Minggu, 28 Januari 2018

Warta Jemaat 28 JANUARI 2018

Ringkasan Khotbah 21 JANUARI 2018

TEMA : YESUS PENGHARAPAN YANG PASTI
AYAT POKOK : Ibrani 6 : 19
PEMBICARA : Pdt.Suwandi (Staf SAP)

Ibrani 6 : 19 ➠ Pengharapan adalah sauh yang kuat.

Pengharapan merupakan proses penantian terhadap hal-hal yang akan terjadi,Paulus katakan bahwa pengharapan adalah sauh kuat.Sauh artinya jangkar,jangkar biasanya digunakan untuk menambatkan sebuah kapal fungsinya supaya kapal tersebut tidak terbawa arus lautan.Pertanyaan dalam hidup kita “kearah mana sauh kita akan kita labuhkan?”.Banyak “daratan”yang menawarkan diri sebagai labuhan sauh dari kapal,tapi bagaimana dengan kehidupan kita sebagai anak-anak Tuhan harta kekayaan dan jabatan,dll bisa membuat pengharapan kita tetap?Semua itu akan membuat kita kecewa lalu dimana daratan yang memberi kedamaian kekal bagi kita?

Saudara labuhkanlah pengharapanmu dalam kekuasaan Tuhan pengharapan yang kuat dan aman :
1. Pengharapan didalam Yesus adalah pengharapan yang kuat Ibrani 7 : 21
2. Pengharapan didalam Yesus adalah pengharapan yang aman

Saudara yang dapat memutuskan pengharapan kita dari Tuhan adalah masalah dan intimidasi iblis namun semua itu tidak terjadi kalau kita berpengharapan kepada Tuhan.Mari labuhkanlah sauh pengharapanmu didalam Yesus Kristus,kasih-Nya yang tak terhingga sanggup memenangkan kita dengan kuat dan aman.

MILIKI HATI YANG LURUS

Baca :  Kisah Para Rasul 8:4-25
"Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah."  Kisah 8:21
Dunia hari-hari ini adalah dunia yang dipenuhi dengan orang-orang yang justru semakin sibuk menjaga uang dan harta kekayaannya, sibuk menjaga perusahaan dan aset-asetnya, sibuk menjaga penampilan jasmaninya agar tetap kelihatan cantik dan tampan, sibuk menjaga jabatan dan popularitasnya agar tidak kalah pamor, dan sebagainya.

     Kita semua lupa bahwa sesungguhnya kunci dari segala hal dalam hidup ini adalah hati kita.  Alkitab menyatakan:  "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan."  (Amsal 4:23).  Mengapa hati kita harus selalu dijaga?  Karena dari hati timbul segala pikiran jahat  (Matius 15:19).  Iblis sedang gencar-gencarnya mempengaruhi manusia dengan menawarkan segala kenikmatan dunia.  Jika manusia tidak dapat menjaga hatinya, mata hatinya akan semakin gelap, dan akhirnya dalam hati timbul berbagai niat jahat.  Ada tertulis:  "Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu."  (Matius 6:22-23).  Ingatlah bahwa hidup yang sedang kita jalani hari ini hanyalah pancaran dari apa yang ada di dalam hati kita.  Kalau hati kita lurus maka jalan kita pun akan lurus.  Hati yang lurus adalah hati yang bersih, tidak tipu daya atau bebas dari segala kejahatan.

     Tuhan adalah Tuhan yang berlimpah kasih karunia.  Namun kasih karunia Tuhan tidak diberikan kepada sembarang orang.  "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani."  (Keluaran 33:19).  Tuhan memberikan kasih karunia-Nya kepada orang-orang yang berhati lurus.  Kalau kasih karunia itu diberikan kepada orang yang hatinya bengkok, kasih karunia-Nya pasti akan disalah gunakan, bukan untuk kemuliaan nama Tuhan, tapi kemegahan diri sendiri.  Orang yang hatinya tidak lurus akan kehilangan berkat dan kesempatan dari Tuhan, sebaliknya orang yang hatinya lurus pasti dikasihi Tuhan.  Contoh:  Saul ditolak Tuhan dan Daud dipilih-Nya, karena Tuhan mendapati Daud punya hati yang lurus.

"Jejak orang benar adalah lurus, sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya."  Yesaya 26:7

Syarat Berdoa

Pertanyaan : mengapa saya sering gagal dalam doa ?. Jawabannya sungguh sederhana. Karena kita belum belajar berdoa dengan baik. Ada beberapa syarat untuk berdoa dengan baik, yaitu :

• Syarat pertama : iman. Pernahkah Saudara memperhatikan cara Yesus berkata kepada orang yang datang kepada-Nya untuk mohon bantuan-Nya: "Apakah kamu percaya Aku dapat melakukannya ?. Kalau Saudara percaya, segala-galanya mungkin. Jika Saudara tidak percaya, Yesus tidak dapat melakukan apapun bagi Saudara.
• Syarat kedua : pengampunan. Dan jika kamu berdiri untuk berdoa, ampunilah dahulu sekiranya ada barang sesuatu dalam hatimu terhadap seseorang, supaya juga Bapamu yang di surga mengampuni kesalahan-kesalahanmu" ( Mrk 11:25 )
• Syarat ketiga : bukan hal-hal duniawi Yak 4:2-3 mengatakan, ".....Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga , tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Hai kamu orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah ?"
• Syarat keempat : kemurahan hati Setiap orang yang berharap agar Allah bermurah hati kepadanya harus juga bermurah hati kepada sesamanya. Yesus bersabda, "Berilah dan kamu akan diberi : suatu takaran yang baik , yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu" ( Luk 6:38 )
• Syarat kelima : berdoa dalam nama Yesus "Dan apa juga yang kamu minta dalam namaKu, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepadaKu dalam namaKu, Aku akan melakukannya." ( Yoh :13-14 )
• Syarat keenam : keteguhan hati Dengan cukup jelas Yesus mengatakan kepada kita bahwa tidak cukup untuk memohon sesuatu hanya satu kali saja; kita harua bertekun dalam doa, mohon terus-menerus, tanpa henti, tanpa lelah, sampai Bapa mendengarkan kita dan mengabulkan permohonan kita. ( baca dan simak Luk 11 & 18 )

Sumber: Hidup di hadirat Allah
KEBANGKITAN KRISTUS MENGUBAH ARAH TUJUAN HIDUP


BELAJAR DARI PERUBAHAN RASUL PAULUS

Sahabat Muda, Thomas Carlyle menuliskan “The man without a purpose is like a ship without a rudder – a waif, a nothing, a not man” yang artinya “Manusia tanpa sebuah tujuan adalah ibarat sebuah kapal tanpa kemudia – anak terlantar, bukan apa-apa, bukan siapa-siapa”. Sebuah kapal tanpa kemudi menggambarkan manusia tanpa sebuah tujuan, yang bergerak tanpa arah, tanpa makna, ikut arus dan tidak jelas.  
Sahabat Muda, manusia tanpa tujuan seperti ini sering dipandang sebagai “Manusia Zombie” yaitu manusia tanpa roh, yang bergerak tak tentu arah, bergerak hanya untuk mendapatkan asupan dirinya. Banyak manusia hidup dan bergerak tanpa tujuan yang jelas dan bernilai, cenderung hanya untuk mendapatkan asupan dirinya, entah berupa material, kesenangan diri, atau kehormatan diri.
Sahabat Muda, zaman sekarang ini banyak diantara kita hidupnya digerakkan oleh materialisme “yaitu memilih lebih banyak harta, maka aku lebih aman, lebih hebat, dan lebih bahagia” itulah filsafat hidup mereka, yang lain berpangan “aku belanja, maka aku ada”. Selain digerkaan oleh materialisme, ada juga yang digerakkan oleh rutinisme yaitu “apa yang sudah ada, itulah yang terus kujalani”. Ada juga digerakkan oleh luka-luka masa laluluka kebencian dan kemarahan, dan kebutuhan akan pengaakuan diri. Semua ini sesungguhnya adalah gerakkan yang nihil tujuan yang jelas dan bernilai.
Sahabat Muda, kita bisa lihat dari kisah hidup Rasul Paulus, ia pernah mengalami hal seperti ini. Sebelum rasul Paulus menjadi pengikut Kristus, ia adalah orang yang digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan diri, ia seorang murid yang cakep, teguh, berpendidikan, serius, dan seoarang murid yang lebih maju daripada teman-temannya (Gal 1 : 14). Dan lebih kejam lagi dia adalah seorang Farisi yang “brutal maksimal”, seorang penganiaya jemaat Allah dan berusaha membinasakannya (Gal 1 : 13).
Sahabat Muda, namun apa yang terjadi dalam hidup Rasul Paulus, ketika Rasul Paulus dalam perjalanan ke Damsyik, ia berjumpa Yesus yang bangkit. Perjumpaan itulah yang mengubah hidup Rasul Paulus, ia menerima kasih Allah (1 Tim 1 : 12-17).
Sahabat Muda, Rasul Paulus mengalami perubahan yang besar dalam hidupnya, yang dahulu hidupnya digerakkan oleh kebutuhan akan pengakuan diri, oleh hal-hal lahiriah. Kini menjadi Paulus yang digerakkan oleh pengenalan akan Allah di dalam Kristus yang bangkit (Filipi 3 : 10-11). Kita tidak akan menjadi “Zombie” jika kita sungguh hidup dan bergerak dengan tujuan yang jelas dan benar. Amen.
(Di ambil dari Warta Paskah GKI 2016)

You are here

ISTERI BIJAK DAN PRIORITASNYA

Baca:  Amsal 31:10-31

"Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."  Amsal 31:12

Di zaman sekarang ini banyak wanita Kristen  (isteri)  yang tidak hanya menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga murni  (mengurus suami, anak dan rumah tangga), tetapi mampu berperan juga dalam pekerjaan  (karir).  Akibatnya tidak sedikit para isteri yang mengeluh karena lelah fisik dan emosi.  Inilah saatnya bagi wanita untuk mengoreksi kembali komitmen dan tanggung jawabnya sesuai dengan firman Tuhan, yaitu melaksanakan perannya sebagai wanita sesuai yang direncanakan Tuhan.  Di dalam Amsal 31:10-31 terangkum hal-hal yang harus dipahami oleh para wanita berkenaan dengan tugas dan tanggung jawabnya:  mengurus suami, anak, rumah tangga dan juga karir di luar rumah.

     Seorang wanita  (isteri)  yang bijak adalah wanita yang dapat menyeimbangkan segala sesuatu yang menjadi tanggung jawab utamanya, yaitu antara suami, anak, rumah tangga dan juga diri sendiri.  Sementara komitmen lainnya, seperti berkarir di luar rumah, adalah hal kedua yang memang penting, tapi hanya sebagai pelengkap saja.  Ada pun tugas utamanya terangkum dalam ayat ini:  "Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya."  Artinya hidupnya harus dicurahkan untuk berbuat baik kepada suaminya;  ia harus memahami tujuan utama Tuhan menciptakan dia yaitu sebagai penolong bagi laki-laki.  Tertulis:  "Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja.  Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia."  (Kejadian 2:18).

     Menjadi penolong bagi laki-laki tidak membuat wanita berada di posisi lebih rendah;  justru seorang wanita yang bisa menjadi penolong bagi laki-laki disebut Alkitab sebagai seorang isteri yang cakap, kemuliaan laki-laki dan juga mahkota bagi suaminya.  Menjadi penolong bagi suami artinya senantiasa membantu, mendukung dan menguatkan suami dalam semua aspek kehidupannya  (jasmani dan rohani).  Memang hal itu tidak mudah, apalagi bila para wanita sudah mengenal suami dengan segala kelemahannya.  Salah satu langkah terbaik untuk mendukung suami dan berbuat baik kepadanya adalah dengan cara menghormatinya dan senantiasa berdoa untuk dia.

Berdoa untuk suami adalah sangat penting, supaya melalui kuasa Roh KudusNya Tuhan membentuk dan menjadikan suami kita sebagai sosok pribadi yang berkenan kepada Tuhan. 
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :
SDRA FENDI SUSANTO yang berulang tahun pada tanggal 28 Januari
SDRI INDAH MAYA SARI yang berulang tahun pada tanggal 28 Januari
SDRA BERNANDO H. PANJAITAN yang berulang tahun pada tanggal 29 Januari
IBU SHEEREN SELVIANA yang berulang tahun pada tanggal 29 Januari

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts