Jumat, 30 Maret 2018

Warta Jemaat 01 April 2018

Ringkasan Khotbah 25 MARET 2018

TEMA : KUAT DALAM TUHAN
AYAT POKOK : Efesus 6 : 10
PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.


Efesus 6 : 10  Akhirnya hendaklah kamu/kalian kuat dengan kekuatan  yang dapat  dari kuasa Tuhan.

Karena kamu bersatu dengan Dia,kenapa kita harus kuat didalam Tuhan? karena ada beberapa hal yang akan kita pelajari :
1.Kuat Dalam Pekerjaan Tuhan
Matius 28 ➠ Amanat Agung ;Nehemia 6 : 1➠ telah selesai membangun
2. Kuat Dalam Peperangan Rohani
I Timotius 6 : 12 ➠ Bertandinglah dalam pertandingan iman
3. Kuat Dalam Pencobaan
Yakobos 1 : 12 ➠ Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan.

Kalau kita kuat dalam 3hal ini maka hasilnya :
1. Menjadi Teladan
I Timotius 4 : 12 ➠ Jadilah teladan bagi orang-orang percaya
2. Keselamatan diri sendiri dan orang lain
I Timotius 4 : 16 ➠ awasilah dirimu sendiri bertekunlah dalam semua itu karena dengan berbuat demikian engkau akan menyelamatkan dirimu sendiri dan orang lain.


Sebab itu kuatlah kamu didalam Tuhan dan Ia akan menyelamatkan dan memberkati kita semua.


KEBANGKITAN KRISTUS: Esensi Iman Kristen


Baca : 1 Korintus 15:1-11

"bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;"  1 Korintus 15:4


TKekristenan sejati mengajarkan bahwa Kristus benar-benar mati secara fisik di kayu salib untuk membayar penghukuman atas dosa.  Artinya Kristus benar-benar mencurahkan darah-Nya secara nyata untuk menyucikan dosa-dosa.  Jadi kematian Kristus adalah kenyataan, bukan dogeng atau legenda!  Akan tetapi kematian Kristus di kayu salib tidak akan menghasilkan apa pun, tidak akan berdampak apa-apa, jika Ia sendiri tidak bangkit.

     Kebangkitan-Nya di hari ke-3 adalah bukti bahwa Ia telah mengalahkan kuasa dosa, Iblis dan juga maut.  "...maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: 'Maut telah ditelan dalam kemenangan. Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?' Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat. Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita."  (1 Korintus 15:54-57).  Iman Kristen adalah iman yang berdiri atas kebangkitan Kristus!  Inilah yang membedakan kekristenan dengan kepercayaan atau agama apa pun yang ada di dunia ini.  Rasul Paulus berkata,  "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu."  (1 Korintus 15:14).  Andaikata Kristus tidak bangkit dari kematian maka kita tetap hidup dalam dosa,  "Demikianlah binasa juga orang-orang yang mati dalam Kristus."  (1 Korintus 15:18).  Tetapi yang benar adalah bahwa  "...Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati, sebagai yang sulung dari orang-orang yang telah meninggal. Sebab sama seperti maut datang karena satu orang manusia, demikian juga kebangkitan orang mati datang karena satu orang manusia."  (1 Korintus 15:20-21).

     Kuasa kebangkitan Kristus inilah yang memberikan kekuatan dan keberanian dalam diri Yohanes dan juga Petrus untuk bersaksi di hadapan Mahkamah Agama bahwa keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia  (baca  Kisah 4:11-12).  Dan karena Kristus telah bangkit kita orang percaya memiliki jaminan keselamatan dan pengharapan masa depan yang baik dari Tuhan.


Kebangkitan-Nya adalah bukti bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat!

Hal Menarik Dalam Paskah


Sering kita membaca di surat kabar kisah tentang pengorbanan besar yang dilakukan oleh seseorang yang didasari oleh hubungan keluarga atau oleh kebutuhan ekonomi -- misalnya mendonorkan salah satu organ tubuh mereka. Kita sering tersentuh oleh kisah pengorbanan itu. Demikian pula kisah kehidupan tokoh-tokoh yang berpengaruh di dunia. Mereka melakukan perbuatan-perbuatan yang menjadikan diri mereka termasyhur dan memberi inspirasi. Namun demikian, tidak pernah ada tokoh yang mati demi orang lain yang jahat.

Sekarang, saatnya kita memasuki peringatan paskah. Apa yang menarik dari peringatan ini? Yesus mengajarkan kebaikan, menyembuhkan orang sakit, memberi makan ribuan orang; tapi pada akhirnya, Ia ditangkap seperti penjahat, disiksa, dan dihukum mati. Apakah kebaikan-kebaikan-Nya pantas dihargai dengan sebuah kematian? Inilah yang menarik, bahwa banyaknya jumlah orang yang telah ditolong-Nya tidak bisa dijadikan ukuran untuk lepas dari ketidakadilan. Tidakkah Yesus sanggup melepaskan diri dari kayu salib seperti yang dicemoohkan banyak orang? Dalam peristiwa-peristiwa sebelumnya, beberapa kali Yesus secara ajaib melewati orang-orang jahat yang hendak membunuh-Nya. Akan tetapi, pada akhirnya kebencian manusia yang tak kunjung padam membuat Yesus rela dikorbankan di kayu salib.

Berapa banyak hubungan keluarga menjadi berantakan, persahabatan menjadi permusuhan, dan banyak korban berjatuhan dikarenakan kebencian? Andaikan saja kita mau membuang kebencian itu dan menggantikannya dengan cinta kasih, maka akan ada banyak kesalahan yang bisa ditutup dan hubungan menjadi harmonis. Pelajaran apa yang bisa kita petik dari kisah-kisah pengorbanan orang lain dan para tokoh? Maukah kita berkorban sekalipun orang itu telah berbuat jahat kepada kita?

Diambil dari:
Judul buletin :KDP (Kasih Dalam Perbuatan), Edisi Maret-April 2009
Halaman :1


KEEP IT SIMPLE
Nas bacaan alkitab Mazmur 37 : 1-11
“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak.”  Mazmur 37 : 5



Sobat Muda, ada sebuah kisah seorang reporter mewawancarai seorang pebasket tentang kiatnya jadi jago mencetak angka. “Apa sih rahasia kamu bisa begitu tenang dalam masukan bola ke ring, terutama dalam keadaan sangat sulit?” Si pebasket jawab, “well, aku hanya berusaha menyederhanakan situasinya. Aku Cuma perlu melempar satu lemparan. Saat menembak, aku fokus ke satu lemparan itu saja. Aku gak mikirin tuntutan pelatih atau dari rekan satu tim. Sederhanakan situasinya, itu kuncinya!”
Sobat Muda, sederhanakan. Keep it simple itu pula yang perlu kita lakukan dalam kehidupan kita sehari-hari. Salah satu tokoh bangsa ini, yaitu almarhum Gus Dur sering banget bilang, “Gitu Aja Kok Repot” Ya, lewat ucapan bernada humor itu, beliau juga hendak ngajarin masyarakat Indonesia tentang sebuah kesederhanaan pola piker. Ini tentang gimana kita bisa jadiin masalah besar menjadi kecil dan bukan sebaliknya.
Sobat Muda, ngadepin teman yang bawaannya jutek, egois, pemarah, dan udah gak mempan lagi diomongin, gak usah pusing cari cara, cukup tunjukin sikap kita yang tetap ramah, sabar, en penuh sukacita en cepat atau lambat dia pasti ketularan juga. Ato waktu kita khawatir sama masa depan, gak tau kudu berbuat apa, dll, coba liat dulu masalahmu satu persatu. Selesaikan satu persatu. Jangan ragu juga buat minta nasihat sama orang-orang lain yang lebih dewasa rohani, karena sering kali dari mereka kita bisa lihat sudut pandang yang laen. Kaya aku dulu, lewat ketua komsellah aku berani nulis. Karena dia ngeliat telentaku, yang aku sendiri gak bisa lihat itu.
Sobat Muda, ada banyak persoalan yang buat kita gede banget, sebenarnya itu cuma masalah sepele aja. Tinggal gimana kita menyikapi n menyiasatinya. So, kalo kita nemuin masalah jangan cepat-cepat menilai kalok itu gak ada jalan keluarnya or gak bisa diselesaiin. Tenangkan diri, lalu mulai deh berpikir simple coz kadang hidup gak segawat yang kita kira. Amen.
Di ambil dari Renungan Spirit Next Juni 2011 *Imelda  

You are here

Menjadi Isteri Yang Taat Seperti Jemaat Kepada Kristus

“Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan, karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.
Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami dalam segala sesuatu.” Efesus 5:22-24
Saat kita menerima Yesus sebagai juruselamat kita, saat itulah kita menjadi bagian dari tubuh Kristus. Kristus sendiri adalah kepala dari jemaat yaitu semua umat percaya. Jemaat harus tunduk kepada Kristus, karena Kristus menjadi kepala jemaat yang memegang tanggung jawab kepemimpinan tertinggi. Walaupun saat ini tubuh Kristus masih terpecah-pecah dengan banyaknya denominasi dan perbedaan-perbedaan doktrin, tetapi suatu saat tubuh Kristus ini akan menjadi satu, sehingga Kristus akan datang menjemput calon mempelainya yaitu jemaat Tuhan.
Penundukan diri terhadap Tuhan sangat penting bagi jemaat, karena ketika kita tidak taat atau melawan kehendak Tuhan, maka kita sedang berada di jalan kegelapan. Tuhan juga tidak ingin jemaatNya bersikap mendua hati, karena Allah kita adalah Allah yang cemburu (Keluaran 20:5).
*courtesy of PelitaHidup.com
Gambaran antara Kristus dan jemaat inilah yang harus diterapkan pada hubungan suami dan isteri. Sikap isteri terhadap suami harus mencerminkan sikap yang diinginkan Tuhan dari jemaatnya yaitu penundukan diri.
Renungan ini merupakan renungan pilihan dari ‘Pelita Hidup Membership’. jika Anda rindu menerima renungan seperti ini setiap hari, silahkan klik disini untuk lihat info detailnya.
Penundukan diri dari seorang isteri kepada suaminya bukan berarti isteri berada pada level yang lebih rendah dari suami, tetapi lebih kepada menghormati suami sebagai pemegang otoritas tertinggi dalam keluarga. Isteri tetap dipandang sejajar dengan suami karena ketika mereka dikuduskan dalam pernikahan, mereka menjadi satu dan bukan lagi dua. Ini berarti bahwa setinggi apapun kedudukan suami, demikian jugalah tingginya kedudukan isteri di hadapan Tuhan. Kita akan melihat lebih detail lagi mengenai hal ini pada renungan berikutnya.

Seorang isteri harus mengerti bahwa suami adalah imam yang ditunjuk oleh Tuhan untuk memimpin keluarganya. Otoritas dari Tuhan turun langsung kepada suami dan kemudian isteri dan anak-anaknya. Hal ini tidak boleh dibalik, sebagaimana kita membalik posisi jemaat dan Kristus. Seburuk apapun kelakuan dan kebiasaan suami, dia tetap merupakan pemimpin keluarga yang telah ditunjuk oleh Tuhan, yang tetap harus dihormati dan dihargai sesuai dengan perintah Tuhan.
Tidak sedikit juga suami yang kurang memegang peranan sebagai kepala keluarga, tetapi sebaliknya isterinya-lah yang lebih dominan dalam rumah tangga. Dalam hal ini, sepandai apapun seorang isteri, posisinya tetap adalah sebagai seorang isteri, bukan pemimpin keluarga, sehingga tidak boleh mengambil alih otoritas yang telah Tuhan berikan kepada suami. Tidak ada satu hukumpun di Alkitab yang menentang hal ini.
*courtesy of PelitaHidup.com
Pada kenyataannya juga masih cukup banyak suami yang selalu melakukan kesalahan, selalu bersikap buruk, meremehkan bahkan melakukan kekerasan terhadap isterinya. Dalam keadaan seperti ini, isteri harus tetap bersikap hormat kepada suaminya dan tetap mengasihi suami. Naikkan doa bagi suami, agar Tuhan menjamah hatinya dan melunakkan hatinya sehingga dia bisa berubah.
Terima ayat Alkitab melalui Facebook. Ayo gabung dengan lebih dari 54.000 member di Facebook Page Pelita Hidup. Klik like berikut ini:

Jemaat yang tunduk kepada Kristus akan sangat diberkati oleh Dia. Perlindungan, penghiburan, sukacita, kekuatan, kemenangan, kelepasan, kesembuhan dan masih banyak lagi yang merupakan berkat yang Tuhan sediakan bagi jemaat yang setia kepadaNya.

Ketika seorang isteri mengerti posisinya terhadap suami sesuai dengan Firman Tuhan, maka berkat dari Tuhan akan mengalir seperti minyak yang dari kepala Harun mengalir turun ke jubahnya (Mazmur 133:2). Masalah apapun boleh terjadi dalam rumah tangga, tetapi isteri harus tetap mengerti posisinya sesuai dengan Fiirman Tuhan.
Lakukanlah sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan, maka segala berkat sorgawi akan tercurah bagi pernikahan kita, rumah tangga kita, keluarga kita, bahkan seisi rumah diberkati, pekerjaan diberkati, keuangan diberkati dan masih banyak hal lainnya akan mengikuti kita.
Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya.” 1 Petrus 3:1

Doa:

Tuhan, mampukan para isteri untuk dapat tunduk terhadap suaminya, sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus. Curahkan berkatMu bagi setiap rumah tangga dan beri keharmonisan di antara mereka. Biarlah kasihMu yang mengikat mereka menjadi satu di dalam Engkau ya Yesus.

Langkah iman:

  • Mulailah hormati suami sebagai kepala yang diberikan otoritas kepemimpinan oleh Tuhan.
  • Tinggalkan kebiasaan untuk cenderung mendominasi suami.
  • Kasihi suami sebagaimana dia adanya, baik dalam kekurangan maupun kebaikannya.

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

PUTRA SIHOTANG yang berulang tahun pada tanggal 2 APRIL
PASKAH NAINGGOLAN yang berulang tahun pada tanggal 6 APRIL
BPK/IBU JURIETA/AJUN yang berulang tahun pada tanggal 6 APRIL

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts