Senin, 13 Agustus 2018

Warta Jemaat 5 Agustus 2018

Ringkasan Khotbah 22 Juli 2018

TEMA : Doa “orang yg benar besar kuasanya”
AYAT POKOK :1 Tesalonika 5: 17
PEMBICARA : Pdt.Jolly (Lahat)


Doa adalah nafas hidup rohani bagi orang percaya dan sudah pasti kita semua tahu apa artinya doak ita bercakap-cakap dengan Tuhan.Tapi kebanyakan terjadi, orang lupa berdoa karena berada di zona yang nyaman nanti setelah ada masalah yang berat, tidak mampu lagi dipikul baru datang kepada Tuhan dan berdoa ini memang terjadi.Itulah sebabnya Rasul Paulus memberikan nasihat kepada jemaat di Tesalonika; "tetaplah berdoa." artinya, jangan cuma diwaktu susah baru cari  Tuhan kemudian di saat lagi hidup berkelimpahan lupa Tuhan.Bersyukur kalau masih datang kepada Tuhan,tapi ada orang "kristen" ketika ada masalah berat bukan cari Tuhan tapi cari dukun. seperti ke gunung kawi dll.

Dalam ayat ini RP memberikan solusi kepada kita, tetap/teruslah berdoa! RP didalam 1 Tesalonika 5 ini menekankan bahwa berdoa itu suatu keharusan doa adalah salah satu cara untuk kita terus berjaga-jaga karena Tuhan Yesus datang seperti pencuri. artinya, ketika kita ada dalam posisi setia/tetap atau terus berdoa, kpn saja Tuhan Yesus datang kita sudah siap.Memang adakalanya doa kita tidak langsung di jawab Tuhan adakalnya jawaban doa itu lambat/lama baru di jawab Tuhan tapi ada Doa yang tidak pernah dijawab Tuhan karena; Baca Yakobus 5:16 dalam ayat ini jelas sekali ada masalah ada dosa yang di terjemahkan dalam ayat ini; sebagai penyakit. (penyakit rohani)maka harus di bereskan dulu supaya kita bisa nikmati janji Tuhan Yohanes 14:14 →jika kamu meminta sesuatu dalam nama-Ku artinya apa? kita yg sudah sembuh dari penyakit rohani, hidup di dalam Tuhan, melakukan semua perintah Tuhan(sembuh sakit rohanin) janjiNya, minta maka diberi,maka terjadilah; Doa org benar besar kuasanya karena bagi Tuhan tidak ada perkara yg mustahil. Markus 9:23 mau atau tdk mau yang namnya DOA, itu hrs menjadi kebiasaan hidup orang percaya, seperti dalam Daniel 6:11. Daniel 3 x sehari dia duduk di kaki Tuhan menyembah dan berdoa memang kita harus terus berjaga-jaga dengan Doa karena Tuhan Yesus datang seperti pencuri.

PENUHI PIKIRANMU DENGAN FIRMAN

Baca : Amsal 23:1-35

"Sebab seperti orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia."  Amsal 23:7a

Apa yang Saudara pikirkan setiap hari?  Terus menerus memikirkan masalah dan kesulitan, atau memikirkan dan merenungkan kedahsyatan kuasa Tuhan yang pastinya akan sanggup menolong dan memberi jalan keluar untuk setiap masalah?  Perhatikan kalimat bijak ini:  'Begin with the end in mind', artinya jika kita melakukan kegiatan apa pun dalam kehidupan ini mulailah dengan memikirkan terlebih dahulu seperti apa gambaran/hasil akhir yang ingin dicapai dari kegiatan yang kita lakukan.

     Jangan anggap remeh apa yang ada di dalam pikiran Saudara, sebab apa yang ada di dalam pikiran kita mencerminkan kapasitas hidup kita.  Iblis tahu benar bahwa pikiran memiliki peran penting dalam hidup manusia, karena itu ia berusaha menyerang pikiran manusia dengan menanamkan pola pikir negatif:  tidak mungkin, mustahil, mana bisa, percuma dan sebagainya.  Mengapa?  Karena Iblis tidak menghendaki hidup kita diberkati dan mengalami penggenapan janji-janji Tuhan;  yang Iblis ingini adalah kita terus hidup di bawah kutuk dosa:  hidup dalam kemiskinan, menderita sakit penyakit, gagal dan gagal.  Alkitab menegaskan bahwa Kristus sudah mati di kayu salib untuk menanggung kutuk dosa:  "Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: 'Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!' Yesus Kristus telah membuat ini, supaya di dalam Dia berkat Abraham sampai kepada bangsa-bangsa lain, sehingga oleh iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu."  (Galatia 3:13-14).  Jadi, siapa yang ada di dalam Kristus sudah dibebaskan dari kutuk dosa dan menjadi ciptaan baru  (2 Korintus 5:17).

     Perhatikan!  Pola pikir kita itu diumpamakan seperti kirbat atau kantong kulit anggur yang baru:  "...anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya."  (Matius 9:17b).  Kata  'anggur baru'  berbicara tentang berkat dan perkara-perkara besar dari Tuhan.  Orang yang memiliki pola pikir baru akan tercermin dari setiap perkataan yang keluar dari mulutnya.

Tuhan berfirman,  "...bahwasanya seperti yang kamu katakan di hadapan-Ku, demikianlah akan Kulakukan kepadamu."  Bilangan 14:28

INGIN HIDUP DIBERKATI? LAKUKAN HAL INI!

Tidak dipungkiri bahwa setiap orang pasti ingin memiliki hidup yang diberkati. Tentunya Berkat tidak turun sendiri dari langit. Tuhan tidak memberikan berkat secara cuma-cuma. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar berkat itu benar-benar tercurah dalam kehidupan kita.

Berdoa. Semua orang bisa berdoa. Dengan berdoa itu artinya kita sedang berkomunikasi dengan Tuhan. Kita bisa mengutarakan isi hati kita bahkan meminta kepada-Nya. Tuhan mendengar setiap doa anak-anak-Nya.

Merenungkan Firman-Nya. Firman Tuhan itu ya dan amin. Di dalam firman-Nya tertulis banyak janji Tuhan yang pasti akan digenapi dalam kehidupan kita. Saat kita merenungkannya kita akan menyadari hal-hal yang tidak dikenan Tuhan juga yang dikenan-Nya.

Mengasihi. Kata mengasihi memang sepele namun sangat sulit untuk dipraktikkan. Untuk benar-benar bisa mengasihi orang lain dibutuhkan pengorbanan besar terlebih saat kondisi kita sedang dalam kesulitan. Untuk bisa dikasihi, kita perlu mengasihi lebih dulu.

Memberkati. Butuh berkat kok malah harus memberkati? Di sinilah kuncinya. Berkat Tuhan tidak akan terbuka jika kita tidak mampu menjadi berkat bagi sesama kita. Bukan hanya sekadar materi. Berkat itu juga bisa berupa tingkah laku. Saat kita berperilaku sangat buruk terhadap orang lain, maka hidup kita hanya akan menjadi batu sandungan.

Bekerja. Poin-poin di atas tidak akan berguna jika kita adalah seorang pemalas. berkat tidak turun di atas orang yang malas. berkat akan tercurah di tanah orang-orang yang dengan giat mengerjakan ladangnya.

Berjuang Sampai Akhir

Nas bacaan Alkitab 2 Timotius 4 : 1-8
Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.” 2 Timotius 4 : 7

Kaum muda perjalanan rohani kita bisa digambarkan seperti orang yang sedang berlari dalam sebuah perlombaan. Kita harus berlari untuk mencapai kemenangan. Setiap pelari harus fokus pada gatis akhir/finis. Tanpa fokus kegaris finis maka mereka akan mengalami kekalahan. Tujuannya cuma satu, yaitu mencapai garis akhir sebagai juara.
Selayaknya seperti sebuah perlombaan lari marathon dalam sebuah Olimpiade dan bukan lari jarak pendek, maka sang pemenang dengan catatan waktu tercepat dan menempuh jarak 42 km untuk mencapai garis finis akan menerima penghargaan atas prestasinya itu, medali emas dan mahkota khas olimpiade. Lari marathon itu benar-benar lari yang sangat melelahkan dan menyiksa. Pada pertengahan jarak tempuh setiap pelari akan mengalami kelelahan yang sangat menyiksa. Tubuh seakan berada di titik antara hidup dan mati karena saking lelahnya. Tetapi bila para pelari bisa melewati saat krisis ini maka mereka akan bisa mencapai garis akhir/finis.
Kaum muda dalam kehidupan kerohanian kita terkadang juga akan mengalami saat-saat kritis yang sangat melelahkan ini. Saya pribadi pernah mengalami yang namanya keletihan rohani yang sangat melelahkan, seakan-akan saya tidak mampu lagi untuk mejalankan hidup kekristenan ini. Tetapi saya tidak menyerah dan terus berlari walaupun sudah seperti hampir mau mati untuk melewati titik kristis ini untuk mencapai garis akhir/finis. Seperti di katakan di dalam Firman Tuhan di 2 Tawarikh 15 : 7 “Tetapi kamu ini, kuatkanlah hatimu, jangan lemah semangatmu, karena ada upah bagi usahamu!”.   
Kaum muda dalam lomba lari pasti banyak masalah yang menghadang. Godaan dunia begitu memikat. Tawaran untuk menikmati kesuksesan semu atau memuaskan nafsu bisa membuat anda keluar jalur. Penyakit atau persoalan hidup juga dapat membuat anda putus asa dan ingin berhenti. Saya mengundang kaum muda untuk kembali masuk kegelandang pertandingan. Bangkit dan jangan menyerah!. Ingatlah pesan paulus. Tetap berjuanga, bertahanlah samapai akhir, janganlah sampai kehilangan mahkota kebenaran kekal.
Tuhan Meberkati Firman-Nya. Amen.

You are here






MEMPELAI KRISTUS: Sedia dan Berjaga

Baca:   Matius 25:1-13

"Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki."  Matius 25:1
Melalui perumpamaan sepuluh gadis ini setiap orang percaya diingatkan agar senantiasa peka terhadap situasi zaman dan memperhatikan keadaan rohani mereka masing-masing, mengingat kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, di mana kedatangan-Nya pada saat yang tidak diketahui dan tidak diduga.  Oleh karena itu kita harus bertekun dalam iman dan selalu berjaga-jaga, supaya bila hari itu tiba kita dalam keadaan siap sedia.

     Hubungan antara orang percaya dengan Kristus digambarkan seperti hubungan antara mempelai laki-laki dan wanitanya.  Orang percaya adalah mempelai wanita, dan Kristus sebagai mempelai laki-laki.  Dalam perumpamaan ini ada sepuluh gadis yang sedang menanti-nantikan kedatangan mempelai laki-laki.  Lima gadis yang bijaksana membawa pelita dan persediaan minyak dalam buli-buli, artinya mereka dalam keadaan siap.  Sementara lima gadis yang bodoh membawa pelita tapi tidak membawa persediaan minyak.  Ada tertulis:  "Dapatkah seorang dara melupakan perhiasannya, atau seorang pengantin perempuan melupakan ikat pinggangnya?" (Yeremia 2:32).  Minyak adalah lambang persekutuan yang karib dengan Tuhan, iman yang sejati dan kebenaran hidup.  Namun kelima gadis yang bodoh itu lupa membuat persiapan yang cukup untuk menyambut kedatangan mempelai laki-laki.  Akibat ketidaksiapan tersebut lima gadis yang bodoh itu harus mengalami nasib yang tragis karena mengalami penolakan:  "...Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu."  (Matius 25:12), dan akhirnya mereka pun tidak dapat masuk ke ruang pesta perjamuan kawin.
    
     Alkitab menyatakan bahwa kedatangan Tuhan sudah sangat dekat.  "Ya, Aku datang segera!"  (Wahyu 22:20), tanpa ditunda-tunda lagi.  Siap sediakah kita menyambut kedatangan Kristus, sang mempelai laki-laki?  Menunggu memang suatu pekerjaan yang sangat membosankan, karena itu banyak orang mengalami kegagalan dalam proses menunggu ini:  merasa sudah capai dan tidak tahan lagi, akhirnya kesetiaan menjadi luntur dan  'gelora api cinta'  itu pun menjadi padam.

"Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."  Matius 25:13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts