GPdI Imanuel Pangkalbalam-Pangkalpinang

Gembala Sidang : Pdt. Okky Filipus S.

INFO GEREJA

  • JADWAL SEPEKAN IBADAH GPdI IMANUEL PANGKALBALAM
  • JADWAL PELAYANAN BULAN SEPTEMBER 2018
  • WARTA JPEG
  • NO REK. DANA PEMBANGUNAN

Sabtu, 23 Desember 2017

WARTA JEMAAT 24 DESEMBER 2017

Ringkasan Khotbah 10 Desember 2017

TEMA : Kehadiran Tuhan Memberikan Kekuatan 

AYAT POKOK : Filipi 4 :12-13

Filipi 4 :12-13 →Paulus tahu apa itu kelimpahan dan apa itu kekurangan

Dalam segala perkara dapat kutanggung didalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku, yang membuat Paulus bisa menanggung semua karena Tuhan hadir dalam hidupnya. 

Bagaimana menghadirkan Tuhan dalam hidup kita? Matius 10 : 46-52 ➠Bartemius teriak panggil Yesus
1. Doa yang tidak putus
1 Raja-raja 9 : 3 ➠telah Ku dengar doamu 
Tuhan selalu mendengar doa kita di saat kita berdoa dengan tidak putus-putus.
2. Berdoa dengan rendah hati
1 Tawarikh 7 : 14 ➠merendahkan diri dan berdoa Yesaya 57 : 15 →bersama orang yang rendah hati.
3. Tindakan iman
Markus 5 : 25-35 ➠seorang wanita yang salut dan punya iman
Ibrani 10 : 17 ➠iman timbul dari pendengaran

Kalau kita mau melihat,merasakan dan mau mendapat kekuatan dari Tuhan lakukanlah ketiga hal ini Berdoa,Rendah hati,Tindakan Iman 
Tuhan Yesus Memberkati.Amin

BUKTI NYATA KASIH BAPA

Baca :  1 Yohanes 5:6-12

"Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya."  1 Yohanes 5:11

Banyak orang Kristen memaknai natal dari sudut pandang yang berbeda-beda.  Ada yang menganggap bahwa natal itu tak lebih dari sekedar momen untuk berkumpul dengan keluarga, kerabat atau teman;  juga suatu momen di mana tiap-tiap gereja menggelar pesta sambil menghias diri dengan berbagai ornamen:  pohon natal, lilin dan hiasan lampu.  Sebatas itukah pengertian kita memaknai natal?  Inti natal bukan pada meriahnya pesta atau perayaan... inti natal yang sejati adalah Bapa telah memberikan anugerah-Nya bagi kita:  "Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai."  (Yesaya 9:5).

     Kelahiran Kristus merupakan bukti nyata kasih Bapa yang tidak menginginkan manusia mengalami kebinasaan kekal, karena itu Ia memberikan putera-Nya untuk menjadi Juruselamat bagi dunia dan membebaskan manusia dari hukuman dosa.  Yang menjadi dasar Bapa memberikan Putera-Nya, Yesus Kristus, adalah kasih agape.  Ekspresi kasih agape adalah berkorban.  "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."  (Yohanes 3:16).  Kasih akan kehilangan makna esensialnya bila tidak disertai dengan pengorbanan.

     Demikianlah kasih haruslah menjadi cara hidup kita anak-anak Tuhan.  "...jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah."  (Efesus 5:1-2).  Kasih adalah karakter yang bernilai mutlak:  kasih kepada Tuhan dan kepada sesama manusia.  Kasih kepada Tuhan diwujudkan dengan cara kita menuruti firman-Nya  (baca  Yohanes 14:21)  dan mengasihi sesama  (baca  Yohanes 15:9-17).  Mengasihi sesama dapat dilakukan dengan cara melakukan yang baik kepada orang sekitar kita, termasuk kepada musuh sekalipun, sebagaimana kita inginkan orang lain perbuat kepada kita  (baca  Matius 7:12).

Natal mengingatkan kita betapa besar kasih dan anugerah Bapa bagi kita!

Natal Membuat Hidup Kita Bermakna

Sebuah sukacita ketika kita masih dilayakkan oleh Tuhan untuk merayakan Natal saat ini, sebab Natal mengingatkan kita betapa Allah membuat hidup kita bermakna melalui peristiwa kelahiran Putra Allah di dalam sejarah manusia. Pemaknaan tersebut adalah:

Melalui Natal Allah memaknai kekristenan sehingga berbeda dengan agama lain.

Pengertian agama secara umum adalah usaha manusia mencari Allah, sedangkan di dalam kekristenan Alkitab menjelaskan bahwa tidak ada seorang manusia pun yang dapat mencari Allah. Sebaliknya, Natal membuktikan bahwa Allahlah yang berinisiatif untuk mencari manusia. Sebab, di dalam keberdosaan manusia tidak ada seorang pun yang dapat kembali kepada Allah. Oleh karena itu, Natal adalah sebuah momentum yang sangat berarti bagi manusia untuk kembali kepada Allah serta mengenal Allah secara benar dan jelas.

Natal merupakan titik awal manusia dibebaskan dari perhambaan dosa dan maut.

Peristiwa Natal harus mendahului peristiwa Kalvari dan kebangkitan Kristus karena tanpa peristiwa Natal, maka peristiwa Kalvari dan kebangkitan Kristus tidak mungkin terwujud. Ketiga peristiwa ini adalah suatu rentetan kejadian yang merupakan sebuah bukti kemenangan Kristus atas dosa dan maut yang sekaligus menjadi jaminan bagi orang percaya bahwa mereka tidak lagi diperhamba oleh dosa dan maut, tetapi menjadi hamba kebenaran atau hamba Allah (Roma 6:17-19, 22).

Natal membuktikan bahwa Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan keselamatan.

Allah yang turun ke dalam dunia di dalam pribadi Yesus Kristus dalam peristiwa Natal membuktikan bahwa tidak ada jalan lain yang menjadi mediator bagi manusia untuk manusia kembali kepada Allah dan diselamatkan kecuali di dalam Yesus Kristus. Semuanya sudah tercantum dalam Yohanes 14:6. Yesus berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku." Rasul Petrus juga secara tegas menekankan dalam Kisah Para Rasul 4:12, "Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia (Yesus Kristus), sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."

Biarlah melalui ibadah dan perayaan Natal tahun ini, hidup kita menjadi semakin bermakna untuk hormat dan pujian bagi nama Tuhan.


HARI TERPENTING DALAM HIDUP KITA
Bacaan : Kejadian 12 : 1 - 3
 “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu …”
Kejadian 12 : 1
Sahabat Muda, ada sebuah pertanyaan seperti ini : Berapa umur Anda sekarang? Berapa jumlah hari yang sudah Anda lewati dalam kehidupan ini? Pastinya sudah banyak. Mereka yang berumur 20 tahun saja kira-kira telah melewati 7300 hari. Nahhh, diantara hari-hari itu, yang manakah hari terpenting bagi Anda? Ada beberapa jawaban yang sering diucapkan yaitu kelulusan, mengaku percaya, babtis dewasa, promosi, hingga hari pertama berpacaran. Jawaban itu tidak salah, tetapi mari coba lihat dari perspektif yang berbeda. Seorang pengkhotbah pernah mengatakan, “Ada dua hari terpenting dalam hidup Anda. Pertama adalah hari kelahiran Anda. Dan kedua adalah hari ketika Anda mengetahui mengapa (Why) Anda dilahirkan.” Hari terpenting yang pertama pasti semua orang mengalaminya, tetapi untuk yang kedua belum tentu.

Sahabat Muda, kisah Abram dipanggil oleh Allah adalah kita Abram mendapatkan momen pencerahan mengenai aspek “Why” dalam kehidupannya. Allah memanggil Abram sambal memberikan alasan mengapa Dia menciptakan dan menempatkannya dalam situasi tersebut yaitu agar melaluinya bangsa yang besar dilahirkan. Sebutan “Bapa segala bangsa” kemudian diberikan kepada Abram, sebuah identitas yang diberikan dan bukan diraih. Semua itu didapat Abram dengan terlebih dahulu meninggalkan negerinya.

Sahabat Muda, sudah tahukah alasan Tuhan menciptakan Anda? Mungkin kita mengira jawabannya adalah profesi, ternyata bukan!! Ini jenis pertanyaan yang lebih daripada itu : “Apa tujuan Tuhan ketika menempatkan Anda dalam profesi atau posisi Anda saat ini?”

Sahabat Muda, Tuhan memiliki tujuan kenapa kita ditempatkan ditempat ini. Oleh karena itu marilah kita temukan alasan di balik tindakan Tuhan menciptakan kita. Amen.

 Disadur dari :
Youth for Christ, Kamis, 11 Mei 2017

You are here

Home » Keluarga » Peran Seorang Isteri

Peran Seorang Isteri

"Demikian juga kamu, hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada Firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan isterinya" [ 1 Petrus 3:1 ].
[block:views=similarterms-block_1]
Setelah keluarga pertama jatuh dalam dosa, Tuhan Allah memberi pengaturan mengenai hubungan suami-isteri sebagai berikut, "ia ( suami ) akan berkuasa atasmu ( isteri )" [ Kejadian 3:16 ]. Terjemahan Young´s Literal menyatakan, "he doth rule over thee", maksudnya suami akan memerintah isterinya. Pertanyaannya sekarang adalah, bagaimana hubungan suami-isteri sebelum kejatuhan. Apakah Adam ditetapkan dari semula untuk memerintah Hawa ? Atau, perihal memerintah ini terjadi karena adanya kejatuhan manusia kedalam dosa ?
Kalau kita perhatikan hubungan Adam dan Hawa di Taman Eden, dapat disimpulkan bahwa hubungan mereka bukanlah yang satu memerintah yang lainnya. Jenis hubungan mereka adalah seperti apa yang kami istilahkan, yaitu jenis "hubungan saling". Hubungan saling adalah suatu hubungan suami-isteri, dimana diantara mereka terdapat saling melengkapi, saling mengasihi, saling menundukkan diri, saling menasihati dst. Hubungan sedemikian ini dimungkinkan karena adanya kesehatian dan kesatuan sejati diantara keduanya.
Tetapi setelah kejatuhan, terjadi kerusakan hubungan antara manusia dengan Allah, dan antara manusia dengan sesamanya. Dalam kondisi seperti inilah, datang perintah Allah agar para isteri tunduk kepada suaminya. Tetapi kami percaya bahwa apabila segala kerusakan akibat dosa telah dipulihkan sepenuhnya, maka "hubungan saling" diantara suami-isteri akan dikembalikan. Suami dan isteri akan saling melengkapi, saling menasihati dan saling menundukkan diri. Dan kami percaya juga bahwa "hubungan saling" yang terjadi diantara suami-isteri ini, dapat terjadi didalam keluarga-keluarga Kristen yang telah dewasa dan matang. Tetapi, bagaimanapun juga, diawal pernikahan kristen, seorang isteri haruslah tunduk pada suaminya.
Ini bukan berarti bahwa suatu pernikahan yang telah matang dan dewasa, tidak menggenapi lagi firman Tuhan dalam 1 Petrus 3:1, melainkan mereka menggenapinya didalam dimensi iman yang berbeda.
Didalam 1 Petrus 3:1, terdapat janji Tuhan yang indah bagi seorang isteri yang tunduk pada suaminya, yaitu tanpa perkataan, tindakan penundukkan diri seorang isteri, dapat memenangkan seorang suami yang tidak taat pada Firman. Artinya, seorang suami yang tidak taat Firman, akan bertobat dan mentaati Firman, tanpa dikhotbahi oleh isterinya.
Tetapi yang sering terjadi, kita lihat, adalah seorang isteri yang telah aktif puluhan tahun dalam kekristenan, namun sang suami tetap tidak mengikut Tuhan dan tidak taat Firman. Mengapa demikian ? Mungkin salah satu sebabnya adalah isteri tidak tunduk pada suaminya, dan hanya "tunduk" pada program-program serta aktifitas kekristenan. Kalau memang benar demikian, betapa ruginya bagi sorang isteri, karena ia kehilangan janji Tuhan untuk menyelamatkan suaminya. Mungkin sang isteri berpikir ia mendahulukan kerajaan sorga dengan mengikuti segala aktifitas kekristenan, dimana tanpa sadar ia telah mengabaikan suaminya. Apabila sang suami menghendaki isterinya untuk tinggal dirumah menemaninya serta mengurus anak-anak, barangkali lebih baik sang isteri meninggalkan segala program-programnya diluar rumah, dan mengambil tindakan penundukkan diri, melayani suami dan anak-anaknya. Tindakan sedemikian ini akan mengundang kuasa Allah bekerja dan menjamah sang suami, sehingga tanpa perkataan ia akan bertobat dan menuruti Firman. Semoga para isteri, khususnya yang aktif dalam program-program kekristenan namun suaminya belum mentaati Firman, memutuskan dan mengambil prioritas dengan benar sehingga tidak kehilangan janji Tuhan dalam 1 Petrus 3:1. Amin
Sumber: Gema Sion Ministry
YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :
● IBU NATALIA TURANGGA yang berulang tahun pada tanggal 21 Desember
● BPK CHRISTIAN HARIADI yang berulang tahun pada tanggal 25 Desember
● IBU DIANA yang berulang tahun pada tanggal 28 Desember

† TUHAN YESUS MEMBERKATI †
di Desember 23, 2017
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Posting Komentar (Atom)

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts

  • Warta Jemaat 16 September 2018
    Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...
  • Warta Jemaat 26 Agustus 2018
    Ringkasan Khotbah Sore 19 Agustus 2018 TEMA  :   Yesus pemberi harapan pasti  AYAT POKOK  : 2 Tawarikh 32:8 PEMBICARA  :  Pdt. O...
  • Warta Jemaat 2 September 2018
    Ringkasan Khotbah Sore 26 TEMA  : Rencana Allah bagi orang percaya AYAT POKOK  :Kejadian 1:26-28 PEMBICARA  : Pdt. SUWANDI (Staf SAP)...

Segera Hub.Bpk Gembala bila Bpk/Ibu sudah transfer.TUHAN YESUS MEMBERKATI

Tentang Penulis

Aris
Pangkalpinang, Kep. Bangka Belitung, Indonesia
Lihat profil lengkapku

Blog Archive

  • September 2018 (3)
  • Agustus 2018 (3)
  • Juli 2018 (3)
  • Juni 2018 (4)
  • Mei 2018 (4)
  • April 2018 (4)
  • Maret 2018 (5)
  • Februari 2018 (3)
  • Januari 2018 (4)
  • Desember 2017 (5)
  • November 2017 (4)
  • Oktober 2017 (5)
  • September 2017 (3)

Label

  • BULAN MEI 2018

Kritik dan saran

Nama

Email *

Pesan *

Pengikut

Catatan

Gabung Grup Fb "GPdI Imanuel Pangkalbalam"mari kita sharing bersama kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan demi pelayanan yang jauh lebih baik.Tuhan Yesus Memberkati

Cloud Labels

  • BULAN MEI 2018
Gambar tema oleh andynwt. Diberdayakan oleh Blogger.