. Kita hidup di tengah-tengah manusia yang majemuk dan memiliki berbagai karakter dan gaya hidup, tradisi dan adat budaya serta kepercayaan masing-masing.

Kedua, kita dipanggil untuk hidup dimanapun kita berada untuk menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, membangun tatanan sosial masyarakat, mendukung pembangunan pemerintah, membela ketidakadilan dan penindasan atau penjajahan. Kita diutus kedalam dunia ini untuk mewujudkan “damai Sejahtera” bagi orang lain bagi masyarakat dan orang banyak di mana kita ada. Kita harus mengahargai orang lain, mengahargai adat, tradisi, budaya dan tata cara yang berlaku sah di mana kita ada.

Ketiga, kita bukanlah orang-orang perusak, perusuh, bukan oknum yang membodohi, melainkan mencerdaskan. Kita bukanlah orang-yang menjajah tetapi membawa kemakmuran bagi orang lain. Kita adalah pembawa terang bukan kegelapan. Kita bukan pemicu ancaman tetapi pioneer ketentraman. Kita bukanlah orang yang disumpahi tetapi yang selalu didoakan dengan doa syukur dan doa berkat.

Saudara, apapun kata orang itu tidaklah penting, namun apa yang telah kita lakukan bagi orang lain. “Dimana bumi di pijak di situ langit dijunjung. Kita menghormati Pemerintah yang memimpin kita dengan baik, kita menghormati segala aturan maupun adat istiadat. Kita menghormati hak hidup orang banyak dan Hak azasi manusia. Kita menghargai pendapat dan saran serta kritik orang lain yang membangun kebersamaan. Namun kita juga siap menentang ketidakadilan dan kesenjangan sosial serta menyuarakan kebenaran. Dan kita harus menunjukkan hidup yang bermartabat dan penuh kasih terhadap sesama manusia dan alam semesta, maka kita telah menjadi utusan yang memberitakan perbuatan Allah yang besar. Orang lain akan menilai kita dari apa yang kita lakukan, bukan hanya apa yang kita katakan. AMIN.

You are here





HIDUP YANG BERDAMPAK BAGI SEKITAR
Matius 5:13-16

"Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."  Matius 5:16

Setiap orang memiliki potensi mempengaruhi orang lain di sekitarnya.  Pengaruh tersebut bisa positif maupun negatif.  Orang yang membawa pengaruh positif kita sebut motivator atau inspirator, di mana keberadaannya mampu memotivasi orang lain mengikuti jejaknya atau menjadi inspirasi bagi orang lain.  Sementara orang yang membawa pengaruh negatif atau buruk terhadap orang lain biasanya disebut provokator:  ia memrovokasi orang lain untuk melakukan tindakan yang negatif.

Begitu pula dalam kehidupan kekristenan.  Tuhan menginginkan setiap orang percaya memiliki kehidupan yang berdampak atau berpengaruh bagi dunia.  Dampak atau pengaruh yang dimaksudkan adalah positif, bukan negatif.  Dengan kata lain kita harus bisa mempengaruhi orang-orang sekitar melalui teladan hidup yang positif dan menjadi berkat bagi mereka.  Supaya kita dapat memberi dampak positif bagi orang-orang di sekitar dan lingkungan, kita harus memiliki karakter yang baik.  Apa itu karakter?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang menjadi ciri khas seseorang.  Karakter menunjukkan siapa diri kita yang sesungguhnya, apa yang Tuhan katakan tentang kita.  Tentang Daud Tuhan berkata,  "Aku telah mendapat Daud bin Isai, seorang yang berkenan di hati-Ku dan yang melakukan segala kehendak-Ku."  Kisah 3:22.  Orang Kristen yang berkarakter berarti orang yang tetap menjaga kualitas hidupnya dengan baik sekalipun tidak ada orang yang melihatnya, karena ia tahu Tuhan melihat setiap perbuatannya.

Inilah yang sedang Tuhan cari:  orang Kristen yang memiliki karakter baik, yang tampak nyata dalam setiap perkataan dan perbuatan, karena keberadaan orang percaya di tengah dunia ini adalah sebagai surat Kristus yang terbuka, yang dapat dibaca dan dilihat oleh semua orang.  *"...kamu adalah surat Kristus, yang ditulis oleh pelayanan kami, ditulis bukan dengan tinta, tetapi dengan Roh dari Allah yang hidup, bukan pada loh-loh batu, melainkan pada loh-loh daging, yaitu di dalam hati manusia."*  2 Korintus 3:3.

Jadilah orang Kristen yang memiliki karakter baik;  itulah yang berdampak! Amin......

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

BPK ANDRIAN NICOLAS yang berulang tahun pada tanggal 19 APRIL
ANDRE WIJAYA yang berulang tahun pada tanggal 21 APRIL

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts