Sabtu, 10 Maret 2018

Warta Jemaat 11 Maret 2018

Ringkasan Khotbah 04 MARET 2018

TEMA : SEDIAKAN MAKANAN TUHAN

AYAT POKOK : Wahyu 3 : 20-21

PEMBICARA : Pdt. Okky Filipus S.

Wahyu 3 : 20-21 → Yesus berdiri didepan pintu dan mengetuk.

Ketukan adalah sebuah kode kalau Dia ingin masuk dalam hidup kita.Kalau kita respon dan membuka pintu hati kita maka Ia akan masuk dan makan bersama kita.Itu berarti kita tuan rumahnya dan sebagai tuan rumah maka harus menyediakan menu kesukaan Yesus.

➤Apa saja menu kesukaan Yesus?

1. Melakukan Kehendak Tuhan/Bapa.
Yohanes 4 : 31-34 → makananku ialah melakukan....

2. Suka Mendengarkan Perkataan Tuhan.
Lukas 10 : 38-39 → Maria melakukan yang terbaik ;Ulangan 28 : 1-2

3. Memiliki Kerendahan Hat.
Yesaya 57 : 15 → Tuhan bersama orang yang rendah hati

WAKTU ITU MAHAL HARGANYA


Baca : Matius 24:32-36

"Demikian juga, jika kamu melihat semuanya ini, ketahuilah, bahwa waktunya sudah dekat, sudah di ambang pintu."  Matius 24:33
Ketika sedang berpergian dengan mengendarai taksi, hal yang paling diperhatikan oleh kebanyakan orang adalah argometer, alat ukur banyaknya uang yang harus dibayar berdasarkan jarak tempuh dan waktu penggunaan.  Semakin jauh jarak yang ditempuh dan semakin lama waktunya, semakin mahal ongkos yang harus dikeluarkan, terlebih ketika jalanan sedang macet, sementara tujuan masih sangat jauh.  Selama argometer terus berjalan alias waktu terus berputar, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan.  Saat itulah kita benar-benar menyadari betapa mahal dan berharganya  'waktu'.

     Semua orang memiliki waktu yang sama yaitu 24 jam dalam sehari atau 168 jam dalam seminggu.  Coba renungkan:  berapa banyak waktu yang telah kita pergunakan untuk bekerja atau berkarya?  Dan berapa banyak waktu yang kita manfaatkan untuk mengerjakan perkara-perkara rohani atau melayani Tuhan?  Tidak sedikit orang Kristen berkata:  "Ah...waktu masih panjang.  Yang penting sekarang adalah mencari uang dan uang.  Urusan pelayanan atau perkara-perkara rohani, nanti sajalah!"  Jangan pernah menunda-nunda waktu untuk mengerjakan segala sesuatu, karena kita tidak pernah tahu apakah kesempatan itu datang lagi atau tidak, seperti tertulis:  "Karena manusia tidak mengetahui waktunya. Seperti ikan yang tertangkap dalam jala yang mencelakakan, dan seperti burung yang tertangkap dalam jerat, begitulah anak-anak manusia terjerat pada waktu yang malang, kalau hal itu menimpa mereka secara tiba-tiba."  (Pengkhotbah 9:12).

     Mari pergunakan waktu sebaik mungkin dan jangan pernah menyia-nyiakannya!  "Waktu tidak berpihak pada siapa pun, tapi waktu dapat menjadi sahabat bagi mereka yang memegang dan memperlakukannya dengan baik."  (Winston Churchill).  Kalau kita menyia-nyiakan waktu berarti kita sedang menyia-nyiakan hidup.  Sebaliknya, jika kita berhasil memanfaatkan waktu dengan baik, berarti kita berhasil mengisi hidup ini dengan baik.  Karena itu  "Taburkanlah benihmu pagi-pagi hari, dan janganlah memberi istirahat kepada tanganmu pada petang hari, karena engkau tidak mengetahui apakah ini atau itu yang akan berhasil, atau kedua-duanya sama baik."  (Pengkhotbah 11:6).

Waktu itu sangat berharga, karena itu jangan sia-siakan agar tidak menyesal!

Daftar Orang Yang Hafal Alkitab

Umat kristen berbeda dengan umat agama lainnya. Ada kalangan umat beragama yang pemimpinnya menghafalkan kitab suci nya. Bahkan ini menjadi momok, ejekan dan hinaan terhadap orang kristen. Banyak kritikan bahwa tidak ada orang kristen yang mampu menghafalkan Alkitab.Bahkan yang paling konyol, kemampuan menghafal Alkitab (atau yang disebut Injil atau Bible atau Bibel) ini disangkut-pautkan dengan “bahwa Alkitab bukan Firman Allah” sehingga sulit dihafalkan. Sebenarnya ada banyak orang yang menghafalkan Alkitab namun tidak menonjolkan diri di publik. Mungkin karena mereka menyadari bahwa menonjolkan keunggulan menghafalkan Alkitab bukanlah inti ajaran Kristen. Banyak orang Kristen tidak mau menjadi “Orang Farisi”, ini adalah sikap yang bijaksana.

Namun, untuk sekedar pengetahuan siapa sajakah umat Kristen yang hafal Alkitab. Berikut nama-nama tokoh Kristen yang hafal isi Alkitab dan diketahui publik.
1. Charles Matlock (59) seorang penginjil yang dikenal sebagai “Alkitab berjalan dari Tennessee Barat” menghafalkan hampir seluruh bagian Alkitab. Charles Matlock mulai menghafalkan Alkitab sejak usia 12 tahun. Terinspirasi dari kemampuannya menghafalkan tugas sekolahnya, ia pun berusaha menghafalkan Alkitab. (Laporan Church & Ministry, 2007)
2. Dr. William Evans, seorang penulis buku berjudul “How to Memorize the Bible” – Bagaimana Cara Menghafal Alkitab” pada tahun 1919. Dalam bukunya dia menyatakan bahwa Ia hafal seluruh isi Alkitab versi King James dan Alkitab Perjanjian Baru American Standard. Buku yang ditulisnya ini mengungkapkan bagaimana cara untuk menghafalkan isi Alkitab dengan cara yang sederhana.
3. Van Impe, hafal 14.000 ayat Alkitab setelah 35ribu jam menghafalkannya. Dia menggunakan metode kartu untuk menghafal Alkitab. Van Impe menyarankan orang yang ingin menghafalkan Alkitab untuk menghafalkan sesuai subyek atau doktrin daripada per bab.
4. Jon Goetch, wakil presiden eksekutif di West Coast Baptist College telah hafal lebih dari 14.000 ayat, dan dia terus berusaha menghafalkan ayat Alkitab setiap olahraga jalan kaki paginya selama 5 menit di pagi hari.
5. Adam Houge, Davis (Pastor di Gereje Baptis pertama di Durham) juga Nadine Hammonds, seorang perempuan tunatera yang juga berhasil menghafal puluhan Kitab dalam Alkitab.
6. Tom Meyer, anggota Wordsower International Ministries dan profesor Shasta Bible College di California. Ia menulis buku “The Memorization Study Bible: The New Testament KJV”.
7. Herdian Putranto, tercatat sebagai mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) yang lolos melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Herdian adalah salah satu orang Indonesia yang dipublikasikan berhasil menghafal Alkitab. Herdian mulai menghafalkan Alkitab sejak SMP.

Setiap umat Kristen yang pernah mengalami masa kecil di gereja dan mengikuti Sekolah Minggu Anak juga pasti ingat bahwa ada aktivitas menghafal Alkitab atau Injil atau Bible atau Bibel di gereja. Jadi mari tidak berhenti membaca dan menghafalkan Alkitab. Anda tidak perlu mempublikasikan diri bahwa Anda telah hafal isi Alkitab. Pergunakan kemampuan anda untuk melayani Allah. ~Maranatha!

Referensi :
Arako. (26 Januari 2016). Ini Dia Para Penghafal Alkitab. Bersumber dari http://www.kompasiana.com/arakoo/ini-dia-para-penghafal-alkitab_56a7351a6123bd2813be76af (diakses 25 Februari 2017)

Gryboski, M. (28 Juni 2016). Man Who Memorized 20 Books of Bible Reveals Tips in New Book, ‘The Memorization Study Bible’. Bersumber dari http://www.christianpost.com/news/man-who-memorized-20-books-of-bible-reveals-tips-in-new-book-the-memorization-study-bible-165742/

Sari, S.P. (24 Mei 2017). Herdian, Mahasiswa Baru Unair yang Hafal Injil sejak SMP.
http://news.okezone.com/read/2017/05/23/65/1697885/herdian-mahasiswa-baru-unair-yang-hafal-injil-sejak-smp

HATI GEMBIRA ITU OBAT
 Bacaan :  Amsal 15 : 13 - 15
 “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat
Amsal 15 : 13

Sahabat Muda, saya punya kisah : suatu hari saya ketemu teman lama. Ketika itu saya lihat rawut mukanya lagi tidak bersemangat alis lagi murung “galau gitu lah”. Ketika itu saya bertanya kepada dia, kenapa kok murung begitu? Lagi ada masah ya? Saat itu juga dia jawab “iya bro”, gua lagi patah hati ni di tinggal pacar alis diputus pacar bro. Gua masih sayang baeng ama dia bro, serasa hidup gua hampa, gak bisa hidup tanpa dia bro. Singkat cerita semejak teman gua ini pisah sama pacarnya, kelakuannya berubah total, yang dulunya aktif melayani di gereja. Tapi sekarang menjadi tidak mau kegereja, gampang tersinggung, lebih banyak menghabiskan waktunya keluyuran sampe tengah malam, minum-minuman, lupa belajar, sampai nilai semesternya pun jeblok. Sebagai teman saya prihatin. Patah hari membuat hidup teman gua ini berubah total, nggak lagi semangat untuk menjalani hidupnya.      
Sahabat Muda, dalam kitab amsal dikatakan “Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang” (Amsal 17 : 22) dengan jelas ayat ini mengatakan bahwa kegembiraan yang berasal dari hati sangat bermanfaat, saking bermanfaat hati mampu berfungsi sebagai obat yang manjur. Dalam bacaan kita hari ini mengatakan juga “Hati yang gembira membuat muka berseri-seri, tetapi kepedihan hati mematahkan semangat” (Amsal 15 : 13). Hati yang gembira akan mendatangkan senyum ceria, wajah kita terlihat ceria dan berseri-seri. Hati yang gembira dapat mendatangkan kebahagian dan meningkatkan harapan hidup. Sebaliknya kepedihan atau kepahitan hati bisa menjadi racun yang berbahaya bagi hidup kita.  
Sahabat Muda, tekanan hidup terkadang berat untuk dihadapi. Berbagai beban mencoba merampas kegembiraan yang kita miliki dalam hidup ini. Patah hati, putus asa, murung, galau, cemas, depresi, takut, dll. Jika kita biarkan akan menghilangkan senyum dari wajah kita. Fokus pada kekurangan tidak melihat kelebihan dan berkat akan membuat kita kehilangan sukacita didalam hati kita.
Sahabat Muda, sebuah sukacita sejati seharusnya tidak tergantung dari apa yang kita alami dalam perjalanan kehidupan kita sehari-hari. Melainkan karena sukacita sejati sesungguhnya berasal dari Tuhan dan bukan karena keaadaan sekitar kita. Dalam kitab Nehemia berkata “Jangan kamu berusah hati, sebab sukacita karena TUHAN itulah perlindunganmu!” (Nehemia 8 : 10b). Mazmur juga berkata “dan bergembira karena TUHAN :  maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu” (Mazmur 37 : 4). Kegembiraan atau sukacita sejati yang berasal dari Tuhan bahkan mampu menurunkan berkat-berkat Tuhan, memenuhi keinginan hati kita. Meski tekanan hidup sedang berat, kehilangan semangat, dll. Janganlah kita kehilangan sukacita, karena sukacita itu berasal dari Tuhan dan bukan berasal dari situasi hidup yang kita alami. Didalam Amsal 4 : 23 berkata “Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan”. Sukacita dalam segala keadaan akan membuat kita sembuh dan pulih dari keterpurukan. Mari sobat muda, kita pancarkan kebahagian dari hati kepada orang-orang yang ada disekitar kita. HATI YANG GEMBIRA ADALAH OBAT. Amen.

You are here

PERANAN WANITA KRISTEN (Menurut Amsal 31 : 10 – 31)

Oleh : Ira T. Utary, S.Th.
Peranan wanita Kristen selalu menjadi pertanyaan yang menimbulkan pro dan kontra dihubungkan dengan peranan wanita dalam keluarga, gereja maupun masyarakat apalagi jika dihubungkan dengan apa yang dikatakan Alkitab tentang peranan wanita dan budaya yang menjadi latar belakang wanita tersebut maupun budaya di mana wanita tersebut tinggal dan bermasyarakat.
Alkitab menjelaskan bahwa wanita seperti juga pria diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupaNya (Kej. 1:27), sehingga “Alkitab harus menjadi pedoman bagi setiap wanita yang sedang mencari makna dan eksistensinya di dunia ini. Di dalam Alkitab kita dapat membaca bahwa Allah menciptakan wanita itu menurut gambar dan rupa Allah.” Dalam Perjanjian Lama, Alkitab mengungkapkan peranan wanita :
“Kaum wanita dianggap bagian integral dari umat perjanjian itu sehingga ‘laki-laki, perempuan dan anak-anak’ berkumpul untuk bersama-sama mendengar pembacaan Taurat di hadapan umum dan mengambil bagian dalam ibadah (mis. Ul. 31:12). Wanita-wanita yang setia kepada Tuhan dan pemberani seperti Hana, Abigail, Naomi, Rut dan Ester dikagumi, dan secara terus menerus dititikberatkan bahwa para janda harus diayomi.”
Dalam Perjanjian Baru, Alkitab juga menceritakan bahwa Allah memakai kaum wanita dalam sejarah dan rencana keselamatan yang Dia berikan melalui Yesus :
“Yesus datang dengan kegenapan waktu, lahir dari seorang perempuan (Gal. 4:4). Dalam perjalanan keliling Yesus dari kota ke kota, di samping para murid yang semuanya adalah pria, Ia ditemani juga oleh sekelompok wanita yang telah disembuhkanNya dan melayani Dia dari kekayaan mereka (Luk. 8:1). Sikap Yesus memulihkan martabat kaum wanita, Ia mengijinkan seorang pelacur mendatangiNya dari belakang sewaktu hendak duduk makan, membasahi kakiNya dengan air matanya…mungkin Yesus orang pertama yang berlaku hormat terhadap wanita ini (Luk. 7:36 dst)…rasul Paulus dalam maklumat akbarnya tentang kebebasan Kristiani…tidak ada laki-laki atau perempuan semua adalah satu di dalam Kristus Yesus (Gal. 3:28).”
Dalam Alkitab sendiri pernyataan Paulus agar wanita berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan ibadah (I Kor. 14:34) menimbulkan pro dan kontra pula, apalagi jika diteliti lebih lanjut dalam prakteknya Paulus memiliki beberapa rekan sekerja wanita dalam usahanya memberitakan Injil Kristus. Dalam Perjanjian Lama bangsa Israel pernah memiliki pemimpin wanita seperti Debora sebagai hakim, dan dalam kitab Amsal ditulis puisi tentang pujian terhadap wanita yang memiliki “kekayaan karakter” sehingga mampu berperan sebagai “wanita yang cakap”. Kekayaan karakter inilah yang menjadi dasar sikap ingin melakukan yang terbaik yang perlu dimiliki wanita Kristen masa kini sehingga dapat berperan dalam keluarga, gereja maupun masyarakat.
WANITA DALAM AMSAL 31:10-31
Amsal 31:10-31adalah perikop yang ditulis dalam bentuk puisi, setiap baitnya berisi gambaran mengenai istri yang cakap yang memiliki kekayaan karakter dan peranan yang dapat memberikan teladan bagi kaum wanita pada umumnya. Amsal sendiri adalah “perumpamaan orang pandai dengan menggunakan kata-kata singkat terpilih, dengan maksud untuk merumuskan suatu hikmat dalam kalimat pendek guna membantu ingatan dan mendorong mempelajarinya ..untuk kehidupan sehari-hari.”
A. Karakter Wanita Menurut Amsal 31:10-31
Wanita yang cakap “ lyIx; chayil {khah’-yil} hV’ai ‘ishshah {ish-shaw’} “ memiliki pengertian “wanita yang memiliki semua kebenaran, kehormatan dan kekuatan untuk melakukan semua hal-hal yang ada dalam Amsal ini.” Kata yang sama dipakai juga dalam Amsal 12:4 dan Rut 3:11. Wanita ini mempunyai nilai yang tinggi bahkan lebih dari permata, nilai yang sama diberikan kepada hikmat (Ams. 3:15, 8:11).
Ayat 10 “Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga dari pada permata”, ini merupakan pertanyaan retoris. Istri (wanita) yang cakap yang dimaksudkan disini adalah wanita yang memiliki karakter, ada sekitar 5 karakter yang dapat menjadi teladan yang perlu dimiliki seorang wanita Kristen untuk dapat berperan dalam kehidupan dan lingkungannya, yaitu:
1. Dapat Dipercaya
Dalam ayat 11“Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan”, digunakan kata” xj;B’ batach {baw-takh’} – safely trust”, untuk menunjukkan karakter “dapat dipercaya” sebagai “satu karakter dasar yang berhubungan dengan kejujuran dan integritas yang harus dimiliki wanita Kristen untuk dapat melakukan peranannya dengan baik” , sehingga memberikan “keuntungan” yaitu jaminan kecukupan dan inspirasi kepercayaan. Jadi karakter “dapat dipercaya” yang dimiliki wanita yang cakap memberkati wanita tersebut juga orang lain.
2. Rajin
Ayat 13-19, 21-22, 24 dan 27, menunjukkan beberapa kata kerja yang menyiratkan karakter “rajin” dari seorang wanita yang cakap, seperti :
a. Kata vrD darash {daw-rash’} “mencari”, berarti mau berusaha, bekerja keras.
b. Kata hf'[‘ `asah {aw-saw’} “senang bekerja dengan tangannya”, berarti melakukan pekerjaannya dengan hati yang senang karena dapat menyalurkan kreatifitas dan kemampuannya.
c. Kata aAB bow’ {bo} ~x,l, lechem {lekh’-em} “mendatangkan makanan”, kata ~Wq quwm {koom} “bangun kalau masih malam”, kata !t;n” nathan {naw-than’} “membagi-bagikan tugas”, berarti dalam kerajinannya sejak awal pagi ia dapat mendelegasikan tugas-tugas kepada orang lain yang membantunya sehingga ia dapat melakukan tugas-tugas lain sesuai peranannya.
d. Kata ~m;z” zamam {zaw-mam’} [j;n” nata` {naw-tah’} to plant “membeli sebuah ladang…ditanami “, berarti dapat menggunakan waktu luangnya untuk mendapat pendapatan sendiri.
e. Kata rg:x’ chagar “mengikat pinggangnya..”, “..jarinya memegang pemintal..”, “..membuat pakaian..”, berarti memiliki kesiapan kerja, semangat dan kekuatan untuk menyelesaikan pekerjaannya, memiliki keteguhan hati dan keberanian juga kekuatan untuk melakukan aktifitas yang memerlukan ketekunan.
f. Kata hp’c’ (tsaphah) “…mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya”, berarti mempunyai prinsip yang kuat dalam kerajinannya dimana dia hanya mau makan hasil kerja kerasnya, bukan pemberian orang.
3. Murah Hati
Ayat 20 “ Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin.” dimana “hati yang murah adalah hati yang suka memberi” , maka wanita Kristen yang “murah hati” dapat memakai perasaannya untuk membuat dia berbuat sesuatu yang baik untuk orang lain, menjadi berkat.
4. Berhikmat
Ayat 12 dan 25-26, kata “Ia berbuat baik..” berarti mempunyai cukup hikmat untuk mengetahui apa yang ia lakukan membawa kebaikkan, kata “…tertawa tentang hari depan…” berarti tidak kuatir akan masa depan karena sudah merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatunya, kata “membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran lemah lembut ada di lidahnya..” dapat dijabarkan wanita yang berhikmat ini dapat memakai pembicaraannya untuk mengajarkan sesuatu kepada orang lain. Wanita berhikmat tahu kapan dia dapat mengucapkan sesuatu kapan tidak, karena setiap pembicaraannya mencerminkan hikmat yang dia miliki.
5. Takut akan Tuhan
Kata “takut akan Tuhan” dipakai dalam awal dari kitab Amsal (1:7) sebagai kata kunci dari memiliki hikmat. Perikop yang membahas wanita yang cakap menggunakan juga kata ini (31:30). Wanita yang bijaksana adalah wanita yang takut akan Tuhan, karena takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Jadi wanita yang cakap perlu memiliki karakter yang paling mendasar yaitu “takut akan Tuhan” sehingga ia punya cukup hikmat, punya kemurahan hati, kerajinan yang bijaksana serta dapat dipercaya.
B. Problematika Peranan Wanita
Wanita memiliki peran ganda di dalam rumah tangganya dan di luar rumah. Peranan wanita dalam keluarga meliputi; perannya sebagai istri yang menjadi penolong yang sepadan bagi suaminya, sebagai seorang ibu yang memelihara dan mencukupi kebutuhan jasmani juga kebutuhan rohani anak-anaknya, juga peran sebagai mertua dan menantu yang dapat saling membangun dan memberkati keduanya.
Karier seorang wanita seringkali mempengaruhi peranannya dalam keluarga, sebab keduanya menuntut waktu dan perhatian penuh, namun seorang wanita yang memiliki hubungan dekat dengan Tuhan akan lebih peka dengan hikmat yang dimilikinya, kapan dia harus berperan dalam keluarganya dan bagaimana ia harus meniti kariernya.
Peranan wanita dalam gereja sering menimbulkan pro dan kontra, menanggapi pernyataan Paulus dalam 1Kor. 14:34 perlu dilihat konteksnya dimana “konteks luas pembicaraan dalam surat adalah soal karunia khusus jemaat. Karunia juga ada ‘cara mainnya’. Dalam konteks inilah perempuan harus berdiam diri dalam jemaat.” Jadi “sama seperti orang-orang yang berbahasa roh ‘hendaklah berdiam diri dalam pertemuan jemaat’ jika tidak ada yang dapat memberikan penafsirannya (I Kor. 14:28), dan seorang nabi harus berdiam diri jika seorang lain mendapat penyataan (ay. 30), maka demikian pula wanita-wanita yang suka berbicara ‘harus berdiam diri dalam pertemuan-pertemuan jemaat’ jika ada yang hendak mereka tanyakan, mereka wajib menanyakan itu kepada suami mereka sesampainya di rumah (I Kor. 14:34). Sebab (dan inilah prinsip yang agaknya mengatur semua perilaku orang di gereja) Allah tidak menghendaki kekacauan tapi damai sejahtera (ay.33).” Dalam kenyataannya kaum wanita ikut berperan juga dalam gereja karena “harus diakui bahwa wanita telah membuktikan dedikasi mereka yang tidak kepalang tanggung dalam pelayanan gerejawi, sebagai diakones atau sebagai ujung tombak dalam pekabaran Injil.”
Wanita yang mengerti panggilannya sebagai bagian dari Imamat rajani (1 Ptr. 2:9) menjadikan panggilannya sebagai dasar dari peranannya dalam berjemaat, juga karunia rohani yang dianugrahkan Allah memampukan seorang wanita Kristen dibawah otoritas Allah untuk ikut ambil bagian dalam pelayanan yang sesuai dengan karunia rohani yang dimilikinya.
Peranan wanita dalam masyarakat memerlukan sikap melayani seperti yang diajarkan Yesus “Barangsiapa ingin menjadi besar diantara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu. Karena Anak Manusia datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani.” (Mark. 10:43 dan 45).
Alkitab juga memberi teladan seperti Ester sebagai permaisuri yang memiliki sikap rela berkorban sehingga menjadi pahlawan yang menyelamatkan bangsanya. Teladan lain adalah Debora seorang nabiah yang menjadi hakim bangsa Israel memiliki kerendahan hati untuk bekerja sama dengan pria (Barak) sebagai satu tim dalam kepemimpinannya.
KESIMPULAN
Amsal yang ditulis untuk menjadi penuntun dalam kehidupan sehari-hari diharapkan pula dapat menuntun wanita Kristen masa kini dalam kehidupannya sehari-hari untuk dapat memiliki karakter-karakter kristiani seperti yang dimiliki wanita yang cakap dalam Amsal 31:10-31seperti dapat dipercaya, rajin, murah hati, berhikmat dan takut akan Tuhan, sehingga memampukan seorang wanita Kristen untuk dapat berperan dalam keluarga, gereja dan masyarakat, dan memberkati orang lain melalui peranannya itu.
Pembentukan karakter wanita Kristen dimulai ketika benih-benih iman yang timbul dari pendengaran akan Firman Tuhan, mulai tumbuh dan melahirkan kehidupan yang takut akan Tuhan yang menjadi dasar dari karakter kristiani yang dimiliki wanita Kristen. Iman yang tumbuh menghasilkan buah Roh (Gal. 5:22-23) dan hidup yang takut akan Tuhan menghasilkan karakter-karakter kristiani dewasa, sehingga memampukan seorang wanita Kristen untuk melakukan peranannya sesuai kehendak Allah.
Peran ganda seorang wanita sebaiknya mendorong kaum wanita untuk melakukan peranannya di rumah tangga maupun di luar rumah dengan lebih baik, kerajinan dan pendelegasian menjadi kuncinya, dimana prioritas dan keseimbangan diperlukan agar dapat melakukan peran ganda seorang wanita.
Peranan wanita Kristen meliputi hubungan wanita tersebut dengan Tuhan yang menciptakannya, menjaga hubungan yang baik dan teratur melalui doa dan saat teduh. Juga penerimaan akan diri sendiri yang sudah diampuni Allah walaupun pernah membuat kesalahan atau keputusan salah di masa lalu, karena Allah adalah setia dan adil (1Yoh. 1:9). Juga hubungan yang baik dengan keluarga dan masyarakat, dapat menjadi dorongan bagi seorang wanita Kristen untuk melakukan peranannya secara maksimal.
Sikap rela berkorban, kerendahan hati dan hati yang melayani sebaiknya menjadi ciri dari seorang wanita Kristen dalam melakukan peranannya sehingga dapat menjadi berkat bagi keluarga dan saudara seiman, dan kesaksian yang hidup bagi masyarakat sekitar.
Seperti buku resep untuk masakan atau buku manual untuk barang elektronik, wanita Kristen masa kini dapat menjadikan Amsal 31:10-31 sebagai tuntunan dalam kehidupan sehari-hari untuk bertumbuh dalam hidup yang takut akan Tuhan, yang menghasilkan karakter-karakter kristiani seperti yang dimiliki wanita yang cakap, yang memampukan seorang wanita Kristen dapat melakukan peranannya baik dalam keluarga, gereja maupun masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Baxter, J. Sidlow, Menggali Isi Alkitab 2, (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 1983.
Bly, Stephen dan Janet, Ibu Yang Penuh Perhatian, (Bandung: Yayasan Kalam Hidup), 1988.
Darmawijaya, St, Perempuan Dalam Perjanjian Baru, (Yogyakarta: Penerbit Kanisius), 1991.
Karssen,Gien, Ia Dinamai Perempuan 2, (Bandung: Penerbit Kalam Hidup), 1995.
Stott, John, Isu-isu Global Menantang Kepemimpinan Kristiani, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih), 1984.
Subekti, Timotius, Pembentukkan Karakter Ilahi, (Yogyakarta: Penerbit Andi Offset), 1999.

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :

BPK ALBERT DOLOKSARIBU yang berulang tahun pada tanggal 11 MARET
IBU RINA PARAPAT yang berulang tahun pada tanggal 13 MARET
BEATRICE C. TURANGGA yang berulang tahun pada tanggal 14 MARET
BPK DUMA MANURUNG yang berulang tahun pada tanggal 15 MARET
IBU PRISKA yang berulang tahun pada tanggal 16 MARET
BPK RICKY yang berulang tahun pada tanggal 16 MARET
BPK ASIUNG yang berulang tahun pada tanggal 17 MARET


† TUHAN YESUS MEMBERKATI 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts