Sabtu, 11 November 2017

WARTA JEMAAT 12 NOVEMBER 2017





TEMA : Kebahagiaan memberi jauh lebih sempurna daripada kebahagiaan karena menerima

AYAT POKOK : Kisah Para Rasul 20 : 35

Kisah Para Rasul 20 : 35 ➠ adalah lebih baik memberi daripada menerima
Kedengarannya kalimat ini tidak masuk akal namun ini adalah perkataan Tuhan Yesus,meskipun kita berbahagia ketika menerima kita akan berbahagia ketika memberi dan yang menerima lebih banyak akan memberi lebih banyak.Ketika kita merasa sakit untuk memberi dalam kasih apakah itu karena kita telah lupa betapa banyak yang telah kita terima dari Tuhan?I Timotius 6 : 17Tuhan memberi kita segala sesuatu untuk dinikmati II Korintus 9 : 7 ➠ memberi dengan sukacita.

Beberapa hal ketika memilih untuk memberi (berbagi itu indah) berikan dan kamu akan diberi Lukas 6 : 38 
1. Ketika semua orang memberi semua orang menerima,solusi yang terbaik
2. Memberi menolong kita untuk belajar merasa cukup
3. Memberi membuat kita percaya akan pemeliharaan Tuhan
Kesetiaan Tuhan dalam memelihara (menerima adalah sikap manusia sedangkan memberi adalah sikap ilahi)
4. Memberi membuat kita lebih mengenal Tuhan 
Yohanes 3 : 16 karena begitu besar kasih Allah
5. Memberi adalah anugerah Tuhan
Memberi bukan hanya memuliakan Tuhan tetapi juga merupakan anugerah Tuhan.

Tuhan Yesus sudah memberikan segalanya bagi kita,kita harus bersyukur kepada Tuhan diberi kemampuan untuk memberi Galatia 6 : 7  karena apa yang ditabur orang itu juga yang akan dituainya.


Memberi adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan kepada kita jadi memberilah dengan sukacita dan bukan dengan sedih hati atau karena paksaan.Amin





TUHAN AKAN MENGGENDONG KITA

Baca : Yesaya 66:5-14

"Sesungguhnya, Aku mengalirkan kepadanya keselamatan seperti sungai, dan kekayaan bangsa-bangsa seperti batang air yang membanjir; kamu akan menyusu, akan digendong, akan dibelai-belai di pangkuan." Yesaya 66:12
Kasih setia Tuhan terhadap umat-Nya sungguh tiada terhitung dan tak terbatas. Pemazmur mengakui: "Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!" (Mazmur 117:2). Keselamatan, perlindungan, pemeliharaan dan berkat-Nya tersedia bagi kita orang percaya. Bahkan Alkitab menggunakan bahasa yang sungguh sangat menenteramkan dan meneduhkan hati, yaitu kita akan 'digendong' Tuhan. Digendong bukan berarti Ia menghendaki kita menjadi anak-anak yang manja, dan bukan berarti setiap kali kita menghadapi masalah dan kesukaran Tuhan langsung menggendong kita. Ada saatnya Tuhan mendidik, dan jika perlu menghajar kita. Ada saatnya pula Tuhan melatih kita untuk berjuang dan berperang. 

Pertanyaan: kapan waktu yang tepat Tuhan akan menggendong kita? Ketika kita merasa sudah tidak kuat berjalan, tak mampu menanggung beban pergumulan yang berat. Datanglah kepada Tuhan dan berserahlah kepada-Nya. Saat itulah Tuhan akan mengulurkan tangan-Nya dan menggendong kita. Saat kita mengangkat tangan tanda berserah, Tuhan akan turun tangan menolong kita. Alkitab ingatkan: "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). 

Kita tidak tahu hal-hal yang ada di depan kita, mungkin di depan ada sesuatu yang buruk dan sangat membahayakan hidup kita, tapi Tuhan tahu segala sesuatunya. Di saat itulah Tuhan akan menggendong kita supaya kita terluput dari hal-hal buruk itu. Saat itulah kita baru menyadari betapa Tuhan mengasihi kita; karena penyertaan dan perlindungan-Nya, kita telah diluputkan dari segala marabahaya. 


“Sampai masa tuamu Aku tetap Dia dan sampai masa putih rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu." Yesaya 46:4







Pengharapan di Tengah-Tengah Pergumulan Hidup

Di jaman akhir saat ini, kebutuhan hidup manusia semakin meningkat. Banyak cara yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Salah satunya adalah merampok. Hal ini tidak bisa dibendung lagi, karena manusia melakukannya mengatasnamakan kebutuhan. Sebagai orang percaya,pergumulan yang dihadapi tentu tidaklah mudah, karena pergumulan orang percaya, bukan hanya soal kebutuhan hidup saja, melainkan bagaimana orang percaya menjadi bagian dari bangsa Indonesia.
Dalam Yohanes 3:16, dikatakan karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, maka Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal agar setiap orang yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup kekal. Kalau Allah saja, bisa mengorbankan AnakNya bagi setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, maka Allah pun sanggup menolong setiap anak-Nya yang dalam kesulitan. Caranya adalah dengan Allah menaruh pengharapan di dalam diri setiap anak-anak-Nya. Mengapa Allah melakukan hal ini? Karena Allah mengasihi umat-Nya, terlebih lagi manusia yang Ia ciptakan.

Allah rela dari kaya menjadi miskin, agar supaya setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus, yang tadinya miskin menjadi kaya dalam "ANUGERAH ALLAH. "

Pengharapan adalah salah satu anugerah Allah. Dalam pergumulan hidup umat percaya ada anugerah pengharapan. Jangan mengeluh, bersungut-sungut ataupun mulai tidak percaya kepada Allah, disaat Allah belum lagi menjawab Doa kita, melainkan tetap berharap, bahwa Allah punya rencana yang terbaik dalam hidup umat percaya di tengah-tengah pergumulan hidup. Rencana Allah tidak dapat terselami, maka itu sebagai umat percaya, tetap berharap dan percaya kepada Allah, bahwa setiap orang yang berharap kepada Allah tidak akan dikecewakan-Nya. Di dalam pengharapan umat percaya terdapat makna yang luas. Makna pengharapan itu adalah:

●Allah tidak pernah berubah.
Allah yang menciptakan umat Tuhan, dan yang menolong umat Tuhan adalah Allah yang tidak berubah, baik pertolongan maupun kasih-Nya, yang tidak dapat memisahkan umat Tuhan dengan Tuhan.

●Janji Allah tidak pernah berubah.
Allah adalah Allah yang berjanji dan melaksanakan janji-Nya. Contoh:Abraham, akan mendapat anak janji Allah kepada Abraham. Usia tua Araham akan mendapat anak? tidak mungkin. Kalau diterima dengan akal tidak mungkin itu terjadi, tetapi kenyataannya adalah di usia tua pun Allah menggenapi janji-Nya, yaitu Abraham dan Sara mendapat seorang anak,yang bernama Ishak. Jadi, Allah tidak mungkin mengingkari janji-Nya. Bila Ia yang membuka pintu maka tidak ada yang dapat menutupnya. Janji Allah melalui Firman-Nya adalah kekal bagi umat-Nya.

Tetap berharap dan percayalah kepada Tuhan setiap saat, jangan bimbang, ragu, ataupun tidak percaya kepada-Nya.





Kekuatan Seorang Wanita, Pribadi yang Allah Inginkan

"Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan." (Amsal 31:25)

Pagi itu di kelas "Teaching Children with Diverse Ability" ada sesuatu yang berbeda, sedikit mengusik hati saya, dan membuat saya tersentuh. Ya, seorang dosen tamu, Ms. Suzane membawakan kuliah pagi itu. Ia bukan seorang wanita biasa, ia wanita luar biasa. Bagi seorang pengidap "celebral palsy" atau "lumpuh otak" (suatu kondisi terganggunya fungsi otak dan jaringan saraf yang mengendalikan gerakan, laju belajar, pendengaran, penglihatan, kemampuan berpikir) adalah suatu hal terlihat begitu sulit untuk menjadi seorang dosen, bahkan untuk sekedar menempuh pendidikan seperti layaknya orang pada umumnya.

Tapi wanita ini membuktikan kekuatannya, Ia bukan sekedar berusaha untuk bertahan hidup, melainkan ia dengan penuh tanggung jawab mengembangkan potensi yang Tuhan berikan atas hidupnya. Tuhan sama sekali tidak melepaskan ia dari keterbatasannya, Ia masih sulit untuk bicara, duduk di atas kursi roda, sulit untuk menggerakan tangan, tetapi ia memilih untuk dengan kuat menjalani hidup dan memenuhi panggilan Tuhan dalam hidupnya.

Saya berpikir, mungkin jika saya berada dalam posisi beliau, saya tidak akan memilih untuk menjadi dosen. Betapa sulitnya bicara di depan banyak orang dengan keterbatasan yang saya punya. Betapa sulitnya untuk mengatur kelas, atau menilai tugas mahasiswa. Mungkin akan jauh lebih mudah, jika saya sekedar duduk manis di tempat tidur, lalu menunggu dilayani. Tidak akan ada yang menyalahkan saya, toh saya memang memiliki keterbatasan. Tetapi wanita ini berbeda, Ia melakukan segalanya. Menulis tegak bersambung, belajar di sekolah biasa, menjadi dosen, bahkan meneruskan pendidikannya ke tingkat master. Betapa saya melihat kegigihannya, kerja keras, dedikasi, dan cintanya pada Tuhan.

Satu kalimat yang saya ingat, berbunyi; "If people say you can't, God says You can!" Mungkin kalimat inilah yang memberikan kekuatan luar biasa bagi beliau untuk terus berjuang dan memenuhi panggilan Tuhan dalam hidupnya. Allah memampukan dan memberikan kekuatan, sekalipun bukan kita lepas dari kerja keras dan air mata. Kegigihan dan kerja kerasnya membuahkan hasil. Setiap orang dapat melihat bahwa ia sedang dalam proses menjadi wanita yang Allah inginkan. Ia sedang dalam proses memenuhi panggilan Allah dalam hidupnya, dan belajar untuk menjalani hari setapak demi setapak di jalan Allah.

Dari beliau saya belajar, bahwa seorang wanita harus memiliki kekuatan seperti itu. Kekuatan yang bersinar dan menyilaukan setiap orang yang melihatnya, sehingga mereka yang melihat mereka boleh melihat kemuliaan Tuhan melalui wanita. Mereka harus cukup lembut untuk dihancurkan, tapi cukup kuat untuk bangkit kembali dan memperbaiki kesalahan. Mereka harus sekuat baja yang tahan api dalam menghadapi tekanan, namun cukup lembut seperti tanah liat untuk dibentuk. Mereka harus cukup murni seperti emas, dan cukup tulus seperti merpati. Mereka harus berjalan dalam jalan Allah, dan merelakan dirinya untuk dibentuk menjadi wanita seperti yang Allah inginkan. Mereka harus cukup taat untuk menggenapi tujuan mereka diciptakan, menggenapi panggilan Allah.

Maka saya berdoa dengan sungguh, supaya dapat melihat wanita-wanita di sekitar saya bertumbuh menjadi wanita seperti yang Allah inginkan. Tidak akan mudah, pasti akan begitu sulit. Tapi bukankah dari kesulitan dan tekanan yang kita hadapi seharusnya membuat kita bertumbuh semakin sejalan dengan rencana Allah? Dibutuhkan kegigihan, perjuangan dan ketekunan yang terus menerus, serta hati yang percaya dan berharap pada Tuhan.

Dan saya berdoa agar setiap pria di sekitar saya dapat membantu kami untuk bertumbuh menjadi lebih lagi serupa dengan Kristus. Menjadi saudara dalam Kristus yang menopang, menguatkan, menjaga, dan menegur kami. Hingga pada akhirnya setiap kami bertumbuh dalam kepenuhan Kristus. Segala kemuliaan, hormat, dan pujian hanya bagi Allah kami yang hidup.

Ditulis bagi setiap mereka yang mengerti panggilan tertinggi seorang wanita, untuk memuliakan Allah.

BERTEKUN DALAM DOA

Bacaan : Kolose 4 : 2 – 4
“Bertekunlah dalam doa dan dalam pada itu berjaga-jagalah sambal mengucap syukur”
Kolose 4 : 2

Sahabat Muda, saya punya cerita begini : pada suatu hari, pada waktu itu Sabtu sore datanglah lima orang remaja ke pastori.
Remaja : “Pak, tolong doakan kami.”

Pendeta : “Oh, boleh. Silahkan masuk semua.” (tumben pikir saya, anak-anak ini dating dan minda didoakan secara khusus. Apalagi, biasanya di kebaktian remaja beberapa diantara mereka agak cuek ketika berdoa.)

Pendeta : “Mengapa? Kalian ada pergumulan khusus? Mau didoakan apa?”

Remaja : “Senin besok kami akan Ujian Akhir Nasional. Tolong doakan kami supaya kami sukses dan lancer selama mengikuti ujian, pak”

Pendeta : (tersenyum dan kemudian berdoa).

Sahabat Muda, Tekun dalam berdoa. Itulah pesan Rasul Paulus kepada jemaat Kolose. Tekun artinya : “selalu, sungguh-sungguh, memusatkan hati dan pikiran, dan berpegang teguh”. Paulus menasihati jemaat di Kolose untuk senantiasa berdoa, selalu berjaga-jaga, dan mengucap syukur. Maksud Paulus, umat Tuhan perlu menggunakan waktu yang ada selama mereka hidup dan bernapas-sebagai alat di tangan Tuhan. Jemaat di Kolose juga diingatkan untuk mengucap syukur di dalam kehidupan doa mereka. Paulus menyadari bahwa umat Tuhan bisa saja tidak sabar dalam menanti jawaban doa. Paulus juga mengingatkan bahwa kehidupan doa bukan hanya menyendiri, mencari tempat sepi, dan diam. Umat Tuhan juga harus berjaga-jaga, artinya : tetap beraktivitas dalam kesiapan hati yang total.

Sahabat Muda, kita bisa lihat pada cerita anak remaja tadi. Mereka berdoa jika ada maunya saja. Banyak anak muda Kristen (orang Kristen) yang berdoa “jika ada maunya”. Mereka mendadak berdoa atau berdoa lebih khusyuk, lebih lama, dan lebih serius. Sebaliknya, jika tidak ada pergumulan, doa hanyalah menjadi rutinitas atau bahkan sangat jarang berdoa.

Sahabat Muda, Tuhan telah berfirman dalam Matius 7 : 7 – 8. Oleh karena itu mari….saat ini…kita belajar betekun dalam berdoa!.

Disadur dari :
Youth for Christ, Kamis-20 April 2017

YANG BERULANG TAHUN MINGGU INI
Segenap Gembala,Majelis dan Jemaat mengucapkan selamat ulang tahun kepada :
REYNARD SIMANJUNTAK yang berulang tahun pada tanggal 13 November
SDRI RIKA SITUMORANG yang berulang tahun pada tanggal 14 November
SDRA JULIYANTO yang berulang tahun pada tanggal 17 November

† TUHAN YESUS MEMBERKATI 


PENGUMUMAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Warta Jemaat 16 September 2018

Ringkasan Khotbah 9 September 2018 TEMA  : Kehadiran Allah dalam rumah kita AYAT POKOK  : Keluaran 25:10-22 PEMBICARA  :  Pdt. O...

Popular Posts